Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Lansia di Magetan Bertahan Hidup Dari Mengumpulkan Kayu Bakar

Thursday, June 17, 2021 | 15:22 WIB Last Updated 2021-06-17T08:22:37Z

 


Nenek Sadinem (80 tahun) warga Dusun Ngandu rt/rw 02/03 Desa Ngiliran Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan Jawa Timur adalah satu dari sekian potret kemiskinan di Kabupaten Magetan. Nenek ini tinggal sebatangkara pada rumah berukuran 3x6 meter dan berlantai tanah, bertahan hidup dengan mengumpulkan kayu bakar dan belas kasihan warga lain.



SANEM, tetangganya, mengaku prihatin dengan kondisi Sadinem yang kekurangan sejak ditinggal meninggal dunia suaminya puluhan tahun lalu. Kedua anaknya juga tidak ada dirumah, satu ikut istri dan satunya alami keterbelakangan dan sekarang ikut orang lain. 

"Sejak ditinggal mati suaminya kehidupan mbah Sadinem memprihatinkan, anaknya juga nggak dirumah ikut istri dan ikut orang lain, penopang pangan dari berladang namun fisiknya tak kuat lagi menggarap ladang di Gunung Lawu, mbahnya andalkan penghasilan dari ngumpulkan kayu bakar untuk dijual," kata Sanem, Kamis, (17/06/2021). 

Kayu bakar yang dikumpulkanya juga tidak tiap hari laku.  Lanjutnya, warga yang kasihan memberikan sebagian sembako kepadanya, kadang ada dari komunitas datang membawa bantuan namun tidak setiap hari ada. 

" Yang memprihatinkan bila turun hujan mbahnya tidur di emperan karena dalam rumahnya basah akibat atasnya rusak. Selain itu rumahnya masih berlantai tanah yang tidak rata. Kasihan melihatnya," tutur Sanem tetangganya itu. 

Kondisi memprihatinkan nenek berusia 80 tahun tersebut juga diamini oleh Sinem, tetangga yang lain. Dikatakanya secara fisik rumah mbahnya bisa dilihat sendiri, jauh dari kata rumah layak dan sehat. " Udara dingin mungkin bisa Ia tahan namun basah akibat air hujan akibat genteng bocor membuat tubuh rentanya mudah terserang penyakit, " katanya. 

Ditanya lebih lanjut apakah nenek Sadinem selama ini terima bantuan, kedua tetangga tersebut menjawab dahulu pernah, seperti sembako dari desa. Namun setelah diverifikasi tidak dapat lagi karena tidak miliki identitas KTP dan KKnya hilang. 

" Dulu dapat sembako berupa beras dari desa namun sekarang tidak lagi, katanya karena tidak memiliki identitas," jelasnya. 

Warga berharap ada perhatian khusus dari Pemerintah, soal pangan dan rumahnya agar layak huni dan sehat. Mengingat usianya yang sepuh membuatnya mudah sakit. (nto/ndc)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update