Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

In Memoriam Nyai Hj Siti Maftuhah Ibunda Bupati Baddrut Tamam: Komitmen Mendidik Anak

Saturday, August 7, 2021 | 09:33 WIB Last Updated 2021-08-07T02:33:13Z

 


PAMEKASAN (DutaJatim.com) - Ibunda Bupati Pamekasan Baddrut Tamam Nyai Hj Maftuhah Binti KH Djufri Marzuqi wafat pada Jumat ( 6/8/2021) pagi dini hari sekitar pukul 01.30 WIB dirumah duka kompleks Pondok Pesantren Azu Zubair Tlanakan  Pamekasan.

Almarhumah dimakamkan di kompleks pemakamaan keluarga kawasan pesantren tersebut, Jumat pagi.

Kabar wafatnya Nyai Hj Maftuhah ini awalnya tersebar secara berantai melalui WAG Jurnalis Pamekasan, Jumat pagi dini hari. Yang disampaikan langsung oleh Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setdakab Pamekasan Sigit Priyono.

“Innalillahi wainna ilaihi rajiun, telah meninggal dunia Nyai Siti Maftuhah Ibunda Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, semoga almarhumah husnul khatimah, diampuni segala dosa dan diterima segala amal baiknya,” tulis Sigit di WAG Jurnalis Pamekasan. 

Sedangkan Bupati Pamekasan Baddrut Tamam sendiri yang juga menjadi anggota dalam WAG Jurnalis Pamekasan itu tidak banyak komentar. Namun dia berharap agar masyarakat memaafkan atas segala khilaf dan salahnya.  “Atas nama keluarga saya mohon maaf jika ibu kami ada salah,” kata Baddrut Tamam. 

Baddrut Tamam mengakui kalau sang ibu sakit dan dirinya  merawatnya. Dalam sebuah acara bersama kalangan pers di Pamekasan pada minggu akhir bulan Juli lalu  Baddrut  Tamam pernah menyampaikan bahwa sang ibu tengah sakit.

“Ibu saya sedang sakit, jadi saya sekarang harus merawat ibu  juga,” katanya saat menghadiri acara syukuran HUT Radar Madura, di Kantor Radar Madura Pamekasan Jalan Kabupaten Pamekasan Kamis (22/7/21) lalu.

Bagi Baddrut Tamam Nyai Hj Maftuhah merupakan sosok yang spesial. Dia mengaku sangat takzim kepada ibundanya. Bahkan duduk sejajar dengannya, Baddrut Tamam mengaku tidak mau. Dia lebih memilih duduk dibawah dan mempersilahkan ibunya duduk diatas kursi.

“Jika ibu saya duduk di kursi , saya berupaya untuk duduk  dibawah atau dilantai. Dan saya juga takut untuk sekedar misalnya mengenakan sandal beliau,” ungkapnya.

Baddrut Tamam mengaku bahwa sang ibu merupakan sosok yang mendidik secara langsung didalam rumah tangga sejak kecil. Karena sang ayah telah  pulang menghadap sang pencipta saat Baddrut Tamam masih usia SD. Sang ibu, kata Baddrut Tamam benar benar sangat peduli pada pendidikan  anak anaknya.

“Miskipun secara ekonomi keluarga kami memiliki keterbatasan, tetap semangat  menimba ilmu karena komitmen dari orang tua sangat tinggi. Karena itu saya merasa tidak  malu sekalipun harus jajakan jualan kerupuk saat saya kuliah di Malang dulu,” ungkapnya.

Terkait dengan meninggalnya Ibunda Bupati Baddrut Tamam ini Pemkab Pamekasan menggelar tahlil dan doa bersama secara virtual untuk almarhum tersebut di Mandepa Agung Ronggosukowati. Kegiatan serupa juga diselenggarakan diberbagai pondok pesantren masjid dan musolla di Pamekasan.  (mas)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update