Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Sopir Bus Maut Diduga Nyabu, Asrori Terpukul Kehilangan 3 Anggota Keluarga

Tuesday, May 17, 2022 | 15:58 WIB Last Updated 2022-05-17T08:58:20Z

SURABAYA (DutaJatim.com) - Tragedi bus pariwisata PO Ardiansyah membuat miris bukan hanya karena banyaknya korban dalam peristiwa itu. Tapi juga karena sopir bus dinilai benar-benar mengabaikan keselamatan penumpang. 


Betapa tidak, sopir yang memegang kemudian saat kecelakaan  maut bus pariwisata PO Ardiansyah terjadi di Tol Surabaya - Mojokerto  (Sumo) KM 712 +400, ternyata sopir pengganti yang sedang mabuk setelah mengonsumsi narkoba.  Dia diduga memakai sabu-sabu.


Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Latief Usman, mengungkapkan, bahwa AF, sopir bus pariwisata yang mengalami kecelakaan di Tol Mojokerto-Surabaya hingga menewaskan 14 orang penumpangnya itu, ternyata menggunakan narkotika jenis sabu-sabu.  Dari temuan tersebut, Latief mengungkapkan bahwa pihak kepolisian masih mendalami atas hal tersebut. 


 "Dari pengakuan pengemudi, ada indikasi pengemudi mengkonsumsi narkotika jenis sabu," kata Latief kepada wartawan di Markas Polda Jatim di Surabaya, Selasa, 17 Mei 2022. 


Mengutip viva.co.id, dugaan tersebut dikuatkan oleh hasil tes urine yang dilakukan penyelidik kepada AF. Latief mengaku pihaknya berkoordinasi dengan Direktorat Narkoba untuk mendalami itu, guna mengetahui secara pasti kapan dan di mana AF menggunakan sabu-sabu.  


Seperti diberitakan sebelumnya, bus pariwisata itu mengalami kecelakaan di KM 712+400 jalur A Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo), Jawa Timur, pada Senin (16/05/2022) pagi.  Akibatnya, 14 orang dinyatakan meninggal dunia dan 19 orang lainnya menderita luka berat. Semua korban adalah warga Benowo, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya, Jawa Timur. Mereka yang warga satu gang di daerah itu baru saja berwisata di kawasan Dieng dan Yogyakarta.


Saat itu, bus bernama Ardiansyah dengan nopol S 7322 UW itu membawa penumpang sebanyak 25 orang dari Yogyakarta menuju Surabaya. Bus yang dikemudikan Ade Firmansyah itu melaju di lajur lambat atau kiri. 


Entah bagaimana, setiba di KM 712+200/A, bus oleng ke kiri dan menabrak tiang VMS yang berdiri di pinggir bahu jalan tol. Bus pun terguling. "Diduga driver (sopir) bus mengantuk," kata Kepala Satuan Patroli Jalan Raya Kepolisian Daerah Jawa Timur Ajun Komisaris Besar Polisi Dwi Sumrahadi saat dikonfirmasi wartawan. 


Kepala Polda Jatim Inspektur Jenderal Polisi Nico Afinta mengatakan sopir bus pariwisata yang mengalami kecelakaan maut tersebut berpotensi menjadi tersangka. Sebab, kecelakaan tersebut mengakibatkan 14 penumpang meninggal dunia. 


“Sopir [bus yang terlibat kecelakaan tunggal] berpotensi jadi tersangka karena menyebabkan kecelakaan hingga meninggal dunia," kata Nico usai merilis kasus penyelewengan pupuk bersubsidi di Markas Polda Jatim di Surabaya.


Kehilangan Tiga Keluarga


Sementara itu, warga Benowo Surabaya masih berduka. Sebanyak 14 warga kelurahan ini meninggal dunia dalam kecelakaan maut di Tol Mojokerto-Surabaya. Salah satunya Moch. Asrori. Pria ini sangat terpukul setelah 3 anggota keluarganya tewas dalam insiden maut kecelakaan bus di Tol Mojokerto-Surabaya (Sumo) tersebut.


Asrori kehilangan ibu, kakak, dan kakak iparnya saat kecelakaan yang disebabkan kelalaian sopir bus yang diduga sedang mabuk sabu-sabu tersebut. Ketiganya adalah Asmina (ibu Asrori), Dedi Purnomo (kakak Asrori) dan Vita Sari (kakak ipar Asrori). Selain itu, keponakannya yang tak lain anak dari Dedi dan Vita hingga sekarang masih kritis dirawat di RS Mojokerto.


"Keponakan saya, Krisnu (7 tahun) sekarang kondisinya kritis, karena kepalanya terbentur, kena tempurung kepalanya. Sekarang dia masih dirawat di RSI Sakinah Mojokerto," kata Asrori, Selasa (17/5/2022).


Dia mengatakan, kakaknya mengadakan kegiatan wisata ke Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. "Yang mengadakan (wisata) kakak saya," ujarnya.


Dia pun mengaku tak menyangka rombongan wisata ini mengalami kecelakaan di Mojokerto. Awalnya, dia mendapat informasi salah satu keluarga korban yang berada dalam rombongan terkait tragedi tersebut. Kemudian, dia langsung menuju RS di Mojokerto.


"Pas tahu awal saya dikasih informasi sama keluarga korban juga. Terus saya langsung datang ke rumah sakit buat ngecek kondisinya. Ternyata keluarga saya dibawa ke tiga rumah sakit yang berbeda," katanya, seperti dikutip dari detikJatim.


Asrori berharap, keponakannya bisa melewati masa kritis sehingga bisa kembali ke rumah dalam keadaan sehat.  "Kebetulan yang jaga keponakan saya saat ini calon istri saya. Kalau bisa korban yang luka-luka bisa dirawat di rumah sakit di Surabaya. Dan semoga keponakan saya bisa lekas pulih," katanya.


Sebelumnya, Bus Ardiansyah bernopol S 7322 UW menabrak tiang Variable Message Sign (VMS) hingga terguling di KM 712.400A Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo), Senin (16/5/2022). Dalam kejadian ini, ada 14 orang meninggal dan 19 luka.


Sebagian besar jenazah korban dimakamkan di Makam Islam Benowo, Surabaya. Ada 1 keluarga beranggotakan 4 orang yang dikebumikan di 1 liang lahat.  Penggali makam, Simun, mengatakan,   ada sejumlah liang lahat yang dia gali.  Ada 1 liang lahat diperuntukkan bagi 1 keluarga. Salah satunya jenazah Titis Hermi bersama suaminya Soni Suprayitno dan 2 buah hati mereka Steven Arthur dan Stevani Gracia.


Empat orang anggota keluarga yang dimakamkan di 1 liang lahat itu adalah keluarga yang tinggal di Benowo Gang 2. Ada pun luas liang lahat untuk satu keluarga itu berukuran kurang lebih 4x5 meter.


"Ada yang satu lubang yang digali untuk 4 orang anggota keluarga. Bapak, ibu, dan anak 2," ujar Simun.


Ketua RW 1 Didik membenarkan, ada satu keluarga yang dimakamkan dalam satu liang lahat. Suasana duka menyelimuti warga Jalan Benowo Krajan, Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal. Lima mobil ambulans membawa jenazah ke rumah duka.


Isak tangis pun pecah ketika jenazah diturunkan dari ambulans menuju masjid yang berada di kompleks Yayasan Yatim Piatu. Di masjid itulah jenazah lebih dulu disalatkan sebelum dimakamkan. Sedangkan di luar gerbang masjid warga sekitar banyak menyaksikan kedatangan ambulans tersebut.


Didik sebagai ketua Rukun Warga 01 Kelurahan Benowo mengaku sedih dengan kejadian itu. Tapi ia juga bersyukur masih ada warga yang selamat dalam kejadian di Tol Mojokerto itu.  "Alhamdulillah ada (korban selamat). Kalau nggak salah tiga. Sedangkan yang sudah dimakamkan enam," ungkap Didik. (det/vvn)


No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update