Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Sulit Daftar Cek Kesehatan Gratis Lewat Ponsel Android

Wednesday, February 12, 2025 | 09:24 WIB Last Updated 2025-02-12T02:24:06Z

 



Pemeriksaan pasien di Puskemas Bulangan Haji Kecamatan Pegantenan Pamekasan. (Foto: Masdawi Dahlan)


SURABAYA (DutaJatim.com) – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono,  mengajak masyarakat memanfaatkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang sudah dimulai Senin (10/2/2025). Program awal untuk warga yang berulang tahun pada Januari -Februari ini dinilai pro-rakyat setelah program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sudah berjalan sebelumnya. Pemerintah menamakan program ini "kado ulang tahun" di mana  pelaksanaannya dilakukan di setiap Puskesmas.


Seorang warga di Pamekasan mengaku sulit daftar CKG melalui aplikasi SatuSehat. Awalnya, kata dia, ada kiriman dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) via WhatsApp (WA) agar dirinya yang berulang tahun pada 2 Februari mendaftar CKG senilai Rp 1 juta. 


"Sempat saya kira hoax. Tapi kata teman, itu benar program Kemenkes. Saya coba daftar via aplikasi SatuSehat, ternyata tidak bisa saat mengaktifkan biometrik, pada pengaturan, ternyata tidak jalan. Begitu pula saat diminta memasukkan isian jenis kelamin, tidak bisa. Padahal semua sudah saya isi (profil pasien)," katanya dikutip dari Global News, Rabu (12/2/2025).    


Kepala Puskemas Bulangan Haji, Kecamatan Pegantenan, Kab. Pamekasan, Hj Herlin Herawati SST MKes,  Rabu (12/2/2025), mengungkapkan, hingga Selasa (11/2/2025) jumlah orang CKG masih sedikit. Hal ini karena pelaksanaannya baru berlangsung dua hari dan diperkirakan akan banyak CKG pada akhir bulan.


Herlin membenarkan ada kesulitan masalah teknis saat warga rekam medic menggunakan ponsel atau HP Android. Warga harus memasukkan data nomor HP dan lainnya. "Bagi masyarakat yang belum punya HP bisa memakai linknya Puskesmas atau memakai HP yang mengantar, misal anak dan cucunya," kata Herlin. 


Sejak dua hari setelah kelahirannya, kata dia, seorang bayi sudah bisa memeriksakan kesehatan secara gratis. Mereka akan diperiksa kesehatan berupa tindakan screening  atau pemeriksaan terhadap tubuh agar diketahui mengalami masalah kesehatan atau tidak dan risiko apa yang akan timbul di kemudian hari.


“Jadi sesuai siklus kehidupannya, baik bayi baru lahir, anak  remaja, dewasa serta lansia ataupun disabilitas, itu ketika hari ulang tahunnya, bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk mengecek kesehatannya. Ini mulai dilakukan sejak 10 Februari kemarin, ” katanya.


Program ini, kata Herlin, akan terus berlangsung kontinyu tiap tahun. Misalnya seseorang lahir pada 11 Februari tahun 2025 maka 11 Februari tahun depan dan seterusnya berkesempatan dapat hadiah dari pemerintah untuk pemeriksaan kesehatan gratis.  Artinya, ketika ulang tahun bisa CKG. Syaratnya cuma membawa KTP atau Kartu BPJS. 


“Kami di Puskesmas Bulangan Haji menyiapkan data H-7, siapa saja yang akan ulang tahun. Bila saat hari H ulang tahun dia datang,  Puskesmas akan melayani gratis. Bila tidak datang, diberi kesempatan H+30, setelah itu sudah tidak berlaku lagi,” jelasnya.  


Apakah program ini tidak mubazir mengingat kini semua warga sudah bisa dapat layanan kesehatan gratis setelah pemerintah menerapkan UHC (Universal Health Coverage)? Herlin mengaku tidak. Bahkan menyempurnakan kekurangan UHC. Di UHC, kata dia, pemeriksaan dilakukan saat sedang mengalami gangguan. Tapi pada program ini pemeriksaaan bisa dilakukan pada saat orang sehat.


“Program ini menyasar masyarakat tidak hanya yang sakit, tapi sehat pun sudah harus discreening.  Screening ini proses seleksi terhadap tubuh orang agar diketahui nanti akan mengalami apa, menyangkut kesehatan, risiko apa yang akan timbul di kemudian hari. Misal kekurangan hormon pertumbuhan, akan ketahuan sehingga segera diantisipasi,” terangnya. 


Terkait kepentingan bayi atau anak masa pertumbuhan, kata dia, mereka mengeluhkan sesuatu pada tubuhnya, nanti akan diketahui pasien itu akan mengalami risiko maka dia nanti ada program pendampingan keluarga untuk  tindak lanjutnya. "Jadi bagaimana mereka berpola hidup bersih dan sehat, bagaimana mengatur pola makan, olah raga, tidur dan ainnya,” pungkasnya. 


Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono pun mengajak masyarakat  memanfaatkan CKG.  “CKG ini hadiah ulang tahun untuk masyarakat. Jadi mari ramai-ramai manfaatkan kesempatan ini. Jangan tunggu sakit baru berobat. Biaya pengobatan biasanya sangat mahal,” kata Adhy Selasa (11/2/2025).


CKG merupakan program unggulan Presiden Prabowo Subianto sebagai kado spesial di hari ulang tahun warga. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia dengan cara  mengurangi beban penyakit yang bisa dicegah, yaitu dengan mendeteksi faktor risiko kesehatan, kondisi pra-penyakit, serta penyakit. Ini berlaku bagi seluruh lapisan masyarakat, mulai dari bayi hingga lansia.


Adhy menyebut, setiap warga Jatim yang berulang tahun mulai dari bayi, balita, anak prasekolah, dewasa dan lanjut usia  dapat memanfaatkan program CKG. “Siapa pun yang berulang tahun bisa melakukan tes CKG, mulai dari bayi hingga lansia. Jangan tunggu sampai merasa sakit, datang dan periksakan kesehatan. Karena program ini tidak hanya untuk yang sakit, tetapi untuk semua kalangan agar dapat menjaga kesehatan sejak dini,” tambahnya.


Lebih lanjut Adhy menjelaskan, selain meningkatkan kualitas hidup, program ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan angka harapan hidup masyarakat Jatim.  Sebelumnya,  Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyaksikan pelaksanaan CKG di Puskesmas Manukan Kulon, Surabaya, pada Senin (10/2/2025). Didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Prof Dr dr Erwin Astha Triyono SpPD dan Kepala Puskesmas Manukan Kulon dr Lolita Riamawati MKes, Menkes melihat langsung pemeriksaan dengan alat periksa jantung EKG (elektro kardiograf) yang ada di Ruang Pemeriksaan Gratis.


Bukan hanya pemeriksaan, Budi Gunadi juga mengecek data warga yang sudah diperiksa dalam program CKG yang resmi dimulai 10 Februari 2025.  “Tadi waktu saya mendarat (di Bandara Juanda, Red.) ada 15 ribu orang, waktu masuk sini  (Puskesmas) ada 17 ribu yang sudah diperiksa di seluruh Indonesia. Saya ucapkan terima kasih, karena masyarakat  antusiasme-nya sudah baik,” ujar Menkes  yang juga menyempatkan melihat dari dekat kegiatan di poli-poli yang ada di puskesmas tersebut. 


Melalui CKG diharapkan masyarakat bisa lebih dini mengetahui kondisi kesehatannya. Diungkapkan, rata-rata usia harapan hidup orang Indonesia saat ini 74 tahun. “Kita pengin dong bisa lebih tua dari itu usianya. Semua penyakit seperti kanker, stroke, jantung, ginjal itu sebenarnya kronis, butuh waktu sekitar lima tahun untuk sampai benar-benar bisa parah. Nah kalau ketahuannya sejak dini, bisa ditangani dengan lebih baik dan jauh lebih murah juga,” lanjutnya.


Menkes lantas mengingatkan jargon, ‘sangat penting untuk menjaga agar diri kita tetap sehat, jangan sampai sakit.’ “Adalah salah kalau strategi kesehatan itu mengobati orang sakit, tapi kita harus menjaga tubuh untuk tetap sehat.”


Lebih lanjut dikatakan, kalau kita rajin melakukan cek kesehatan, akan ketahuan paling gampang 3 saja, tekanan darah, gula darah, dan lemak darah atau kolesterol. Ketiganya harus dijaga, tekanan darah tidak boleh lebih dari 130/85 mmHg, gula darah harus di bawah 200 mg/dL atau HbA1c-nya di bawah 5,7%, dan lemak darah atau kolesterolnya di bawah 200 mg/dL.  Kalau angkanya lebih dari itu, akan diberi obat. “Minum saja setiap hari agar semua (tekanan darah, gula darah, kolesterol) terkontrol. Insya Allah umurnya bisa di atas 74 tahun. Tapi kalau itu didiemin, banyak yang acuh merasa gak papa, tahu-tahu bisa kena ginjal, kena mata bisa juga meninggal,” tandasnya. 


Menkes mengingatkan, ketika di Puskesmas mintalah ke petugas untuk membantu mengecek sudah ada BPJS-nya  atau belum mengingat penyakit ini bertahap. Kalau tekanan darahnya tinggi dikasih obat untuk mengontrol. Sementara kalau tekanan darahnya tinggi, tapi kolesterolnya juga tinggi akan dilakukan cek jantung dengan EKG. “Kalau nggak ada apa-apa, balik lagi dan dikasih obat. Sebanyak 80% kasusnya seperti ini, sisanya kalau diperiksa jantungnya ada kemungkinan serangan jantung. Ini bisa terlihat dari rekam EKG-nya. Puskesmas biasanya akan merujuknya ke rumah sakit. Saat dirujuk inilah butuh BPJS, kalau biaya mahal,” kata Budi Gunadi. 


Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menargetkan 280 juta orang Indonesia bisa menikmati program CKG ini. Budi menyebut ini merupakan program kesehatan paling besar. 


Program lainnya, penurunan stunting menyasar 25 juta orang, program imunisasi 70 juta orang, makan bergizi gratis (MBG) sebanyak 85 juta, dan vaksinasi Covid-19 sebanyak 200 juta yang disuntikkan dalam periode 18 bulan. “Kalau dalam tahun ini mencapai 100 juta saya sudah senang. Menurut saya dalam 5 tahun bisa full 250,” ujarnya.


Dari CKG ini nantinya bisa ketahuan profil masyarakat seperti apa. “Feeling saya, yang paling banyak darah tinggi dan gula darah. Orang suka menganggap remeh. Tapi keduanya kalau tidak ditangani dengan baik 4-5 tahun bisa kena ginjal, mata, cuci darah, stroke, jantung, meninggal semua. Kalau ditangani di puskesmas murah, paling nggak sampai 300 rupiah per bulan (untuk obatnya), kalau didiemin 3 tahun masuk rumah sakit bisa puluhan juta,” terang Budi. 


Dia berpesan kesehatan harus menjadi milik kita, tidak bisa dipaksa oleh pemerintah. “Orang  harus punya keinginan sehat sendiri,” tandasnya.


Untuk mendapatkan layanan CKG ini, masyarakat hanya perlu mengunduh aplikasi Satu Sehat Mobile (SSM). Setelah mengunduh aplikasi, pilih fitur CKG (Cek Kesehatan Gratis). Sebelum menggunakan fitur ini, pastikan untuk mengisi profil di aplikasi tersebut. Setelah mengisi profil, masyarakat dapat mendaftar untuk pemeriksaan kesehatan dengan memilih tanggal pemeriksaan. Selain itu, aplikasi ini juga memungkinkan pengguna untuk mendaftarkan keluarga atau anak mereka untuk pemeriksaan yang sama.


Masyarakat yang berulang tahun pada 1 Januari hingga 9 Februari masih dapat mengikuti Program CKG hingga 30 April mendatang.  Sementara bagi yang berulang tahun tanggal 10 Februari hingga seterusnya, memiliki waktu hingga H+30 hari ulang tahun untuk menikmati layanan tersebut. (mas/ret)


No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update