Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Puluhan Ayam Mati Mendadak

Saturday, February 25, 2012 | 02:40 WIB Last Updated 2012-02-24T19:40:59Z

Ilustrasi: pemusnahan ayam flu burung.

SITUBONDO — Ratusan warga Desa Trigonco, Kecamatan Asembagus mengaku  resah. Hal itu menyusul matinya sebanyak 30 ekor ekor ayam milik warga secara mendadak dalam sepekan terakhir ini. Sebab, berdasarkan hasil tes cepat (rapid test) yang dilakukan Dinas Peternakan (Disnak) Pemkab Situbondo  kematian unggas itu disebabkan virus Avian Influenza (AI) atau flu burung.

Namun, untuk mengantisipasi penyebaran virus Avian Influenza (AI) atau virus H5N1  yang menyebabkan virus flu burung di Kabupaten Situbondo, Tim Partisipatory Disease Survailance and Response (PDSR) Situbondo hingga kini terus melakukan pengendalian virus AI di sekitar lokasi. Selain itu, tim juga memperketat lalu lintas unggas ke Situbondo, serta melakukan pengawasan terhadap manusia.

"Pengendalian penyebaran virus AI. Itu dilakukan  sampai status desa jadi terkendali. Kami juga sudah berkoordinasi dengan LDCC (Local Deases Control Center), Dinas Peternakan dan Dinas Kesehatan," ujar drh Gaguk Musdjiarto,  Ketua Tim PDSR Kabupaten Situbondo drh Gaguk Musdijianto, Jumat (24/2).
Diperoleh keterangan, puluhan  ekor ayam  milik warga Desa Trigonco, Kecamatan Asembagus. Itu terjadi dalam sepekan terakhir ini. Awalnya  sebanyak 5 ekor ayam milik Poniman (45), warga setempat diketahui  mati secara mendadak, namun hanya berselang dua hari  kematian unggas di sekitar rumah Poniman terus berlanjut hingga mencapai 25 ekor.

Setelah adanya kejadian ini, salah seorang warga melaporkan kasus kematian ayang tersebut ke Dinas Peternakan (Disnak) Pemkab Situbondo. Hingga akhirnya petugas dari Disnak Situbondo langsung turun ke lokasi. "Begitu menerima laporan warga, kami langsung mengambil tindakan. Termasuk melakukan tes cepat terhadap beberapa bangkai ayam. Sedangkan  hasil tes cepat puluhan ayam yang mati mendadak itu  dinyatakan positif flu burung," imbuh  drh Gaguk Musdijianto.

Selain melakukan tes cepat terhadap bangkai ayam yang mati secara mendadak, Tim PDSR dan Disnak  Situbondo juga melakukan penyemprotan desinfektan terhadap peternakan ayam  di sekitar lokasi kematian unggas, yakni di Desa Trigonco, Kecamatan Asembagus, Situbondo, serta memberikan penyuluhan kepada warga sekitar.

"Kami berharap kepada warga Desa Trigonco, agar tidak membuang sembarangan  bangkai ayam yang mati mendadak tersebut. Bangkai ayam itu semuanya harus  dibakar dan dikubur," imbau pria  yang juga Kepala Disnak Pemkab  Situbondo itu.

Sedangkan untuk mengantisipasi penyebaran virus AI tersebut, Tim PDSR dan Dinas Peternakan Situbondo terus memantau kematian unggas dengan melibatkan warga. Selain itu juga melakukan kandangisasi atau karantina terhadap unggas warga yang masih tersisa."Munculnya virus flu burung ini di Situbondo sudah kami laporkan ke LDCC di Malang. Kami terus berusaha agar bisa segera diatasi," pungkasnya. (dm/fat)









No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update