Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

ISNU Akan Tanam Padi di Jember

Saturday, April 21, 2012 | 01:15 WIB Last Updated 2012-04-20T18:15:24Z

Tanam padi ISNU.

JAKARTA - Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) berusaha memutus rantai pengijon dan rentenir yang sering menjerat petani menjelang musim panen. Terkait itu, organisasi tempat berhimpun para Sarjana NU itu melaksanakan program menanam padi di Kampung Ragas Masigit, Desa Ragas, Kecamatan Carenang, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Jumat (20/4).

Ketua Umum Pengurus Pusat ISNU, Ali Masykur Musa, mengatakan, problem petani di setiap musim tanam adalah biaya. Banyak petani yang akhirnya terjerat pengijon dan rentenir, sehingga waktu musim panen tiba uang mereka habis untuk membayar utang dan bunga.

“Yang menjadi problem para petani yakni ketidaktersediaannya mikro finance yang membantu petani sejak proses penanaman sampai pasca panen. Problem klasiknya mau menanam tidak punya uang, kemudian ada pengijon dan rentenir. Saat pupuk dibutuhkan harganya tinggi, sedangkan saat panen harganya jatuh,“ katanya.

Menurutnya, dengan bekerjasama dengan Sang Hyang Seri ini, ISNU akan memberikan modal benih dan pupuk yang harus dikembalikan pada saat panen tanpa bunga. Program tersebut dimulai dengan penanaman padi perdana secara simbolis di area seluas 60 hektare di Serang Banten.

Rencananya, pada 27 April mendatang penanaman padi juga akan dilakukan di Jember, selanjutnya di Indramayu. Program tersebut juga dalam rangka mensukseskan Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K). “Ini awal dari kegiatan ISNU yang akan disusul dengan program-program lain. Program ISNU ini langsung menyentuh masyarakat bawah, yaitu masyarakat petani,” jelasnya.

Salah satu Ketua ISNU, Nur Hasan menambahkan, Pemerintah kini tengah mengembangkan GP3K dengan melakukan intensifikasi ekstensifikasi atau perluasan lahan. Pemerintah berencana mencetak lahan baru seluas 100.000 hektare mulai tahun ini hingga 2014.
“Ini untuk menggenjot produksi beras dan guna mencetak lahan baru tersebut dibutuhkan anggaran sebesar Rp 9,5 triliun,” jelasnya.

Lebih lanjut, Nur Hasan menambahkan, saat ini banyak lahan pertanian tidak dikelola dengan baik dan ditelantarkan sehingga diperlukan rekondisi dari lahan pertanian. Selain itu, juga perlu dilakukan perluasan lahan agar produktivitas petani menjadi lebih tinggi, minimal di atas rata-rata nasional.

“Melalui pelaksanaan program ini, diharapkan dapat meningkatkan hasil pertanian, membuka lapangan kerja baru untuk tenaga kerja pertanian, dan menekan laju alih fungsi lahan,” jelasnya.

Sementara itu, acara penanaman padi perdana di Serang tersebut, diawali dengan tumpengan dan selamatan untuk kesuksesan program tersebut. Usai melakukan penanaman padi, ISNU memberikan bantuan alat pengairan dan MCK untuk masyarakat setempat. Selain itu, ISNU juga menggelar pengajian dan ceramah agama yang dihadiri tokoh masyarakat setempat pada Kamis malam (19/4). (dm)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update