Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Waduh, Sebut RI Miskin, Bos Taksi Jiran Akhirnya Minta Maaf

Thursday, August 29, 2019 | 05:52 WIB Last Updated 2019-08-31T17:56:23Z

  Datuk Shamsubahrin Ismail

KUALA LUMPUR (DutaJatim.com) -  CEO Big Blue Taxi, Datuk Shamsubahrin Ismail, kebablasan saat memberi alasan menolak kehadiran Gojek masuk negeri jiran Malaysia. Ismail menyebut Indonesia negara miskin sehingga Gojek bisa berkembang pesat. Sebaliknya dia menyebut Malaysia negara kaya yang tidak membutuhkan layanan seperti Gojek.

Pernyataan bos Big Blue ini langsung mengundang banyak protes, termasuk di dunia maya. Para netizen mengecamnya. Karena itu Ismail akhirnya meminta maaf.  Ismail mengatakan dirinya menyebut Indonesia miskin setelah membaca berita soal kondisi ekonomi di negeri tetangganya tersebut. "Indonesia berada dalam hati saya. Orang Indonesia di hati saya," katanya dalam konferensi pers seperti dikutip Malay Mail kemarin.

Dia mengakui media sosial dan WhatsApp miliknya dibanjiri oleh protes soal pernyataannya yang kontroversial tersebut. "Saya mendapat banyak pesan langsung di ponsel dari orang Indonesia dan juga driver Gojek.  Saya mengeluarkan pernyataan bahwa Indonesia miskin karena ada laporan dari Indonesia. Saya minta maaf untuk kesalahan pada pernyataan saya, melabeli Indonesia miskin, berdasarkan laporan yang saya terima," ujarnya.

Ismail pun berharap tidak ada aksi demonstrasi terkait perkataannya demi hubungan baik kedua negara. Pernyataan Ismail itu membuat banyak orang Indonesia tersulut emosi. Begitu pula pengendara dan driver Gojek.

"Kemiskinan di Indonesia terlalu tinggi, gaji tak tinggi. Malaysia tidak bisa seperti itu. Anak muda (Malaysia) bukan miskin, tak datang dari keluarga miskin. Kenapa kita mau menjatuhkan marwah mereka sehingga menjadi tukang Gojek," ujarnya.

Di Indonesia, kata Ismail, wanita dapat memeluk driver Gojek  begitu saja. Namun bagaimana dengan Malaysia? "Apakah kita ingin melihat wanita kita memeluk driver di sana-sini?" tambahnya, seperti dikutip dari Free Malaysia Today. 

Gojek memang berencana melakukan ekspansi bisnis ke Malaysia. Rupanya hal ini membuat pengusaha di sana khawatir juga. Malaysia sendiri dikenal sebagai negeri asal dari Anthony Tan yang merupakan pendiri Grab. Dan ternyata, selain Grab, ada pula beberapa startup lain yang bisnisnya menyerupai bisnis Gojek dan Grab. 

Paling terkenal memang Grab. Bila startup ini boleh masuk Indonesia, mestinya Gojek boleh juga masuk Malaysia.Perusahaan besutan Anthony Tan ini telah menjadi kekuatan utama penggerak transportasi online di samping Gojek dan Uber. Aplikasi Grab telah diunduh sebanyak lebih dari 155 juta, memberikan pengguna Grab kemudahan untuk terhubung dengan 9 juta mitra pengemudi dan agen. Layanan Grab di Malaysia mencakup GrabCar, GrabRide, GrabSend, hingga GrabFood.

Selanjutnya Dego. Startup ini merupakan aplikasi besutan putra bangsa Malaysia, Nabil Feisal Bhamadhay, yang saat ini menjabat sebagai CEO Dego. Berbeda dengan Grab, Uber, dan Gojek, Dego hanya menyediakan layanan ojek online dan layanan pengiriman barang pintu ke pintu. Namun pada 2017, pemerintah resmi melarang pengoperasian Dego Ride dengan alasan keamanan dan ansuransi. Akan tetapi, situs Dego masih menyertakan layanan Dego Ride.

Berbeda pula dengan Grab, Uber, dan Gojek, Dego Ride memiliki jam kerja dari jam 9 pagi hingga jam 10 malam. Layanan Dego juga masih terbatas di Lembang Klang. Lembah Klang sendiri berada di pusat ibukota Malaysia. 

Ada juga MatDespatch. Untuk urusan layanan pengantaran barang, GoSend bakal mengusik para pemain layanan pengantaran barang pintu ke pintu berbasis aplikasi di Malaysia. Salah satu pemain lokal pengantaran barang di Malaysia adalah MatDespatch.

MatDespatch menawarkan pengiriman di hari yang sama, pengiriman ekspres tiga jam, pengiriman super ekspres, hingga pengiriman paket dengan ukuran besar.  Serupa dengan layanan Dego Ride, layanan MatDespatch baru bisa digunakan di Lembah Klang.

Selanjutnya Karhoo. Serupa dengan MatDespatch, Karhoo layanan pengantaran barang pintu ke pintu berbasis aplikasi asli Malaysia. Karhoo menawarkan layanan berupa layanan premier 1-3 hours Delivery, (3HrD), Same Day Delivery (SDD) and Next Day Delivery (NDD). Layanan ini pun masih terbatas di Lembah Klang. 

Sebelumnya, Gojek menyebut telah mendapat lampu hijau dari Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad untuk mengaspal di negaranya.  Namun, rencana ekspansi Gojek ke Negeri Jiran awalnya mendapat reaksi keras setelah bos perusahaan Big Blue Taxi Services, Shamsubahrin Ismail menolak keberadaan Gojek. 

Di Indonesia, masalah jadi runyam setelah video pernyataan bos perusahaan Big Blue Taxi Services, Shamsubahrin Ismail ramai dibicarakan netizen. Dalam video itu, Shamsubahrin dianggap merendahkan para mitra Gojek di Indonesia. (dtf/hud)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update