Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Ini Keutamaan Hari Kamis, Bukan Sunnah Malam Jumat Lo Ya!

Thursday, September 19, 2019 | 09:10 WIB Last Updated 2019-09-19T02:10:37Z


SIDOARJO (DutaJatim.com) - Saat hari Kamis orang tidak hanya ingat puasa Senin-Kamis saja. Juga kenal malam harinya yang disebut malam Jumat. Bahkan, malam Jumat lebih viral dari malam yang paling viral sekali pun bagi para umat yang ngugemi malam Jumat. Ada lagi malam Jumat kliwon yang bau-bau honor ehh...horor.
  
Malam Jumat ramai di media sosial sampai lupa bahwa hari itu adalah hari Kamis karena disebut momen paling hot untuk berhubungan badan. Momen yang disakralkan katanya. Sehingga meme-meme malam Jumat bertebaran di media sosial. Ada yang bilang itu momen saat suami menyenangkan istri dan sebaliknya. Itu momen meraih pahala kenikmatan dobel. Dunia dan akhirat. Wow!

Karena iming-iming yang menggiurkan itu, para pengabdi malam Jumat pun jadi lupa hari itu hari Kamis yang juga memiliki keistimewaan. Hari ketika Fatimah Az-Zahra memanjatkan doa khusus. Mengapa demikian? Ya, karena hari Kamis memiliki beberapa keutamaan. Ingat bukan malam Jumat, tapi hari Kamis.

Dalam sebuah hadist disebutkan bahwa amal manusia dilaporkan kepada Allah SWT di hari Senin dan Kamis. Karena itu Rasulullah SAW melaksanakan dan menganjurkan untuk puasa sunah di dua hari tersebut. Puasa Senin Kamis. Ini sunnah Rasulullah SAW. Bukan sunnah rasul ala malam Jumat. 

Nabi SAW rutin mengamalkan ibadah puasa tersebut. Abu Hurairah RA melaporkan keitimewaan hari Kamis ini dari Rasulullah SAW. Beliau bersabda:

"تُعْرَضُ أَعْمَالُ النَّاسِ فِي كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّتَيْنِ يَوْمَ اْلاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ مُؤْمِنٍ إِلاَّ عَبْدًا بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ."

"Amal-amal manusia diperiksa di hadapan Allah dalam setiap pekan (Jumu'ah) dua kali, yaitu pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang beriman terampuni dosanya, kecuali seorang hamba yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan..." (H.R. Shahih Muslim)

Hal utama lain adalah, pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Seperti dalam sebuah hadits, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لاَ يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا إِلاَّ رَجُلاً كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ، فَيُقَالُ: أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا، أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا، أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا."

"Pintu-pintu Surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seseorang yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan. Lalu dikatakan, 'Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai." (HR. Shahih Muslim).

Pada hari istimewa itu selayaknya kita berdoa. Lalu apa doa yang harus kita baca? Seperti dirangkum dalam kitab 'Shahifah Al-Fathimiyyah'--kumpulan doa sehari-hari yang dipanjatkan oleh Sayyidah Fatimah Az-Zahra, putri Rasulullah Muhammad SAW-- bacaan doa pada hari Kamis adalah berikut:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالْتُقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى ، وَالعَمَلَ بِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ قُوَّتِكَ لِضَعْفِنَا ، وَمِنْ غِنَاكَ لِفَقْرِنَا وَفَاقَتِنَا ، وَمِنْ حِلْمِكَ وَعِلْمِكَ لِجَهْلِنَا ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ ، وَأعِنَّا عَلَى شُكْرِكَ وَذِكْرِكَ ، وَطَاعَتِكَ وَعِبَادَتِكَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

"Allhumma innii as'aluka hudaa wattuqaa wal 'afaafa wa ghinaa wal 'amala bima tuhibbu watardhaa, allhumma inni as'aluka mon quwwatika lidha'finaa wa min ghinaaka lifaqrinaa wa faaqatinaa, wamin hilmika wa 'ilmika li jahlinaa, allahumma shalli 'alaa muhammadin wa 'aali muhammadin, wa a'innaa 'alaa syukrika wa dzikrika, wa thaa'atika wa 'ibaadatika, birahmatika yaa arhamar raahimiin."

Artinya: Ya Allah, aku memohon petunjuk pada-Mu dan kehormatan dan kekayaan serta beramal sesuai dengan apa yang Engkau cintai dan ridhai. Ya Allah, aku memohon kekuatan dari-Mu karena kelemahan kami, kekayaan dari-Mu karena kefakiran dan kepapaan kami, dan kearifan dan ilmu dari-Mu karena kejahilan kami. Ya Allah, sampaikanlah shalawat kepada Nabi Muhammad Saw dan keluarganya dan bantulah kami supaya dapat bersyukur dan berzikir pada-Mu, dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Pengasih di antara yang mengasihi.

Semoga kita bisa meneladani Fatimah putri Rasulullah SAW. Dan bukan meniru-niru para pengabdi sunnah malam Jumat. (gas/ bincangsyariah.co)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update