Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Hikmah Guyonan Prabowo - Sri Mulyani di Ratas Jokowi

Thursday, October 31, 2019 | 17:32 WIB Last Updated 2019-10-31T10:32:24Z


JAKARTA (DutaJatim.com) - Rapat Terbatas (Ratas) Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres KH Ma'ruf Amin bersama jajaran menterinya pertama kali dihadiri Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto Kamis 31 Oktober 2019 di ruang rapat Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. 

Tampak Prabowo mengenakan kemeja putih panjang saat datang menyalami satu per satu menteri yang hadir.  Dia menyalami Menko Polhukam Mahfud MD yang juga mengacungkan jempol untuk Prabowo, lalu Menko PMK Muhadjir Effendi, Mendagri Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menpan RB Tjahjo Kumolo, Menkum HAM Yasonna Laoly, hingga Jaksa Agung ST Burhanuddin. Suasana hangat penuh keakraban terlihat dalam kesempatan tersebut.

Saat akan kembali ke tempat duduknya, Prabowo sempat berdiri kembali karena diminta Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk berfoto. Namun sayang, mereka urung melakukannya karena Jokowi  keburu datang ke ruangan tempat ratas.

"Saya bilang kalau ada Pak Prabowo, potret Pak," kata Sri Mulyani mengajak foto bersama Prabowo.

Prabowo dan Sri Mulyani duduk berjajar meski tak bersebelahan. Melihat Jokowi, Prabowo kemudian memberi hormat. Sambil tertawa, dia mengatakan akan selalu hadir bila dipanggil Sri Mulyani.

"Saya kalau dipanggil Bu Menkeu pasti datang,"  tutur Prabowo.

Jokowi dan menteri lainnya pun ikut tertawa lepas.  

Momen pertemuan Prabowo dan Sri Mulyani  menarik perhatian sebab sebelumnya keduanya sempat berseteru. Mereka  pernah berpolemik  soal utang pemerintah yang semakin menumpuk. Pada (25/1/2019) Prabowo pernah menyebut jangan ada lagi Menteri Keuangan tapi diganti jadi Menteri Pencetak Utang.

"Kalau menurut saya, jangan disebut lagilah ada Menteri Keuangan, mungkin Menteri Pencetak Utang. Bangga untuk utang, yang suruh bayar orang lain," ujar Prabowo seperti dikutip dari berita detikcom (25/1/2019).

Saat itu Sri Mulyani hanya membalas pernyataan tersebut melalui puisi yang ia unggah di akun instagrammnya bahwa utang itu untuk membangun. Begini isinya:


Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang,


Kami menyelesaikan

Ribuan kilometer jalan raya, toll, jembatan Untuk rakyat, untuk kesejahteraan

Kami menyelesaikan

Puluhan embung dan air bersih,

bagi jutaan saudara kita yang kekeringan

Puluhan ribu rumah, untuk mereka yang memerlukan tempat berteduh


Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang,


Kami bekerja menyediakan subsidi

Jutaan sambungan listrik untuk rakyat untuk menerangi kehidupan, hingga pelosok.


Begitulah. Mereka memang berseteru secara politik. Saling adu strategi untuk memenangkan jagonya di kontestasi pilpres. Prabowo capres, Sri Mulyani menteri yang tidak bisa dipungkiri mendukung Jokowi. Namun itu dulu.

Kini keduanya dalam kapal yang sama Kabinet Indonesia Maju. Tentu harus bersatu. Bekerja keras demi bangsa dan negara. Tidak lagi bermusuhan. Bila para elite bersatu, para pendukungnya di grass root juga harus kembali bersatu. Harus move on untuk mengakhiri konflik. Sambil, tentu saja, sesekali guyon parikeno. Guyon yang sehat menyehatkan. Demi Indonesia yang maju. (gas)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update