Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

'Rog-rog Asem' Ketum Projo Dapat Wakil Menteri PDTT

Saturday, October 26, 2019 | 08:51 WIB Last Updated 2019-10-26T01:56:55Z


JAKARTA (DutaJatim.com) - Dalam politik ada istilah dalam bahasa Jawa "rog-rog asem". Untuk mendapat buah asem harus "dirog"--digoyang-goyang pohonnya. Tentu ini hanya istilah sebab pohon asem kadang sangat besar ukurannya sehingga sulit "dirog"--digoyang-goyang--agar buah asemnya berjatuhan. Lalu siapa yang melakukan "rog-rog asem" politik ini?

Ada dua. Pertama, seseorang melakukan "rog-rog asem" lalu memungut sendiri buah asem yang jatuh. Kedua, seseorang melakukan "rog-rog asem" tapi orang lain yang mengambil buah jatuh tersebut. Dalam politik, "rog-rog asem" bisa berupa sikap kritis terhadap kekuasaan. Suka mengkritik, mengecam kebijakan pemerintah, yang dinilai tidak sesuai janjinya atau diklaim tidak memihak rakyat.

Hari-hari ini kita melihat kenyataan lagi istilah "rog-rog asem" tersebut. Tokoh parpol menge-"rog-rog asem" agar mendapat asem kursi menteri. Ada pula relawan pendukung calon presiden yang melakukan hal sama. Hal ini wajar sebab dia merasa ikut "menanam pohon asem" tersebut.

Salah satunya Ketum Projo Budi Arie. Setelah melakukan "rog-rog asem", akhirnya Budi mendapat "asem" kursi Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT). Budi Arie semua protes atas masuknya rival Jokowi di pilpres, yakni Prabowo Subianto yang menjabat menteri pertahanan. 

Sebelummya, Budi Arie dinilai ngambek dan membubarkan Projo. Namun, kemudian dia diberi jabatan sebagai wakil menteri. Sikap ngambek merupakan salah satu bentuk "rog-rog asem". 

Menurut Budi, berpolitik harus tegar. Harus telaten berusaha meraih apa yang diinginkan.

Dia juga menuturkan sekarang sudah mulai sayang dengan Menhan Prabowo Subianto. "Politik harus tegar, nggak boleh zero sum game, ngambek, nggak boleh baper. Saya gini saja sudah mulai sayang dengan Pak Prabowo," ujar di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (25/10/2019).

"Ini bibit-bibit, benih-benih rasa cinta sudah mulai muncul. Manajemen hati kita, rasa kita. Karena kita cinta negara, semuanya beres," katanya.

Ormas Pro Jokowi atau Projo sebelumnya memang sempat pamit hendak membubarkan diri. Bubarnya Projo disampaikan Budi pada Rabu, 23 Oktober 2019. Semula Budi Arie tak menjelaskan soal pembubaran Projo. Dia hanya mengatakan Projo tak lagi dibutuhkan Jokowi.

"Tugas Projo sudah selesai hingga pelantikan 20 Oktober 2019. Selamat bekerja pemerintahan Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin dan Kabinet Indonesia Maju," kata Budi kepada wartawan. "Kami ikhlas jika memang tidak dibutuhkan lagi," imbuh Budi Arie tanpa menyebutkan alasannya.

Bantah Ngambek

Namun, alasan bubar baru diketahui saat Budi mengirimkan meme bergambar Jokowi dan Prabowo lengkap dengan tulisan Pro Jokowi Prabowo. Meme lain yang dia kirim juga bergambar Jokowi dan Prabowo yang tengah berdiri lengkap dengan tulisan 'Siap Presiden, Projo kita suruh bubar saja karena sudah jadi PROJOWO Jokowi Wowo'.

"Ada kekecewaan soal Prabowo jadi Menhan, mengingat Prabowo rival yang cukup keras waktu itu. Kita bertarung cukup keras, tapi sekarang (Prabowo) menjadi Menhan," kata Sekretaris Jenderal Projo, Handoko, dalam konferensi pers di kantor DPP Projo, Jl Pancoran Timur Raya, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (23/10/2019).

Tapi dua hari kemudian, Presiden Jokowi memilih Arie Budi jadi Wamendes dan resmi dilantik Jumat (25/10/2019). Budi dilantik bersama 11 wakil menteri lainnya di Kabinet Indonesia Maju.

Budi mengatakan Projo akan tetap berjalan selama di bawah kepemimpinan Jokowi. "Projo selama ada Pak Jokowi jalan terus," kata Budi.

Meski pernah mengatakan Projo akan bubar, Budi mengatakan Projo akan terus berada di garis rakyat. Dia mengatakan opsi bubar tidak jadi karena dia dipilih menjadi Wamendes PDTT.

"Kami mau pamit, tapi ditugaskan lagi, gimana. Karena Projo setia di garis rakyat," tuturnya.

Budi Arie menepis anggapan dipilih Jokowi jadi Wamendes karena ngambek membubarkan Projo. 

"Nggak ngambek. Siapa yang ngambek? Itu kan persepsi teman-teman. Kami mau istirahat. Kan sudah selesai, menang pilpres. Kalau ngambek kan kamu yang ngomong. Politik nggak boleh baper," katanya.

Gerindra Senang

Partai Gerindra menyambut baik hal itu dan berharap Budi akan makin sayang kepada Prabowo. "Tak kenal maka tak sayang," kata Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad kepada wartawan, Sabtu (26/10/2019) hari ini.

Jika sudah lebih mengenal Prabowo, Dasco yakin Budi akan mengetahui kecintaan Prabowo terhadap negara. Dasco pun mendoakan Budi yang baru dilantik sebagai wakil menteri.

"Pak Budi Arie itu bisa mengetahui sebenarnya sosok Prabowo seperti apa, bagaimana cintanya terhadap negara, bagaimana kemudian ingin bekerja untuk bangsa dan negara. Dan kami menyambut positif, dan kami juga ucapkan selamat bekerja kepada Pak Budi Arie yang telah dilantik sebagai wakil menteri," kata Dasco.

Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Habiburokhman juga mengatakan Budi semakin mengenal Prabowo ketika lebih sering berinteraksi dengan Ketum Gerindra itu. Ia pun meyakini Budi adalah orang baik dan ingin yang terbaik untuk bangsa.

"Tak kenal maka tak sayang. Kalau Bang Muni (panggilan akrab Budi Arie) lebih banyak berinteraksi dengan Pak Prabowo, pasti semakin ketemu frekuensinya. Kita cari persamaan saja, keduanya sama-sama cinta negeri ini dan ingin yang terbaik untuk bangsa dan negara," ucap Habiburokhman.

"Saya kenal Bang Muni sebagai sosok aktivis idealis sejak muda, beliau orang baik," katanya. (hud/det)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update