Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Viral Telur Lafaz 'Allah' di Blitar, Bagaimana Hukum Memakai Jimat?

Thursday, November 28, 2019 | 11:38 WIB Last Updated 2019-11-28T04:38:26Z


BLITAR (DutaJatim.com) - Manusia memang lemah sehingga saat harus menghadapi kerasnya kehidupan dia butuh tempat bersandar. Sayangnya banyak di antara manusia itu salah memilih tempat bersandar untuk meminta pertolongan.

Sebut contoh, para pejabat yang ingin mendapat promosi jabatan seperti jadi direksi atau komisaris BUMN, politisi yang maju nyaleg, atau masyarakat umum yang hendak ikut tes CPNS, hampir 90 persen merasakan lemah menghadapi tantangan tersebut. 

Karena itu, mereka sering mendatangi  "orang pinter", seperti kiai, dukun, paranormal, dan sejenisnya, untuk meminta pertolongan. Lalu mereka diberi jimat ata doa-doa. Sebuah pilihan yang rawan untuk salah jalan. 

Hal serupa dikhawatirkan akan terjadi bila Risa Damayanti asal Blitar Jawa Timur ini keliru menafsirkan temuan telur ayam yang disebutnya berlafal "Allah".
Peternak ayam petelur asal Blitar itu meyakini cangkang pada telur ayam yang ditemukannya terdapat huruf hijaiyah yang membentuk lafaz Allah. Dia pun meyakini temuan telur itu ada maksudnya.

"Saat itu ada pesanan seblak untuk acara Jumat berbagi. Saya sering pakai telur cangkang putih untuk konsumsi sendiri karena gradenya B. Lha pas ambil telur  itu, kok seperti ada huruf hijaiyahnya," kata Risa Rabu (27/11/2019).

Risa menyebut dia menemukan telur itu  Jumat (22/11) sekitar pukul 10.00 WIB. Rumah Risa sendiri jadi satu dengan kandang ayamnya di Desa Ponggok RT 3 RW 2 Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar.

Setelah menemukan telur itu, Risa memotretnya lalu menanyakan kepada sejumlah anggota keluarga lain dan teman-temannya. Ternyata mereka membenarkan bahwa tekstur pada permukaan telur itu memang terlihat seperti huruf hijaiyah bertulisan kata "Allah".

"Setelah mereka lihat, semua bilang ini berkah dan karomah untuk keluarga saya. Saya diminta menyimpannya baik-baik," kata Risa.
Risa pun mengaku merasakan berkah itu. Apa itu?  Sebelumnya, kata dia, banyak ayam petelurnya tidak produktif. Namun, sejak menemukan telur unik itu, produksi telur meningkat.

"Alhamdulillah. Panen telur meningkat sejak ditemukan telur itu. Semula hanya 170 kg per hari, kini meningkat jadi 180 kg sampai hampir 2 kuintal telur per hari," kata Risa.

Risa bersyukur. Ibu rumah tangga 29 tahun itu pun menganggap telur bertulisan "Allah" tersebut telur yang istimewa. Sampai di sini ada kekhawatiran pemiliknya berlebihan menganggap telur itu memiliki kasiat. Telur itu tak ubahnya jimat baginya. Bila ini terjadi, sangat dikhawatirkan keliru jalan.

Hukum Jimat

Syaikh Abdur Rahman As-Sa’di rahimahullah dalam kitabnya Al-Qoulus Sadiid menjelaskan perincian hukum memakai jimat. Bahwa seseorang yang memakai jimat itu bisa divonis melakukan syirik besar, dan bisa pula syirik kecil, tergantung keyakinan pemakainya.

Beliau rahimahullah menjelaskan bahwa, jika seseorang meyakini bahwa jimat tersebut menolak atau menyingkirkan mara bahaya (dengan sendirinya, terlepas dari izin Allah), maka ini adalah perbuatan syirik besar. Yaitu syirik dalam Rububiyyah, yang mana dia meyakini ada selain Allah, yang  menjadi tandingan-Nya dalam menciptakan dan mengatur alam semesta. 

Di samping itu, (perbuatan tersebut juga) termasuk bentuk kesyirikan dalam ibadah, yang mana dia telah menyembah jimat tersebut dan menggantungkan keinginan dan harapan hatinya kepadanya, guna mendapatkan manfaat darinya. 

Jimat merupakan budaya-tradisi zaman pra-Islam di mana manusia membutuhkan bantuan kekuatan penolong di luar dirinya. Dalam Islam, satu-satunya yang Maha Menolong hanya Allah. Bukan telur atau benda lain bertuliskan kata "Allah".

Perlu meluruskan keyakinan, bahwa bertambahnya rezeki dari hasil panen telur itu bukan karena telur unik tersebut, tapi karena pemberian Allah SWT. 
Untuk itu perlu juga ada "uji keyakinan"? Apa itu? Ya, tes kerelaan ibu peternak tersebut untuk memasak telur unik itu  lalu diberikan kepada orang lain untuk dimakan, semisal diberikan fakir miskin? Jadi, bukan disimpan! 

Bila ternyata setelah itu rezekinya berubah seret lagi, apakah ada keyakinan bahwa hal itu gara-gara telurnya tadi  dimasak? 
Inilah pentingnya keyakinan yang kuat bahwa semua yang terjadi pada makhluk hanya atas kehendak Allah SWT semata. Bukan pengaruh makhluk atau benda lain. Wallahu 'alam bissowab. (gas)



No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update