Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Teror Kobra di Mojokerto, Untung Ada Si Putih!

Tuesday, December 24, 2019 | 14:00 WIB Last Updated 2019-12-25T01:03:12Z


MOJOKERTO (DutaJatim.com) - Musim beranak ular kobra membuat panik warga di Kabupaten Mojokerto. Pasalnya, anak ular kobra itu masuk ke rumah warga. Bahkan jumlah bukan hanya satu ekor tapi banyak. Misalnya 11 anak ular kobra ditemukan di rumah April Suyanto (30) warga Desa/Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto. 

April Suyanto lantas membunuh ular itu. Yang membuatnya heran, anak ular itu ada yang sudah masuk rumah. Bahkan ada di tempat anaknya bermain.

Selain itu ada pula ular kobra masuk rumah keluarga Nurul Huda (46) dan Widarti (43), warga Dusun/Desa Kepuhanyar, RT 3 RW 1, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. Namun bersyukur Nurul Huda memelihara kucing yang bisa menghalau ular itu.

Yang menarik keluarga ini bukan sekali dirundung kobra. Tapi 3 kali. Dan alhamdulillah mereka berhasil selamat dari serangan reptil berbisa tersebut karena memelihara seekor kucing kampung.

Ular itu masuk rumah karena tempat tinggal keluarga ini persis di depan lahan pertanian. Hanya dipisahkan oleh jalan paving dan saluran irigasi saja.

Widarti mengatakan ular kobra itu masuk rumahnya tiga hari berturut-turut pada  Selasa-Kamis, 17-19 Desember lalu. Ular kobra yang masuk ke halaman rumahnya sama-sama masih anakan. 

Dia bersyukur kedatangan reptil berbisa itu ketahuan Si Putih--panggilan kucing kampung yang dipelihara Widarti sejak 6 bulan  lalu. Dua ular kobra yang akan masuk ke rumah Widarti dibunuh Si Putih di halaman rumahnya. Sementara seekor kobra lain berhasil lolos ke lubang di bawah pondasi teras rumah ibu dua anak ini.

"Saya pelihara kucing karena anak-anak suka. Alhamdulillah ada manfaatnya. Ular tidak bisa masuk rumah karena ada kucing ini," kata Widarti sambil menunjukkan Si Putih di halaman rumahnya, Senin (23/12/2019).

Video momen Si Putih bertarung dengan ular kobra sempat direkam suami Widarti pada Kamis (19/12) siang. Ular kobra seukuran jempol tangan orang dewasa itu akhirnya kabur ke lubang di bawah pondasi teras rumah Widarti.

"Saat itu suami saya sedang bersantai di teras rumah sehingga tahu Si Putih berkelahi dengan ular kobra," katanya.

Perempuan berjilbab ini mengaku tidak pernah melatih Si Putih untuk menangkap ular kobra. Dia hanya merawat kucing lokal ini dengan memberi makan dan kasih sayang. Selain itu selama ini belum sekalipun ular berhasil masuk ke dalam rumahnya.

"Tidak hanya ular, Si Putih juga suka menangkap tikus. Sehingga di rumah saya tidak pernah ada tikus," jelasnya.

Namun masih adanya ular kobra di lubang tersebut, membuat Widarti dan keluarganya merasa tidak tenang. Meski ada Si Putih, ibu dua anak ini tetap melakukan sejumlah upaya pencegahan agar reptil berbisa itu tidak masuk ke dalam rumahnya.

"Pencegahannya saya bersihkan seluruh bagian rumah. Juga saya beri kapur barus sebagai wewangian supaya ular tidak masuk rumah. Kalau malam, lubang di bawah pintu saya tutup kain supaya ular tidak masuk," katanya.

Widarti mengatakan, selama puluhan tahun tinggal di Dusun Kepuhanyar, baru kali ini ular kobra masuk ke pekarangan rumahnya. Dia tidak mengetahui secara pasti asal ular tersebut.

"Sepertinya dari sawah di depan rumah," katanya.

11 Anak Kobra

Ular kobra juga masuk rumah April Suyanto (30) di Desa/Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto. Bahkan ada 11 ular. 10 ekor ditemukan di depan halaman rumah dan satu lagi ditemukan di lantai kamar tidur. 

"Ukurannya sama kecil masih anakan," katanya.

Sepuluh ekor ular kobra anakan itu ditemukan pada Rabu (18/12/2019) lalu sedangkan satu ekor lagi ditemukan Jumat (20/12) malam saat salah satu anaknya akan tiduran di kasur lantai.

"Dikira kadal karena di bawah sprei ada yang bergerak. Setelah saya buka spreinya ternyata ular kobra masih kecil, ukurannya sekitar 30 sentimeter," katanya.

Ayah dua anak itu langsung mengambil sepotong bambu. Ular itu mencoba kabur dan melawan dengan menegakkan badannya.

"Saya pukul  pakai bambu beberapa kali sehingga ular itu mati. Yang 10 ekor saya temukan di depan rumah tepatnya di selokan dan bergerombol. Sebelumnya juga pernah ditemukan telur ular di seberang jalan sana," katanya.

April terpaksa membunuh 11 ekor anak ular kobra itu karena dianggap membahayakan keluarganya.

"Kalau ular sawah ya tidak masalah, karena ini ular kobra yang berbisa sangat bahaya dan di sini juga banyak anak kecil selain anak saya. Ular yang mati saya buang ke sungai," katanya. (jtn/det)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update