Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Raja’e : Madura United Bukan Hanya Jawara Tapi Harus Juara

Wednesday, January 15, 2020 | 10:54 WIB Last Updated 2020-01-15T03:54:45Z

Raja’e jadi nara sumber dialog HUT Madura United FC.


PAMEKASAN (DutaJatim.com) - Wakil Bupati Pamekasan Raja’e menegaskan sepak bola telah menyatukan manusia dari lintas ras, suku, kelompok bahkan agama. Karena itu sepak bola amat penting menjadi media pemersatu guna menciptakan tatanan kehidupan masyarakat yang kompak harmonis dan menyatu menembus lintas perbedaan. 


Raja’e mengungkapkan itu saat menjadi nara sumber dalam dialog interaktif yang digelar dalam rangka memperingati HUT Madura United FC yang ke 4, yang digelar di Balai Rejo Resto Jalan Niaga, Selasa (14/1/2020) malam dan disiarkan live oleh JTV Madura. 


Selain Raja’e juga hadir sebagai nara sumber Ziaul Haq Direktur PT PBMB yang menangi Madura United FC, pelatih Madura United FC Rahmat Darmawan, Wakapolres Pamekasan Gunawan, utusan Kodim 0826 Pamekasan dan  Mohammad Alwi MSi, LOC Madura United FC. 

Raja’e menegaskan masyarakat kini sudah menyadari bahwa sepak bola telah berhasil menyatukan manusia dari keragaman dan perbedaan, etnis,  ras, suku bahkan agama. Perbedaan itu bersatu dalam satu uniform sepak bola.
  
“Hari ini Madura disatukan oleh satu uniform yang namanya Madura United FC. Kita bangga sekali dari perjalanan Madura United FC dari tahun 22016 hingga 19 telah berkiprah dalam kompetisi persepakbolaan di tingkat nasional. Khusus jajaran official  harus jadi kebanggaan kita dan bahwa Madura United harus jadi jawara nasional,” katanya.

Pemkab Pamekasan, kata dia,  memiliki komitmen dan mendukung kemajuan persepakbolaan daerahnya. Pemkab terus berusaha persepakbolaan terus eksis dan berprestasi, termasuk keberadaan Madura United yang selama ini telah menjadi jawara papan atas persepakbolaan nasional, pada saatnya harus menjadi juara. 

Dia juga berjanji akan menjalin  komunikasi dengan para pemain Madura United, karena hal itu dinilai akan memompa semangat para pemain. Tentunya ada harapan ekspektasi besar pada manajemen dan pelatih bahwa pada tahun 2020 Madura United harus manjadi juara. 

Rahmat Darmawan pelatih Madura United FC mengaku tertantang setelah mendengar tuntutan agar Madura United FC jadi juara. Dia mengaku siap untuk memenuhi tuntutan itu, karena merupakan tanggungjawabnya. Tuntutan itu, kata dia, normal karena pelatih harus siap mendapat tuntutan seberat apapun. 

“Madura United FC adalah tim yang luar biasa karena walau usianya 4 tahun masih muda. Dibandingkan dengan club lain ada yang hampir 100 tahun belum pernah juara. Ini fakta. Sebagai pelatih saya lihat prestasi MU 4 tahun belakangan sudah luar biasa. Ini tak lepas dari banyak hal yang bikin Madura United berada dipapan atas,” tandasnya.


Dia lalu menjelaskan mengapa pada laga tahun sebelumnya Madura United gagal meraih juara. Kemungkinan salah satu penyebabnya karena kebijakan tim nasional mengambil para pemain dari club-club. Kabijakan itu, kata dia,  membuat Madura United tergerus kekuatannya. Dan itu juga banyak dialami oleh club lain.

“Diambil empat atau lima pemain sebuah hal yang berat bagi pelatih apabila tidak dilapisi pemain yang punya kekuatan yang sama. Karena itu itulah persiapan di bangku cadangan harus kuat. Ini yang saya lihat tahun lalu terjadi di MU sehingga menurunkan performa ditengah jalan. Dan ini tidak hanya di Madura United, tapi juga di club lain,” tandasnya. (mas)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update