Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Seminar Bisnis Perayaan 70 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Norwegia di Oslo: Norwegia Butuh Banyak Produk Indonesia

Thursday, January 30, 2020 | 17:35 WIB Last Updated 2020-01-30T11:02:07Z

OSLO (DutaJatim.com) - Mengawali rangkaian kegiatan Perayaan 70 tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Norwegia, KBRI menyelenggarakan  Seminar Bisnis bertajuk ‘Enhancing Indonesia-Norway Trade and Investment Cooperation (Challenges & Opportunities)’  di Kota Oslo Selasa (28/1/2020). 


Acara ini hasil  kolaborasi KBRI Oslo dengan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Perdagangan, Industri dan Perikanan Norwegia, Innovation Norway dan Næringslivets Hovedorganisasjon/NHO (Konfederasi Bisnis Norwegia). 


Seminar dimulai dengan sambutan Direktur Hubungan Internasional NHO, Tore Myhre, dan dibuka oleh Duta Besar Todung Mulya Lubis, dilanjutkan Sesi-Sesi Panel, dengan menghadirkan Pembicara Sesi 1: 


Chatib Basri (Ekonom), Cecilie Børnes Utgård (Penasehat Senior Kementerian Perdagangan, Industri dan Perikanan/Negosiator IE-CEPA Norwegia), dan Ni Made Ayu Marthini (Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan/Negosiator IE-CEPA RI), dimoderatori oleh Vegard Holmelid, Penasehat Senior Kementerian Luar Negeri Norwegia. 

Sementara Sesi 2 menampilkan pembicara: Agus Salim Pangestu (Barito Pacific), Kjetil Urheim (Jotun) dan Harald Reigstad (Tinfos) dengan Frederik Bjerke Abdelmaguid (Innovation Norway Jakarta) bertindak selaku moderator. 


Seminar ditutup dengan Closing Remarks dari Wakil Menteri Perdagangan RI, Jerry Sambuaga.




Dalam sambutan pembukaannya, Duta Besar Todung Mulya Lubis menyampaikan bahwa 70 tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Norwegia adalah hal yang monumental. Hubungan dan kerja sama bilateral kedua negara bidang ekonomi, perdagangan, investasi, pendidikan, lingkungan hidup, kelautan, kebudayaan telah terjalin sangat konstruktif. 


Di bidang perdagangan, Duta Besar Indonesia untuk Norwegia tersebut meyakini, “Pasar Norwegia masih membutuhkan banyak produk Indonesia, terutama produk-produk yang sustainable dan ramah lingkungan”. 


Di sisi lain, saat ini Indonesia membutuhkan banyak investasi asing. 


“Banyak sektor yang akan menarik bagi investor Norwegia, antara lain pembangkit listrik tenaga air dan surya, budidaya perikanan, pengelolaan limbah serta infrastruktur yang mendukung sektor pariwisata”, tambahnya. 


“Kedutaan Besar Republik Indonesia di Oslo pun akan dengan senang hati mengarahkan dan memandu para investor”, katanya.



Sesi 1 didominasi dengan pembahasan pada tataran kebijakan umum dan prospek perekonomian Indonesia-Norwegia ke depan. Chatib Basri menjelaskan mengenai perkembangan terkini kondisi perekonomian nasional dan pentingnya berinvetasi dan melakukan bisnis di Indonesia. 


Kedua negosiator IE-CEPA, Cecilie Børnes Utgård dan Ni Made Ayu Marthini berbagi informasi terkait tindak lanjut paska penandatanganan IE-CEPA. Selain itu, keduanya juga menerangkan kemanfaatan IE-CEPA dan prospek perdagangan serta investasi antara kedua negara.


Sesi 2 seminar yang menghadirkan para praktisi Agus Salim Pangestu, Kjetil Urheim dan Harald Reigstad berbagi informasi mengenai pengalaman dan keberhasilan mereka melakukan bisnis di Indonesia. Pada sesi diskusi, para pembicara dan peserta sepakat bahwa proses ratifikasi perjanjian ini yang sedang berlangsung dapat segera rampung sehingga IE-CEPA  dapat memberikan kemanfaatan bagi rakyat kedua negara. 



Wakil Menteri Perdagangan RI, Jerry Sambuaga, pada pidato penutupan seminar yang dihadiri oleh sekitar 100 peserta dari sektor bisnis terkait, menggarisbawahi prioritas dan program Pemerintah RI guna meningkatkan foreign direct investment dan mendorong laju perdagangan Indonesia dan Norwegia. Peningkatan hubungan diplomatik dan kerja sama bidang ekonomi serta perdagangan menyeluruh dengan Norwegia dalam rangka implementasi IE-CEPA menjadi hadiah bagi kedua negara. 


Seminar dinilai cukup berhasil dalam rangka meningkatkan kesadaran akan pentingnya peningkatan hubungan ekonomi ke dua negara, termasuk sektor pedagangan dan investasi. Seminar juga dilanjutkan dengan pertemuan BtoB (one-on-one business networking). 


Seminar kali ini bertujuan meningkatkan ekspor produk RI dan mengundang para investor Norwegia untuk lebih berpartisipasi aktif dalam pembangunan ekonomi Indonesia.  (gas)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update