Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Masjidil Haram Sempat Kosong, Benarkah Ini Tanda Kiamat Sudah Dekat?

Friday, March 6, 2020 | 16:43 WIB Last Updated 2020-03-06T09:43:20Z


JAKARTA (DutaJatim.com) - Pemerintah Arab Saudi mensterilkan kawasan Masjidil Haram. Termasuk area thawaf. Hal ini membuat area di sekitar  Kakbah kosong. Padahal area ini tidak pernah sepi jamaah umrah yang melakukan ibadah thawaf.

Yang menarik, saat foto Masjidil Haram tampak kosong beredar di media sosial ditanggapi beragam oleh warganet. Ada yang sedih. Ada pula yang mengaitkan 
dengan tanda-tanda kiamat. Namun demikian kini  Masjidil Haram sudah dibuka lagi.



"Dulu ga pernah percaya ketika dengar ceramahnya ustadz jika tanda² kiamat itu salah satunya adl tidak ada lg yg towaf mengelilingi Ka'bah di masjidil haram. Dulu ngebatin "ah masa sih Ka'bah sepi kayanya g mngkn deh" Sekarang... 😭 takut dong." kata salah seorang netizen.

"Sebagai muslim gw sedih melihat masjidil Haram dan Ka’bah dengan kondisi begini. Sama dengan sedihnya gw melihat penjara-penjara Saudi yang justru penuh sesak oleh ulama yang tidak mau menjilat rezim Salman." Kata netizen lain.


Suasana Masjidil Haram yang sepi itu bukan karena tidak ada orang thowaf melainkan memang ditutup sementara oleh pemerintah Arab Saudi karena sedang dibersihkan dalam rangka mencegah virus Corona. Dibersihkan total. Disterilkan.


Ketua Komisi Hukum MUI HM Baharun seperti dikutip dari kumparan.com menjelaskan, Nabi Muhammad SAW memang pernah mengungkapkan tanda-tanda kiamat saat ditanya oleh Malaikat Jibril. Kisah ini tertulis dalam hadis sahih dari kitab Al-Arba'in  karya Imam An-Nawawi.

"Pertama harus diyakini bahwa tidak seorang pun, termasuk Nabi SAW sendiri yang mengetahui saat kiamat itu. Namun tanda-tandanya sudah dilukiskan dalam "Hadis Jibril", yaitu ketika Malaikat Jibril bertanya kepada Nabi tanda-tanda Kiamat," kata Baharun saat dikonfirmasi Jumat (6/3/2020).

Lalu apa jawab Rasulullah SAW? 


"Dijawab oleh Rasul, pertama jika kelak ada 'budak melahirkan majikan', artinya anak yang dilahirkan jadi majikan orang tuanya (berbalik melawan orang tua). Kedua jika ada orang miskin pengembala bertelanjang dada tanpa alas kaki tiba-tiba berlomba membangun gedung-gedung bertingkat (orang miskin kaya mendadak)," katanya.

Kedua tanda besar inilah yang menjadi pegangan utama dalam melihat tanda-tanda datangnya kiamat. Sedangkan untuk kondisi Kakbah yang kosong, Baharun menilai, itu tidak masuk dalam tanda-tanda kiamat yang umum diungkapkan oleh para ulama.


"Adapun riwayat-riwayat tentang tanda 'Kakbah yang sepi dari orang bertawaf', saya kira tidak masuk dalam hadis yang masyhur dan mutawatir ini," ujar dia.


Berbeda halnya bila kedua tanda besar itu muncul merata di seluruh dunia. Ditambah dengan tanda-tanda lainnya yang sangat spesifik misalnya turunnya Nabi Isa dan munculnya Imam Mahdi.


"Jika fenomena kedua tanda-tanda kiamat itu sudah merata, maka berdasar ini kiamat sudah dekat. Tanda-tanda lain juga ada selain dua tanda utama tadi. Yaitu turunnya Nabi Isa, kemunculan Imam Mahdi, serta keluarnya Ya'juj dan Ma'juj dan lain sebagainya tanda-tanda spesifik," jelas dia.

Untuk itu, Baharun meminta umat Islam tetap fokus dalam beribadah. Tidak perlu khawatir dengan beragam isu yang beredar.


"Saya kira umat Islam tetap saja harus istikamah dengan ibadah dan amal saleh masing-masing tanpa harus gusar dengan kehebohan isu, yang kadang dilebih-lebihkan itu," ucap dia.


Kehebohan ini berawal saat pemerintah Arab Saudi melarang jemaah dari seluruh negara untuk melakukan umrah. Sebagian besar jemaah Indonesia yang sudah siap berangkat terpaksa batal berangkat karena kebijakan itu.

Sedangkan, jemaah yang sudah sampai di Arab Saudi, harus menjalani pemeriksaan kesehatan dasar untuk memastikan semua jemaah dalam keadaan sehat.



Tak lama kemudian, Arab Saudi menangguhkan ibadah umrah bagi warganya dan orang-orang yang berdomisili di Arab Saudi.

Saat ini, Pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk membersihkan kawasan Masjidil Haram dan Masjid Nawabi lebih sering dari biasanya. Kawasan kedua masjid suci itu ditutup satu jam setelah salat Isya hingga satu jam sebelum salat Subuh. (kmp)


No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update