Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Pelajaran dari Masjid Kebun Jeruk: Habis Diisolasi, 183 Jamaahnya Dipindahkan ke RS Darurat COVID-19 Wiswa Atlet

Saturday, March 28, 2020 | 22:34 WIB Last Updated 2020-03-28T15:34:37Z

JAKARTA  (DutaJatim.com) - Ini pelajar bagi kita semua dalam menghadapi wabah Corona. Sebanyak 183 jamaah Masjid Kebun Jeruk, Tamansari Jakarta Barat harus  dipindahkan ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran Sabtu 28 Maret 2020. Mereka berstatus orang dalam pemantauan alias ODP.

"Alhamdulilah, kloter pertama sebanyak 39 orang sudah diberangkatkan ke  RS Wisma Atlet Kemayoran. Sisanya akan bertahap sampai Minggu besok," kata Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi di Jakarta, Sabtu 28 Maret 2020.

Pemindahan jemaah yang kini berstatus orang dalam pemantauan (ODP) tersebut diakomodir Pemerintah Kota Jakarta Barat dengan bus wisata.

Pemindahan jamaah ke RS Darurat Wisma Atlet akan dituntaskan hingga Minggu 29 Maret 2020.

"Mudah-mudahan malam ini atau besok sudah pada pindah semua," kata Rustam.

Mereka yang diisolasi adalah tiga jemaah asal Medan, Sumatera Utara positif COVID-19.

Dari 183 jamaah itu, 78 orang di antaranya merupakan warga negara asing (WNA) dari enam negara yakni 48 orang asal India, 10 orang asal Bangladesh, empat orang asal Srilanka, 10 orang asal Palestina, lima orang asal Palestina dan satu orang dari Pakistan. 

Sementara itu Dewan Masjid Indonesia (DMI) mengapresiasi langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat dalam penanganan pencegahan meluasnya wabah Covid-19 di lingkungan Masjid Jami Kebon Jeruk. Sebelumnya 300 jamaah di masjid tersebut diisolasi akibat tiga orang terdeteksi terduga terpapar Covid-19.

"Kami menghargai gerak cepat Pemkot Jakarta Barat dalam penanganan pencegahan meluasnya wabah Covid-19 di lingkungan Masjid Jami Kebon Jeruk, baik dalam bentuk rapid test, perawatan bagi jamaah positif Covid-19, dan karantina jamaah selama masa inkubasi," kata Tatang Hidayat dari tim satgas DMI untuk corona saat dihubungi, Sabtu (28/3/2020).

Tatang mengatakan, apa yang terjadi terhadap anggota jamaah Masjid Jami Kebon Jeruk ini membuktikan bahwa belum sepenuhnya terbentuk kesadaran masyarakat akan protokol pencegahan wabah. Dengan demikian, mata rantai penularan virus corona masih terbuka luas.

"Ini membuktikan masjid rentan menjadi tempat penularan wabah," katanya.

Apalagi, jamaah Masjid Kebon Jeruk itu memang berasal dari berbagai negara dan masuk ke Indonesia tanpa proses karantina. Tatang memastikan DMI sejak awal sudah melalukan tindakan preventif dengan melakukan penyemprotan disinfektan ke masjid-masjid. DMI juga menyampaikan imbauan kepada DKM se-Indonesia agar ikut terlibat dalam pencegahan meluasnya wabah Covid-19.

Tatang berharap apa yang terjadi terhadap jamaah Masjid Kebon Jeruk ini menjadi pelajaran bagi DKM dan umumnya masyarakat agar lebih perhatian dan dapat menghindar dari terpapar Covid-19. Apalagi, MUI sudah mengeluarkan fatwa agar shalat dilaksanakan di rumah.

"Semoga dengan munculnya kasus ini para DKM lebih termotivasi memaksimalkan upaya pencegahan penularan Covid-19 di lingkungan masjid yang dipimpinnya," katanya. Tatang juga meminta agar Suku Dinas Sosial (Sudin Sosial) bergerak cepat mengimbangi respons wali kota Jakbar untuk dukungan logistik kepada jamaah selama masa karantina. (ara/rpk)



Foto: Jamaah Masjid Kebun Jeruk dipindahkan ke Wisma Atlet. (Antara)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update