Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Dituduh Langgar Aturan Physical Distancing, Pemkot Berencana Tutup Alun-Alun Surabaya

Saturday, August 22, 2020 | 05:52 WIB Last Updated 2020-08-21T22:52:27Z

 



SURABAYA (DutaJatim.com) - Alun-alun Suroboyo sempat dibanjiri warga saat acara pembukaan yang diisi pertunjukan seni pada Kamis 20 Agustus 2020. Kerumunan warga dinilai melanggar aturan protokol kesehatan khususnya physical distancing. 

Karena itu Pemkot Surabaya terus melakukan evaluasi. Bahkan ada rencana ditutup atau pembatasan jumlah pengunjung secara ketat.

"Kami full team melakukan evaluasi secara langsung. Dan tidak menutup kemungkinan dilakukan penutupan. Kami melihat situasi dan kondisi terakhir," kata Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Surabaya yang juga Kepala BPB Linmas Kota Surabaya, Irvan Widyanto, Jumat (21/8/2020).

Irvan mengatakan, hasil evaluasi mengusulkan kepada Dinas Perhubungan Kota Surabaya agar melakukan penertiban parkir liar.

"Kami usulkan ke Dishub agar menutup spot-spot parkir insidentil yang ada di sekitar Alun-alun Suroboyo dengan harapan bisa mengurangi jumlah pengunjung yang akan masuk ke sini," kata Irvan.

Dia juga mengatakan akan melakukan penghitungan jumlah pengunjung. Bila mencapai kapasitas yang ditentukan, maka untuk entry point-nya kita lakukan penutupan.  Jadi tidak ada lagi yang masuk. Mulai dari pintu masuk, tempat parkir dan parkir-parkir insidentil yang ada itu," kata Irvan.


Seperti diketahui warga membanjiri kawasan Balai Pemuda Surabaya selama dua hari kemarin. Hal ini dinilai mengabaikan protokol kesehatan di mana masyarakat diminta untuk menjaga jarak atau physical distancing selama masa pandami Covid-19.

Untuk itu Pemerintah Kota Surabaya akhirnya menunda pertunjukan seni di Alun-Alun Surabaya itu. Kebijakan ini dipilih setelah melihat dan mengevaluasi animo masyarakat yang berdampak pada kerumunan orang di kawasan Balai Pemuda itu.

Irvan Widyanto Kepala BPB Linmas Kota Surabaya pun menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga Surabaya atas keputusan tersebut.


“Kami mohon maaf karena warga antusias tapi masih banyak yang belum berkesempatan melihat secara langsung alun-alun. Tapi kami yakinkan bahwa mungkin bisa diganti hari. Tidak pasti hari ini, bisa besok dan seterusnya,” kata Irvan.

Pemkot melakukan evaluasi jangan sampai membuat kerumunan-kerumunan di luar alun-alun. Kerumunan terjadi karena mereka antre masuk, sehingga berkerumun di sepanjang pedestrian. 

"Saya yakin semua akan berkesempatan, cuma bersabar saja. Karena memang kapasitas alun-alun itu sendiri karena pandemi maka cukup 200 orang,” katanya.

Irvan mengatakan pembukaan Alun Alun Surabaya selama dua hari kemarin bagian dari soft opening. Namun, rupanya kegiatan yang dijadwalkan diisi pertunjukan seni tujuh hari tujuh malam itu mengundang animo masyarakat yang cukup tinggi untuk datang. Sehingga, Pemkot Surabaya kesulitan mengatur physical distancing untuk pengunjung.


"Kami ndak menyalahkan warga. Begitu antusiasnya warga sehingga akhirnya berduyun-duyun mereka mau melihat alun-alun yang baru diresmikan. Padahal kita sudah memiliki rasio untuk kapasitas itu sendiri. Yang kita rencanakan adalah 40 persen dari total kapasitas yang bisa masuk.
Kurang lebih total kalau di barat yang utama 140 kalau di sisi timur itu 60 orang. Berarti sekitar dua ratusan,” katanya.

Lalu, apakah pagelaran ini tidak bertentangan dengan Perwali 33 tahun 2020?

Irvan menjawab kalau kegiatan ini salah satu bentuk mengakomodir para pekerja seni yang beberapa waktu lalu sempat berdialog dengan Pemkot Surabaya.

“Sebetulnya ini juga salah satu bentuk akomodasi pemerintah kota dengan pelaku seni. Akan tetap kita evaluasi kalau itu kemudian menimbulkan kerumunan-kerumunan yang tidak bisa menerapkan protokol kesehatan, maka itu bisa dievaluasi,” katanya.

Sebelumnya, Kamis malam (20/8/2020) pagelaran seni di Alun Alun Surabaya menimbulkan kerumunan warga terutama pengunjung yang tidak bisa masuk ke lokasi karena pembatasan jumlah pengunjung. Kondisi itu juga memaksa panitia menggagalkan pertunjukan musik Jazz yang berada di panggung timur.

Pertunjukan Srimulat di Panggung Utama sebelah barat juga dipersingkat selesai pukul 20.14 WIB karena semakin malam semakin banyak warga bergerombol di sekitar Balai Pemuda. (nas/det/ssn)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update