Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Jubir JK: Kebohongan Ferdinand Munculkan Kebohongan Baru

Monday, November 23, 2020 | 09:02 WIB Last Updated 2020-11-23T02:07:59Z
Ferdinand Hutahaean (twitter@FerdinandHaean3)


JAKARTA (DutaJatim.com) - Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 M. Jusuf Kalla, diserang lawan politiknya setelah dituduh membela Habib Rizieq Shihab (HRS). Bukan hanya  dituduh membela HRS, tapi dituding pula bersekongkol membuat poros baru menuju pilpres 2024. JK pun dituduh membuat poros baru bersama Anies Baswedan dan HRS. JK juga dituduh orang di balik pulangnya HRS ke Indonesia. Benarkah?


Husain Abdullah, Juru Bicara Jusuf Kalla, membantah tuduhan itu.  Dia menegaskan, Jusuf Kalla tidak punya sangkut paut dengan kepulangan Habib Rizieq Shihab. 


“Pak JK tidak pernah mengkomunikasikan atau pun mendanai kepulangan HRS. Sebagaimana opini yang sedang dibangun para buzzer sejak  kepulangan HRS. Tuduhan yang  bermula dari cuitan Ferdinand Hutahaean pada akun twiternya yang sebelumnya dalam suatu dialog di tvOne dengan saya, Ferdinand tidak mampu membuktikan kebenaran cuitannya itu.  Kebohongan Ferdinand ini lalu dijadikan dasar oleh Rudi S. Kamri, membangun kebohongan baru," katanya. 


Ferdinand Hutahaean sendiri sebelumnya dikenal sebagai politisi Partai Demokrat yang sering membela kebijakan Presiden Jokowi. Bahkan dia mundur dari Demokrat saat partai besutan SBY itu menolak UU Cipta Karya. Ferdinand merasa tidak satu pemikiran dengan pengurus Demokrat. Dalam kaitan HRS dan Anies, dia gencar menyerang JK.


Kembali ke masalah JK. Yang sebenarnya, kata Husain Abdullah,  perjalanan  M. Jusuf Kalla ke Vatikan dan Makkah 20-25  Oktober 2020 lalu, untuk menemui Pemimpin Umat Khatolik Paus Fransiskus dalam rangka penjurian pemberian gelar Sayeed Award for Human and Fraternity, yang digagas Paus Fransiskus dengan Imam Besar Al-Azhar Syeikh Ahmad Al Tayeb. 


Baca Berita Terkait:  JK Sebut HRS Isi Kekosongan Kepemimpinan, Ini kata Para Politisi


"Dalam kapasitas Pak JK  sebagai juri mewakili Asia atas penghargaan tersebut,  bersama  4 juri dari benua berbeda merasa perlu bertemu langsung dan berdiskusi tentang kriteria nominator untuk penghargaan ini. Setelah bertemu Paus Fransiskus di Vatikan, Pak JK melanjutkan perjalanan ke Riyadh Saudi Arabia, menyaksikan penandatanganan perjanjian kerjasama Pembangunan Museum Rasulullah Muhammad SAW yang akan dibangun di Jakarta, antara  Dewan Mesjid Indonesia yang diwakili Komjen Pol (Purn) Drs. Syafruddin, M.Si selaku Wakil Ketua DMI dengan Abdul Rahman bin Muhammad Al Mathar selaku Deputi Eksekutif Liga Dunia," ujarnya. 


Usai penandatangan ini, kata dia,  JK sebagai muslim karena sudah berada di Saudi Arabia, tidak afdol rasanya tanpa menunaikan ibadah umrah. Untuk keperluan ibadah umrah JK melanjutkan perjalanan ke Makkah menunaikan umrah dengan protokol kesehatan yang ketat. 


"Saya sampaikan Perjalanan Pak JK ke Vatikan dan Makkah murni perjalanan misi kemanusiaan dan ibadah. Tidak bersangkut paut dengan kepulangan HRS apalagi politik dalam negeri, apalagi 2024. Saya juga mengingatkan para buzzer untuk tidak mengotori rangkaian perjalanan ini dengan narasi menyesatkan tanpa dasar dan bukti. Karena perjalanan Pak JK murni untuk kemanusiaan dan ibadah. Sebagai negara Pancasila, kita wajib menghargai dan menghormati warga negara Indonesia yang melaksanakan ritual ibadah keagamaannya dan kiranya tidak dinodai dengan fitnah murahan,” katanya. (rpk)


 

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update