Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Temuan Rel di Kawasan Kayutangan Bikin Heboh Warga, Jadi Destinasi Wisata Sejarah

Thursday, November 12, 2020 | 14:37 WIB Last Updated 2020-11-12T07:37:41Z

 



MALANG (DutaJatim.com) - Penemuan rel di kawasan Kayutangan Heritage sempat menghebohkan warga Kota Malang. Hal tersebut juga menimbulkan reaksi dari warganet. Sebagian besar masyarakat dunia Maya menginginkan agar rel sepanjang 200 meter tersebut  kembali difungsikan untuk memperindah kawasan bersejarah itu sekaligus jadi destinasi wisata sejarah.

Salah satu akun twitter @iow_Ae memberikan usulan agar rel tersebut tidak ditimbun paving. Tujuannya agar memberikan kesan heritage.

"Semoga saja relnya tidak ditimbun oleh paving, tetapi ditata sedemikian rupa biar kelihatan ada bekas relnya, menambah kesan heritage di kawasan Kayutangan," katanya seperti dilihat Kamis 12 November 2020.

Sementara, akun @MalangTramWay juga mengusulkan hal yang sama. Namun, mereka meminta ada tambahan informasi terkait sejarah rel tersebut.

"Rel di Kayutangan tetap dibiarkan di tempatnya. Namun, ditampakkan disertai plakat penjelasan historisnya," kata dia.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Malang, Sutiaji menilai, penemuan rel tersebut seakan menjadi penanda bahwa kawasan tersebut memang benar memiliki history.

"Justru setelah ditemukannya rel ini kan bahwa tidak salah kalau Kayutangan ini menjadi heritage," terang dia.

Sutiaji menambahkan, atas penemuan rel tersebut, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) dan PT. Kereta Api Indonesia (KAI). Nantinya, keberadaan rel tersebut tidak akan diubah. Rel kereta tersebut akan tetap melintang di tengah destinasi wisata.

"Dengan ditemukannya ini maka kami sudah koordinasi dengan TACB dan PT KAI bahwa itu tetap jangan sampai dirubah," imbuh dia.

Nantinya, pada bagian rel tersebut akan dibersihkan dan ditambah untuk penguatan andesitnya. Namun, hal itu dipastikan tidak mengurangi esensi dari rel kuno itu.

"Jadi malah kayu-kayunya nanti dibersihkan. Nanti tidak mengurangi dengan kekuatan andesitnya. Tetap ada cornya untuk landasannya tetap, tidak mengurangi itu. Nanti akan disejajarkan dengan andesitnya, akan memberikan kesan lebih indah," jelas dia.

Menurutnya, area tersebut akan menjadi sebuah penanda bagi siapa saja yang akan melintasi kawasan Kayutangan Heritage. Sehingga, wisatawan lokal dan luar daerah akan melihat itu dengan khas yang berbeda.

"Saya minta penanda supaya orang tahu kalau ada jalur rel. Serta, ada masukan lagi dari dewan kalau bisa sampai sana itu ada penanda nanti bahwa disini ada rel," papar dia.

Sementara, berkaitan dengan reaktifasi jalur kereta di perkotaan, pihaknya tidak akan melakukan hal itu. Mengingat rel kuno tersebut juga sudah tidak terpakai sejak puluhan tahun.

"Tadi ada yang mengusulkan kaca, seperti di China dan Jerman. Tapi kalau (kereta masuk dalam kota) nggak mungkin, ini sudah tidak dipakai dari puluhan tahun," tandas dia.(ndc/nda)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update