Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Gubernur Khofifah Saat Silaturrahmi Pesantren dan Peserta OPOP: OPOP Mampu Percepat Kebangkitan Ekonomi Jatim

Sunday, February 28, 2021 | 18:32 WIB Last Updated 2021-02-28T19:06:15Z

 






MOJOKERTO (DutaJatim.com) - Program One Pesantren One Product (OPOP), amat sangat mampu mempercepat kebangkitan ekonomi Jawa Timur. 

Hal ini ditegaskan oleh Gubernur Jawa Timur, Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, saat menjadi keynote speaker  acara "Silaturahim Pesantren dan Peserta OPOP Jatim," di Aula Masjid Institut KH Abdul Chalim, Kompleks Ponpes Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, Minggu (28/2/2021).

Hal ini karena jumlah pesantren di Jatim paling banyak di Indonesia, yakni sekitar 6.000 lebih pesantren. 

Selain itu, potensi SDM, Finansial maupun SDA di Jatim, sangat mendukung.

"Bila melihat ekonomi berbasis Islam dunia, kita memang tertinggal. 
Karena ekspor baju muslim terbesar dunia, dipegang oleh Tiongkok. Pusat industri halal, diklaim oleh Malaysia, disusul Singapura. Baru kemudian Uni Emirat Arab dan Indonesia," kata Gubernur Khofifah.

Untuk dapur halal dunia, dipegang oleh Thailand, sedang destinasi pariwisata dunia, oleh Korea Selatan.

"Tapi dalam berusaha, tidak ada istilah terlambat. Kita bisa tingkatkan pusat produk halal dunia, dari peringkat 4 naik ke peringkat berikutnya," tegas Khofifah.

Caranya, brand Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia, diangkat. Bagaimana caranya, sehingga sifat kehalalannya lebih dipercaya.

"Potensi SDA, SDM kita cukup besar, maka peluang kita juga cukup besar," kata Khofifah memberikan semangat para pengelola pesantren yang hadir dalam acara itu.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah juga menawarkan pada pesantren yang memiliki lahan, untuk mendukung program utama Pemprop Jatim.

Yakni melakukan budidaya tanaman Kakao dan Kopi.

Tak hanya itu, Khofifah juga menceritakan pengamatannya saat di daerah Liverpool, Inggris. Tempat dimana lahirnya sistem perkoperasian hingga ke seluruh dunia. 

Begitu juga, bagaimana ketika Karl Max yang atheis - sosialis dari Jerman datang ke Inggris, yang kemudian dijawab dengan eksistensi ekonomi koperasi.
Karena itu masyarakat Liverpool Inggris pun sampai sekarang ingin tetap bertuhan.

Sementara Prof KH Asep Saifuddin Chalim MA, pengasuh Ponpes Amanatul Ummah, menegaskan bahwa apa yang dikatakan Gubernur Khofifah itu sangat benar. 

Dia optimis, OPOP mampu membangkitkan ekonomi ummat, yang pada akhirnya juga ekonomi Jatim dan nasional. 

"Syaratnya harus mau bersatu. Bersatu pengurus Ponpesnya, - jangan sampai bertengkar. Bersatu antar Ponpes, hingga bisa kerjasama, baik operasional, pemasaran atau lainnya," kata Kiai Asep.

Bila ponpes bersatu, maka kemungkinan berkembang akan besar. 

Dan bila sudah berkembang, dipastikan jumlah produk setiap ponpes akan bertambah.

Pada kesempatan tersebut, juga digelar talk show di depan sekitar 200 wakil dari pesantren peserta OPOP, dengan 3 nara sumber.

Yakni Prof. DR. KH Asep Saifuddin Chalim MA, pengasuh Ponpes Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, Kadis Koperasi - UKM Jatim, DR. Mas Purnomo Hadi MM, dan Kakanwil Kemenag Jatim, DR H Ahmad Zayadi, MPd.  (din, gas, oko)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update