Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Kapolda Jatim Canangkan "Santri Bermasker" untuk Cegah Covid-19

Thursday, February 25, 2021 | 21:32 WIB Last Updated 2021-02-25T14:32:30Z

 



SURABAYA (DutaJatim.com) -  Pondok Pesantren  ditetapkan menjadi basis pencegahan penularan Covid-19. Untuk itu Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta meluncurkan Gerakan Santri Bermasker guna memutus mata rantai COVID-19. 

Gerakan ini didukung para kiai dan ulama, serta Forkopimda Jatim seperti Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto dan Pangkoarmada II Laksda TNI I.N.G. Sudihartawan. Launching Santri Bermasker berlangsung di Ruang Rupatama Polda Jatim Jl. A. Yani Surabaya Kamis (25/2/2021).

Pencanangan Gerakan Santri Bermasker ini secara langsung dihadiri oleh Sekretaris Majelis Ulama Indonesia Jawa Timur Prof Akhmad Muzakki, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim KH Rosidi, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim Dr. Saad Ibrahim MA, Pengasuh Ponpes Bumi Sholawat Sidoarjo KH Gus Ali Mashuri, perwakilan dari Kanwil Kemenag Jatim serta Kejaksaan Tinggi Jatim.

Selain itu, kegiatan ini juga diikuti oleh kiai maupun alim ulama dari seluruh pondok pesantren (Ponpes) di Jawa Timur secara daring. Lalu ada pula ketua dan pengurus MUI, NU dan Muhammadiyah tingkat kabupaten/kota, dan Forkopimda kabupaten/kota di 38 jajaran Polres kabupaten/kota di seluruh Jawa Timur, juga secara virtual.

Dalam sambutannya, Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta mengatakan, pencanangan Gerakan Santri Bermasker merupakan bagian penting dalam penanganan dan pencegahan wabah COVID-19 di Jatim. Kapolda yakin dengan jumlah pesantren dan santri di Jawa Timur yang banyak, bisa memutus mata rantai COVID-19.

"Kami mempunyai pemikiran bahwa santri akan menjadi basis yang kuat dan penting dalam menghadapi COVID-19," ucap Nico Afinta saat meluncurkan Gerakan Santri Bermasker.


Dalam acara ini Kapolda Jatim membagikan 1.287.000 masker. Yang secara simbolis diterima oleh perwakilan santri yang mengikuti acara ini. Tak lupa ia juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Jatim, para kiai, alim ulama, dan santri atas sinergitas yang telah terbangun selama ini, bersama TNI-Polri dan pemerintah daerah. Serta Kamtibmas di Jawa Timur yang berjalan kondusif dan baik.


"Saya mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur untuk bermunajat dan berdoa bersama-sama memohon pertolongan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Semoga kita semua dapat terbebas dari COVID-19 demi terwujudnya Jawa Timur Bangkit dan Indonesia Maju," imbuhnya.

Gubernur Jatim dalam kesempatan ini mengatakan, ia ingin memanggil kembali memori warga bangsa, terutama Jawa Timur. Yang lebih spesifik adalah penguatan bermasker tetap bisa menjadi bagian dari pelaksanaan disiplin protokol kesehatan.


"Hari ini yang dilakukan adalah kembali pada gerakan bermasker untuk para santri, karena memang di Jawa Timur ini pesantren-pesantren dengan jumlah santri ribuan itu cukup besar dan cukup banyak. Dan kegiatan di pesantren banyak hal yang terus terkawal protokol kesehatannya. Terutama bagaimana bermasker dengan benar dan menjaga jarak serta mencuci tangan, 3M. Bahkan sekarang 5M. Ini menjadi bagian yang kita konsolidasikan seiring dengan proses vaksinasi," papar Gubernur Khofifah. (det/wis)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update