Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Kadis Parpora: Duta Toleransi Sangat Penting Bagi Kemajemukan Sidoarjo

Monday, March 8, 2021 | 19:14 WIB Last Updated 2021-03-08T12:14:29Z

 


SIDOARJO (DutaJatim.com) - Program Duta Toleransi sangat penting karena koordinasi, komunikasi, sekaligus keberadaan berbagai pihak di Sidoarjo ini memerlukan jembatan-jembatan yang menghubungkan antarmereka. Sehingga keragaman masyarakat di Sidoarjo ini dapat membawa dampak yang positif.

 Dengan adanya Duta Toleransi ini sangat membantu sekali untuk mencegah dampak negatif kemajemukan yang dimiliki Sidoarjo. 


Hal ini disampaikan oleh Drs. Djoko Supriyadi, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Parpora) ketika menjadi pembicara kunci (keynote speaker) dalam Pelatihan Duta Wisata tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Sidoarjo yang diselenggarakan secara daring (zooming) oleh Komunitas Seni Budaya BrangWetan, Senin siang (8/3/2021).





Pemilihan Duta Toleransi ini terbatas pada 10 (sepuluh) sekolah di 5 (lima) kecamatan di Sidoarjo yang selama ini menjadi dampingan dari BrangWetan. Pemilihan “Duta Toleransi Bagi Siswa” ini merupakan rangkaian program  “Cinta Budaya Cinta Tanah Air” yang berlangsung selama 1 (satu) tahun penuh, sejak bulan Juli 2020 hingga Juni 2021. Kelima SMP yang mengikuti acara pelatihan Senin ini adalah semuanya SMPN 1 yang ada di kecamatan Sukodono, Taman, Waru, Gedangan dan Sedati. Masing-masing sekolah mengikutsertakan 6 (enam) siswa didampingi oleh guru pendamping mereka. 


Sedangkan hari Selasa (9/3) diikuti oleh lima SMA/MA yaitu SMAN 1 Gedangan, SMA Jati Agung (Taman), MA Darussalam (Waru), MA Bahaudin (Taman) dan MA Nurul Huda (Sedati). 


Ditambahkan oleh Djoko, Sidoarjo memiliki masyarakat yang plural, majemuk dan cenderung menjadi kota metropolis karena keberagamannya. Sebagaimana simbolnya, Sidoarjo adalah kota Urang (Udang) dan Bandeng, yang kalau disingkat menjadi Urban.


Banyak pendatang dari luar kota yang memilih tinggal di Sidoarjo meski dalam prakteknya malah berkegiatan di kota lain, terutama di Surabaya sebagai ibukota Provinsi. Sehingga terjadi komunikasi yang intens antara penduduk Sidoarjo asli dengan warga pendatang. 




Jumlah penduduk Sidoarjo sebanyak 2,3 juta merupakan jumlah terbesar di antara kota/kabupaten di Jawa Timur, setelah kota Surabaya. Dari jumlah itu sekitar 30 – 40 persen terdiri dari generasi muda. 


“Ini sebuah potensi dan sekaligus harus kita cermati bersama akan terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan kalau tidak disikapi secara positif,” tegasnya. 


Kebetulan di Sidoarjo sudah ada Forum Pembauran Kebangsaan (FBK) yang merupakan forum komunikasi lintas suku yang ada di Sidoarjo. Forum ini menghimpun sekitar 16-17 suku yang ada di Sidoarjo. Keberadaan FBK ini menjadi penting agar Sidoarjo menjadi milik kita semuanya yang perlu dibangun secara bersama. Demikian pula generasi mudanya. 


Toleransi tidak hanya untuk yang berbeda agama, melainkan juga toleransi terhadap tata kehidupan yang lain. Bisa terkait dengan seni budaya atau sosial ekonomi lainnya. Sehingga kehadiran Duta Toleransi menjadi sangat penting kita lakukan secara bersama-sama menjadi sebuah upaya baru di Sidoarjo menggandeng semua pihak untuk melakukan hal yang lebih baik. 


Disamping itu, menurut Djoko, dengan adanya Duta Toleransi ini semakin melengkapi Duta-duta yang sudah ada, yaitu Duta Wisata, Duta Anti Narkoba dan juga Pemuda Pelopor. 


Dalam acara Pelatihan Duta Toleransi ini tampil sebagai narasumber adalah Hernik Ferisia, MAg dari UIN Sunan Ampel Surabaya, pegiat sosial Badruzaman, SE dan Dr. Rubaidi dari LPPM UIN Sunan Ampel Surabaya. 


Sementara itu Manajer Program “Cinta Budaya Cinta Tanah Air” Mohammad Masrullah, Lc, menjelaskan bahwa tujuan dari program ini adalah agar siswa mampu melaksanakan dan mengembangkan budaya toleransi di lingkungan sekolah; Terjadinya perubahan perilaku siswa yang lebih toleran dalam melakukan komunikasi sesama siswa di lingkungan sekolah dan luar sekolah; Serta untuk  mengembangkan nilai toleransi dalam berkegiatan dan belajar mengajar di sekolah. (gas)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update