Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Dengan Spirit dan Keterbukaan, Helmi Yahya Yakin Pamekasan Akan Hebat

Wednesday, April 7, 2021 | 15:04 WIB Last Updated 2021-04-07T08:09:05Z


Bupati Baddrut Tamam memberi cendera mata Batik Tulis Pamekasan pada Helmi Yahya.



PAMEKASAN (DutaJatim.com) - Bupati Pamekasan Baddrut Tamam Selasa (6/4/2021) malam kedatangan tamu istimewa. Dialah Helmy Yahya, mentor, motivator handal sekaligus seorang CEO Mastermaind. Helmy Yahya dihadirkan untuk memberikan motivasi kepada pemerintah daerah dan stakeholder terkait untuk kemajuan dan pengembangan program Wira Usaha Baru (WUB) di Pamekasan.






Adik kandung politisi Golkar Tantowi Yahya ini diterima oleh Bupati Baddrut Tamam diruang peringgitan dalam Rumah Dinas Bupati Pamekasan. Dalam menerima tamunya Baddrut Tamam didampingi Sekdakab Totok Hartono, Kepala Bappeda, Kepala Diskop dan UKM, Kadisnakertrans, Kadis Kominfo, serta Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setdakab Pamekasan. 


Helmi Yahya mengungkapkan di Pamekasan banyak potensi  yang bisa dikembangkan secara kreatif untuk kemajuannya. Dia mengaku memiliki jaringan dan ratusan CEO milenial dengan berbagai keahlian, yang bisa dimanfaatkan untuk membantu memajukan Pamekasan. 


“Selalu ada banyak hal yang bisa saya sharing dengan network. Kita kan harus bernetwork. Saya punya 500 CEO binaan, saya kasih nih Pak Bupati ada ini, mau ngak? Di kabupaten ini ada peluang, senanglah mudah-mudahan menjadi orang yang bermanfaat,” ungkapnya. 


Kalau melihat potensinya, kata Helmi Yahya, kedepan Pamekasan memilki banyak potensi. Di Pamekasan, kata dia,  yang hebat itu adalah spiritnya, apalagi ditunjang oleh keterbukaan serta dukungan dari Pemkab. Keterbukaan dan dukungan pemerintah merupakan kombinasi yang luar biasa. 


Orang Madura kata Helmy Yahya pekerja keras, cerdik, attitudenya bagus, karena orang Madura jujur, loyal dan punya harga diri yang sangat luar biasa. Untuk sukses, kata dia,  skill ngak cukup, tapi lebih dari itu butuh mindset dan attitude. Orang pintar tapi gampang putus asa, suka menyalahkan orang lain, tidak tepat.


Karakteristik orang Madura, kata Helmy Yahya,  sudah bisa menjadi modal dasar sukses dalam bisnis. Tinggal ditunjang dengan kreativitas. Karena itu pemerintah daerah harus memberikan ruangan kreatifitas. Misalnya di Pamekasan ada usaha batik yang sangat bagus sampai akan menjadi busana Putri Indonesia di  Miss Universe.


“Tinggal dibranding. Bapak Bupati Pamekasan Baddrut Tamam ini sangat luar biasa. Tadi dia  berbicara tentang top of mind, bagaimana Pamekasan itu dimata Indonseia minimal itu punya sesuatu yang cukup itu disebut dengan diferensiasi,” jelasnya.


Dia mengaku saat ini di Madura ada satu icon yang cukup kuat yakni Madura United ( klub sepak bola profesional ).  Seharusnya, kata dia, ada yang lain lagi. Misalnya Kerapan Sapi  bisa digarap lagi secara profesional dengan inovasi yang luar biasa agar lebih menarik, termasuk kontes Sapi Sonok.


“Kalau ditingkat dunia ada Miss Universe, disini punya sapi yang diperlombakan kecantikannya (sapi sonok, red), tinggal bagaimana mensosialisasikan. Ini juga ada kaitan dengan peran media sekarang untuk mengkampanyekan ini. Dimana mana gerakan mempariwisatakan itu anak muda, “ terangnya. 


Indonesia, kata dia, harus berterimakasih kepada kaum millennial dengan segala karakteristiknya, yang suka selfie diposting, ada tempat bagus. Saat ini, lanjutnya, makanan yang  enak dan yang laku bukan restoran enak tapi yang instagramable. 


“Pamekasan harus punya kayak gitu. Pusat anak anak muda ngumpul, apalagi insya Allah tidak hanya online melulu event event, tapi hybrid gabungan antara online dan offline, yang penting menjaga prokes. Jadi menurut saya ini satu peluang bagaimana mempromosikan, kan bupatinya muda keren gitu,” paparnya.


Mantan Dirut TVRI itu juga menyampaikan apresiasinya kepada Bupati Baddrut Tamam. Dia bilang pemimpin muda Pamekasan ini muda dan  keren dan ngomongnya jago banget.  Karakter ini, kata dia, adalah menjadi modal bagi  seorang pimpinan, karena pemimpin itu harus menjadi ambassador dari yang dipimpinnya. 


“Saya dulu jadi ambassador TVRI, saya gunakan medsos saya, karena kita mengabarkan apa yang kita lakukan dalam menjalankan jabatan yang dibayar oleh pajak rakyat. Itu  adalah bagian dari akuntabilitas public, karena rakyat pengen tau tuh, ngapain aja Dirut TVRI itu, “ ungkapnya.


Kepada kalangan millenial, Helmy Yahya menegaskan mereka adalah ujung tombak bagi Pamekasan, bagi Madura untuk dikenal di level dunia. Jaringan medsos itu tidak hanya levelnya Indonesia tapi mendunia. Dan orang Madura itu tersebar di banyak belahan dunia. 


Sementara itu Bupati Baddrut Tamam mengaku mengelola pemerintahan di zaman ini harus out of the box. Kenapa? Karena kabupaten yang maju itu bukan yang kaya atau miskin, tetapi yang mau melakukan akselerasi inovasi cepat. Karena tuntutan teknologi dan zaman cepat dalam memberikan layanan, melakukan akselerasi dan membangun pertumbuhan ekonomi.


“Maka tuntutan pemerintah yang maju itu adalah keluar dari yang mainstream menuju antimainstream tapi positif. Cara seperti itu harus dipilih oleh pemerintahan. Jadi pemerintahan yang berkebaruan itu pemerintahan yang melakukan akselerasi, inovasi dan mau cepat. Jika tiga syarat ini dipenuhi lalu ditunjang kepemimpinan yang berpihak kepada masyarakat,” katanya.


“Misal saya memilih strategi desa tematik, saya memilih pertumbuhan ekonomi dari bawah, saya memilih layanan kesehatan yang cepat , saya memilih sumber daya yang berkemajuan dengan memberikan aneka ragam beasiswa kepada anak atau siswa tidak mampu, yang cerdas yang mau berubah,” tambahnya. 


Perwajahan Pamekasan kedepan, kata dia,  tergantung pemudanya hari ini. Jika pemuda hari ini hebat maka Pamekasan akan hebat, jika luar biasa maka Pamekasan akan luar biasa. Tuntutan itulah yang kemudian keseluruhannya  harus ada dalam program infrastruktur, reformasi birokrasi yang cepat, agar pembangunan ini berkeadilan.


“Contoh 2021 apa saja yang harus diselesaikan dibidang infrastruktur, memastikan beasiswa ini sudah berjalan dengan  benar, apalagi layanan kesehatan, karena orang cerdas yang tidak sehat itu akan mengganggu kecerdasan, “ terangnya.


Dia mengajak untuk membawa etos Madura untuk melakukan perubahan luar biasa. Berkreasi inovasi, sekalipun saat ini masih ada yang belom move on. Soal teknologi, katanya,  generasi milenial udah ada jarak antar generasi, yang harus dijembatani oleh inovasi. Karena itu kreasi inovasi kecepatan sangat dibutuhkan. (mas)



No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update