Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Makkah Banjir dan Hujan Es, Tanda Bala atau Berkah?

Thursday, April 29, 2021 | 12:43 WIB Last Updated 2021-04-29T05:43:49Z

MAKKAH (DutaJatim.com) -  Arab Saudi sedang musim panas. Namun aneh, Kota Suci Makkah dikabarkan dilanda hujan selama sekitar tiga jam mulai pukul 14.00 hingga 16.00 Waktu Arab Saudi, Selasa 27 April 2021.  Akibatnya, jalanan di kota suci itu dilanda banjir . Bukan hanya itu, sejumlah warganet juga memposting kondisi Makkah sempat  dilanda hujan es di media sosial (medsos) miliknya. Namun Rabu kemarin hujan reda dan banjir sudah surut.  Cuaca pun cerah. 


"The rains of today in the Holy Mosque in Makkah (hujan hari ini di Masjidil Haram, Makkah, Red.)," tulis @saleh_alazzaz di Twitternya, Rabu (28/4/2021).


Direktur Utama PT Andromeda Atria Wisata (Atria Tour & Travel), H Zainal Abidin SE, sangat bersyukur memuji kebesaran Allah SWT atas fenomena alam yang sangat langka itu. Sebab jarang terjadi hujan es di Arab Saudi. "Saya sendiri beberapa kali mengalami hujan maupun hujan es di Makkah, tapi kecil. Kali ini hujannya cukup deras. Dan memang risikonya ada banjir. Semoga tidak menimbulkan korban," kata Zainal Abidin Kamis 29 April 2021. 


Zainal membenarkan sebagian orang menafsirkan hujan, hujan es, dan banjir di Makkah sebagai tanda kurang baik. Karena itu ada yang memanjatkan doa tolak bala. Namun dia sendiri menganggap sebagai berkah sebab hujan memang memberi keberkahan dan rahmat. 


"Ajaran Islam soal hujan itu berkah. Apalagi di Arab Saudi saat memasuki musim panas. Kalau di Indonesia kan ada udan panas. Hujan tapi cuaca panas sebab matahari bersinar. Tapi hujan kadang juga membuat malapetaka sehingga kita berdoa agar hujan yang diturunkan Allah tidak menjadi bala bagi kita," katanya.   


Mengutip nu.or.id soal doa Rasulullah ketika melihat awan mendung. Beliau memohon agar awan yang membawa hujan tidak menjadi penyebab azab atau bencana, tapi rahmat. Berikut riwayatnya (HR. Imam Ibnu Majah dan Imam al-Nasai):


 وروي عن ابن المسيب أن رسول الله صلي الله عليه وسلم كان إذا رأي السحاب قال: (اللهُمَّ سَيْبَ رَحْمَةٍ وَلَا سَيْبَ عَذَابٍ)   “Diriwayatkan dari Ibnu al-Musayyab, sesungguhnya Rasulullah SAW ketika melihat awan, beliau bersabda: “Allahumma saiba rahmatin wa lâ saiba ‘adzâbin” (ya Allah, berikanlah rahmat dan jangan berikan azab).” (Imam Abu Bakr al-Thuthusyi al-Andalusi, al-Du’a al-Ma’tsûr wa Âdâbuhu wa Mâ Yajibu ‘alâ al-Dâ’î Ityâ’nuhu wa Ijtinâbuhu, h. 170-171)


Melihat unggahan video berdurasi 31 detik di media sosial tampak hujan es tengah mengguyur di kawasan Kakbah. Meski diguyur hujan, banyak jamaah tetap melakukan ibadah umrah.  Mereka terlihat melakukan tawaf dengan menggunakan payung.  Dalam unggahan lain, tampak pula bagaimana banjir menerjang Kota Makkah. Arus deras banjir setinggi ban mobil yang tengah terparkir.


Doa Tolak Bala

Ustad Yusuf Mansur pun mengajak masyarakat membaca surah Yasin, Ar-Rahman, Al-Waqi'ah, dan Al-Mulk. Tujuannya untuk mendoakan sekaligus amalan tolak bala. Seruan Yusuf Mansur itu disertai unggahan video daerah Makkah yang tengah dilanda banjir tersebut.


Tak hanya itu, pimpinan Pondok Pesantren Daarul Qur'an ini juga memposting pesan singkat dari KH Muhammad Nur Hayid atau akrab disapa Gus Hayid.  Lebih lanjut, terlihat dalam video arus banjir setinggi kira-kira 70 cm mengalir deras di jalanan. Mobil-mobil yang terparkir juga terancam hanyut saat kejadian.


"Hujan beberapa jam di Makkah hari ini, (padahal sudah masuk musim panas) bikin banjir di daerah sekitar Kakbah," demikian potongan chattingan Gus Hayid yang diunggah Yusuf Mansur.


Selanjutnya Gus Hayid menyebut dunia sudah tua. Karena itu dia mengharapkan Ustad Yusuf Mansur untuk memimpin dan membimbing agar masyarakat terus berdoa.  "Dunia kita sudah tua kiai.  Mohon kita kawal dengan doa terus. Bimbing dan pimpin kami semua terus berdoa kiai . Saya dapat kiriman teman di Makkah," kata Hayid dalam pesannya.


Meski demikian warga Arab Saudi sendiri bersuka cita saat hujan melanda beberapa bagian negeri kerajaan itu. Mereka pun beramai-ramai membagikan foto dan video hujan yang turun di media sosial.  Melalui video hujan yang viral ini, anak muda Arab Saudi memanfaatkan kesempatan untuk menunjukkan negaranya dalam sudut pandang yang berbeda.


“Saya ingin dunia melihat betapa indahnya Arab Saudi, bahkan selama musim panas,” kata Areej Hasan, dari Abha, di barat daya negara itu.


“Jalan-jalan Abha yang indah dihiasi dengan bunga ungu dari pohon jacaranda dan merupakan pemandangan langka untuk melihatnya basah kuyup dalam hujan. Saya dan keluarga memutuskan untuk memakai masker kami dan berjalan-jalan menikmati cuaca yang indah,” lanjutnya.


Hujan yang jarang terjadi membuat anak-anak turun ke jalan untuk bermain saat orang dewasa menyambut suhu yang lebih dingin. Video-video di media sosial membawa kegembiraan bagi mereka yang tidak menyaksikan hujan.


“Saya menerima video dari sepupu saya di Taif sebelum Maghrib dan itu terlihat sangat indah! Orang-orang berkeliling hanya menikmati hujan sebelum mereka berbuka puasa," kata Aamna Tahir, dari Jeddah.


“Sungguh melegakan dari cuaca panas yang kami hadapi selama jam-jam puasa yang panjang,” ungkapnya lagi.


Tapi hujan deras tidak semuanya menyenangkan. Pada Jumat (23/4/2021) lalu, pihak berwenang sudah memperingatkan orang-orang tentang hujan lebat dan badai petir di Makkah, Madinah, Al Baha, Jazan, Najran, dengan kemungkinan banjir di Provinsi Timur, Riyadh dan Qassim serta hujan ringan di Jawf, Tabuk, dan Perbatasan Utara.  Pertahanan Sipil memperingatkan orang-orang untuk menjauh dari tempat-tempat yang bisa dilanda banjir.


Video yang dibagikan dari Makkah menunjukkan mobil-mobil terendam saat air mengalir di jalan yang banjir besar. Mereka yang melakukan salat dan tawaf di Masjidil Haram terjebak dalam badai hujan es.


Ayesha Rashid, yang sedang menunaikan ibadah  di Makkah, mengatakan, dia merasa diberkati menjadi salah satu dari sedikit orang yang dapat melakukan umrah tahun ini, setelah virus corona membatasi jumlah jamaah.  “Perasaannya tidak bisa dipercaya,” katanya.


“Kami tidak mengharapkan ini. Tiba-tiba saya merasakan tetesan hujan dan kemudian orang-orang bersukacita di sekitar saya saat hujan mulai turun di Masjidil Haram. Seolah-olah semua doa kami terkabul,” terangnya.


"Hujan dalam Islam menandakan belas kasihan dan kami diberkati memiliki kesempatan untuk berada di sini di bulan suci Ramadhan," kata Rashid.

1,5 Juta Jamaah

Sekitar 1,5 juta jamaah dan peziarah mengunjungi Masjidil Haram di Makkah selama 10 hari pertama bulan suci Ramadhan 1442 Hijriah.  Saudi Press Agency (SPA) melaporkan bahwa penerapan protokol kesehatan yang ketat, termasuk jaga jarak sosial dan pemakaian masker wajah, terus diperhatikan, untuk memastikan pengunjung Masjidil Haram dapat beribadah dengan aman.


Kemudian untuk memastikan kenyamanan pengunjung, antara lain area di sekitar Kakbah yang diperuntukkan bagi jamaah umrah diawasi ketat. Selain itu juga dibuatkan jalur khusus untuk para lansia dan penyandang disabilitas.


Melansir Arab News,  Pimpinan untuk Urusan Dua Masjid Suci juga telah membagikan payung kepada pengunjung Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Madinah untuk membantu mereka mengatasi hawa panas.  Suhu di Makkah dan Madinah pekan ini diperkirakan mencapai 38 derajat Celcius. Hal ini menarik ketika tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. (gas/AP/okz)


No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update