KH Dr Abdul Hamid menyerahkan cenderamata ke Firmansyah Ali. |
PAMEKASAN (DutaJatim.com) - Komisi Perbedayaan Ekonomi Ummat (KPEU) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, Jumat 21 Mei 2021 sore menggelar Rapat Koordinasi tentang pogram KPEU dengan Ketua MUI dan KPEU MUI se Madura. Kegiatan ini digelar di Ruang Pertemuan Kantor Bakorwil Pamekasan.
Rakor ini dihadiri oleh pengurus KPEU MUI Jatim dan Ketua KPEU MUI se Madura meliputi Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Acara dibuka oleh Firmansyah Ali Kepala Bidang Kemasyarakatan Bakorwil Pamekasan mewakili Plt Kepala Bakorwil Pamekasan Dr HM Alwi MSi. Firmansyah Ali Kabid Kemasyarakatan Bakorwil IV Pamekasan mengucapkan selamat datang kepada para peserta Rakor utamanya pengurus MUI Jatim.
Dia mengucapkan terima kasih telah menjadikan Kantor Bakorwil IV Pamekasan sebagai tempat Rakor KPEU MUI Jatim. Dr KH Abdul Hamid Wahid MAg, Wakil Ketua KPEU MUI Jatim dalam sambutanya mengungkapkan tentang beberapa program KPEU MUI Jatim yang perlu dikoordinasikan dengan MUI se Madura, antara ain adalah pemberdayaan IKM atau UKM, pemberdayaan ekonomi pesantren, pembentukan usaha usaha baru atau start up baru.
Banyak pemikiran yang berkembang dalam Rakor tersebut. Di antaranya berbagai usulan pemikiran yang disampaikan oleh KPEU MUI daerah, yang berkaitan dengan perlunya terobosan untuk menciptakan start up atau pengusaha baru. Hal ini didasarkan pada banyaknya potensi sumberdaya alam yang belum terkelola dengan baik.
Ketua KPEU MUI Pamekasan Dr Gazali antara lain mengusulkan perlunya kerjasama antara MUI dengan pemerintah daerah di Madura, dengan perguruan tinggi dan dengan IKM/UKM serta dengan lembaga keuangan dalam memajukan ekonomi umat. Dia juga menyampaikan saran perlunya membangunan jaringan pasar baik regional, nasional hingga internasional.
“Sinergi antara MUI dengan lembaga lembaga yang kami sebut diatas tujuannya adalah agar terjadi atau ditemukan konsep pengembangan yang tepat. Setelah ditemukan lalu bagaimana menjalankannya menjadi sebuah program riil. Nah di sini peran pemerintah dan perguruan tinggi dan lembaga keuangan sangat penting,” katanya.
Gazali yang juga Dekan Fakutas Ekonomi Unira Pamekasan ini lalu mencontohkan tentang berbagai terobosan pengembangan ekonomi yang dilakukan Pemkab Pamekasan yang dinilainya sangat bagus. Di Pamekasan, kata dia, banyak terobosan baru, misalnya dengan program penciptaan pengusaha baru, dimana calon pengusaha dilatih, dibantu alat kerja, dibantu modal hingga pemasaran hasil usahanya.
Selain Gazali juga mengusulkan tentang pengembangan ekonomi syariah yaitu dengan program memasyarakatkan ekonomi syariah dan mensyariahkan ekonomi masyarakat. MUI juga disarankan untuk melakukan sertifikasi halal terhadap produk yang dihasilkan oleh para IKM daerah.
Selanjutnya perlunya memberdayakan IKM di Madura baik dari aspek pasar, produksi, SDM hingga masalah keuangan. Dan yang yang penting dia juga menyarankan perlunya perhatian terhadap potensi ekonomi pesantren dengan program pemberdayaan ekonomi pesantren yang konkret.
“Tentang perlunya menumbuhkan start up start up baru, karena Madura ini memiliki potensi ekonomi besar, namun belum terkelola dengan baik. Nah itu butuh entrepreneurship baru atau kalangan pengusaha baru yang siap dengan kreatifitasnya untuk membuat binis dan jaringan baru juga,” terangnya. (mas)
No comments:
Post a Comment