Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Ratusan Diaspora Indonesia Senang Bisa Halal Bihalal di Ponpes Pertama di Amerika

Tuesday, May 18, 2021 | 22:18 WIB Last Updated 2021-05-18T15:18:38Z

 

Warga muslim Amerika halal bihalal di Pesantren Nur Inka Nusantara Madani.

CONNECTICUT (DutaJatim.com) - Ratusan orang diaspora Indonesia di Amerika Serikat  (AS) ditambah warga lokal yang sebagian besar non-muslim menghadiri acara Halal Bi Halal yang digelar pondok pesantren Nur Inka Nusantara Mandari yang berada di Kota Moodus, Connecticut, AS. Diizinkannya acara halal bi halal yang menghadirkan banyak orang ini karena pandemi COVID-19 di Amerika Serikat sudah mulai terkendali. 


Sejumlah negara bagian memperlonggar protokol kesehatan. Aktivitas warga pun berangsur normal, termasuk halal bihalal yang menjadi tradisi Lebaran Idul Fitri umat Islam di Tanah Air, kali ini dapat digelar kembali di negeri Paman Sam itu setelah tahun lalu vakum.

Hal itu setelah AS berhasil menggencarkan program vaksinasi. Padahal  Amerika Serikat sempat berada di peringkat pertama dunia sebagai negara dengan tingkat penyebaran dan kematian akibat COVID-19, tapi saat ini semakin pulih. Bahkan Juli mendatang dinilai sudah normal.

Saat ini, sejumlah negara bagian seperti Connecticut sudah mengizinkan warganya untuk mengadakan aktivitas berkumpul, tanpa dibatasi. Namun tetap disarankan memakai masker, terlebih bagi yang belum menerima vaksin. Karena itu Imam Shamsi Ali, pendiri pondok pesantren Nur Inka Nusantara Mandari yang berada di Kota Moodus, Connecticut, pun menggelar acara halal bihalal ini.

Tradisi di Tanah Air dalam merayakan Lebaran Idul Fitri tersebut digelar di kompleks pondok pesantren seluas 7,4 hektare yang dibelinya pada awal 2018 lalu. Pesantren ini akan terus diperluas mencapai 10 hektare.

Tampak di acara halal bihalal itu sekitar dua ratus orang diaspora Indonesia dari berbagai negara bagian, muslim maupun nonmuslim, bahkan beberapa di antaranya warga lokal Amerika, antusias menghadiri acara tahunan saling maaf memaafkan tersebut. Berbagai makanan dan jajanan khas Lebaran pun dihidangkan untuk para undangan.

Konjen RI di New York, Arifi Saiman, mengatakan, sekarang aturan protokol kesehatan tergantung kebijakan masing-masing negara bagian. Di wilayah kerja KJRI New York misalnya, negara bagian Connecticut sudah mengizinkan warganya untuk berkumpul 100 persen tanpa ada batasan.

Namun, di negara bagian New York masih dibatasi sekitar 70 persen dan akan dilakukan bertahap. Warga pun menyesuaikan aktivitasnya sehingga tradisi halalbihalal di New York masih sangat terbatas.

Rahmawati Alhaddad, diasprora Indonesia yang tinggal di Bronx, Kota New York, sangat senang dengan adanya acara halalbihalal tersebut, meski dia harus menyetir dua jam lebih dari rumahnya menuju lokasi pesantren tersebut.

Dia puas bisa bersilaturahmi dan menikmati berbagai hidangan khas Lebaran. Sebab, selama setahun ini dia merasa stres dan takut akibat pandemi. (vci)




No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update