Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Warga Menolak Tracing, Kades Pun Memberi Contoh Tes Swab

Friday, June 25, 2021 | 22:41 WIB Last Updated 2021-06-25T15:41:17Z
Kades Tengket, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan, Rachmad Jak'lik, menjalani tes swab untuk memberi contoh warga yang takut menjalani tes Covid-19 tersebut.


BANGKALAN (DutaJatim.com) - Rachmad Jak'lik, Kades Tengket, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, bersama relawan Satgas Covid-19 harus bekerja ekstra keras menghadapi warganya di hari pertama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Skala Mikro. PPKM Skala mikro  secara ketat dilakukan di delapan desa/kelurahan di lima kecamatan  Kabupaten Bangkalan dimulai  Selasa (22/6/2021). 


Salah satu tugas satgas ini adalah mengawal tim swab untuk melakukan tugas men-tracing warga di kampung-kampung. Tim ini tampaknya masih mendapat penolakan dari warga saat memasuki kampung. Hal itu karena warga merasa takut dengan tes swab. Mereka takut bila hasilnya positif pasti dibawa ke rumah sakit untuk diisolasi. 


Salah seorang relawan Satgas Covid-19 Kec. Arosbaya, Bilal Kurniawan, saat dikonfirmasi Koran Global News, Rabu 23 Juni 2021, membenarkan bila dirinya bersama kades dan anggota satgas lain mendapat penolakan dari warga. Namun setelah diberi penjelasan disertai kesediaan Kades Rachmad memberi contoh untuk tes swab, akhirnya warga mau menerima tim tersebut. Bahkan, sebagian warga bersedia mengikuti tes swab. 


"Ya, kemarin saat ada swab masuk kampung sempat ada penolakan dari warga. Namun akhirnya diperbolehkan masuk juga. Masyarakat tidak mau diswab takut hidungya berdarah, sedang  kalau positif takut dijemput paksa untuk dikarantina di rumah sakit atau tempat lain," kata Bilal Kurniawan kepada DutaJatim.com kemarin. Bilal sendiri sempat memberi penjelasan ke warga soal pentingnya tracing dan swab ini, tapi warga tetap menolak.


Kesibukan Satgas memang bertambah di masa PPKM skala mikro ini. Tim ini mengajak masyarakat untuk mau ditracing dan diswab untuk mengetahui kondisi warga sehingga bisa dilakukan penanganan segera setelah diketahui hasilnya. Namun, banyak warga belum mau menjalani tes swab. Karena itu Kades setempat pun memberi contoh bahwa tes swab tidak sampai membuat hidung berdarah. Swab dilakukan petugas profesional memakai hazmat dan peralatan medis lain.


"Kita langsung mencontohkan proses swab. Dalam hal ini Pak Kades diswab disaksikan langsung oleh warga. Mereka akhirnya tahu, bahwa swab tidak menakutkan. Tidak berdarah. Tapi tetap saja gak semua mau. Ada sebagian warga yang mau diswab. Tapi masih banyak yang gak mau. Dan alhamdulillah, dari warga yang mau swab itu, hasilnya semua negatif," katanya.

Akhirnya sebagian warga bersedia diswab.


Hari pertama PKM skala mikro Satgas Arosbaya mendatangi dua dusun di Desa Tengket. Masing-masing Dusun Tambak dan Dusun Binteng. "Di Desa Tengket sendiri ada  7 dusun. Kami akan lanjutkan hari ini," katanya. 


Selanjutnya Satgas melakukan himbauan agar masyarakat yang tidak berkepentingan untuk tidak bepergian. Warga diminta tinggal di rumah, kecuali ada keperluan yang sangat mendesak dan sangat penting.


"Sedangkan untuk bansos kita berikan kepada masyarakat yang ter-confirm dan melaksanakan isolasi mandiri," katanya.


Posko PPKM


Seperti diberitakan sebelumnya, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Skala Mikro ini memang dilakukan lebih ketat di delapan desa/kelurahan di lima kecamatan di Kabupaten Bangkalan mulai Selasa (22/6/2021). Hal itu dilakukan guna menangani  dan menurunkan lonjakan kasus covid-19 di Kabupaten Bangkalan yang sekarang didera gelombang kedua virus Corona varian Delta dari India. 


Guna mendukung penerapan pengetatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Skala Mikro di delapan desa di Bangkalan, maka Pemprov Jatim bersama  jajaran TNI, Polri dan Pemkab Bangkalan mendirikan posko   PPKM Mikro dengan pemberlakuan pengetatan.  


"Berdasarkan hasil rapat koordinasi yang kita laksanakan tadi malam (Senin 21/6/2021) di Posko BPWS kaki Bangkalan, mulai kita support pembentukan posko  pengetatan PPKM Mikro di delapan desa/kelurahan di Kabupaten Bangkalan. Kami berharap semua elemen masyarakat khususnya para ulama dan tokoh lokal akan menyatu dalam penanganan ini ," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.


Adapun delapan desa/kelurahan lokasi PPKM Mikro tersebut, yakni, Kelurahan Kraton, Kel. Pejagan dan Kel. Bancaran. Ketiganya berada di Kec. Bangkalan. Lalu, Desa Arosbaya dan Desa Tengket (Kec. Arosbaya), Desa Moarah (Kec. Klampis), Desa Kombangan (Kec. Geger) dan Kelurahan Tunjung (Kec. Burneh).


Guna mendukung pemberlakuan pengetatan PPKM Mikro tersebut, Pemprov Jatim telah mengirim sejumlah bantuan di delapan desa/kelurahan. Yakni berupa paket sembako  serta  peralatan prokes  dan kebutuhan penanganan kesehatan.


Adapun paket peralatan prokes di  masing- masing posko PPKM   berupa  sprayer 2 unit, desinfektan 10 liter, masker kain 300 pcs, baju hazmat 25 Pcs, sarung tangan karet/Latex (Pendek), hand sanitaizer 10 liter, face shield 5 pcs, Kacamata/savety Goggles 5 pcs, Vitamin C 100 Strip, sepatu boot /Karet 2 pasang, Thermo Gun 2 Unit, timba cuci tangan 5 unit, dudukan timba cuci tangan 5 unit, dan sabun cair 10 liter.


Semua bantuan logistik dan peralatan prokes tersebut diberangkatkan dari Pendopo Kabupaten Bangkalan oleh Bupati R. Abdul Latif Amin Imron, Selasa (22/6/2021).  Turut mendampingi pemberangkatan tersebut, Dandim 0829 Bangkalan, Letkol Kav Ari Setyawan Wibowo, Kapolres Bangkalan AKBP Alith Alarino, Plt Kalaksa BPBD Jatim Yanuar Rachmadi S.Sos MM dan Suban Wahyudiono ST, MM.


Sebelumnya, di pendapa Bangkalan juga telah digelar rapat koordinasi terkait PPKM Mikro yang dihadiri camat se-kabupaten Bangkalan dan delapan kepala desa/lurah selaku wilayah pelaksanaan pengetatan PPKM Mikro.


Dengan adanya kebijakan pengetatan PPKM Mikro ini, Gubernur Khofifah kembali meminta kepada seluruh tim yang berada di lapangan untuk menjaga  kedisiplinan warga Bangkalan agar mematuhi ketentuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro. Pendisiplinan itu untuk mencegah agar kasus Covid-19 tak kian menyebar di wilayah lain. 


Jika kedisiplinan dalam  pengetatan  PPKM mikro di delapan desa ini terjaga maka penyekatan di Suramadu otomatis akan dilonggarkan. Sekali lagi semua dilaksanakan untuk menjaga  kebaikan dan perlindungan kesehatan  masyarakat.


“Keberhasilan dalam menurunkan lonjakan kasus covid-19 di Bangkalan ini akan  dapat terwujud jika diikuti oleh   kepatuhan bersama warga masyarakat. Oleh sebab itu kami berharap sinergitas bisa terjalin bersama,” tegas Khofifah. (gas)


No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update