Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Warga Takut Test Antigen Ketimbang Covid-19, Polda Kerahkan Pasukan ke Bangkalan

Thursday, June 10, 2021 | 12:27 WIB Last Updated 2021-06-10T05:31:29Z


BANGKALAN (DutaJatim.com) - Pemerintah gerak cepat menangani melonjaknya kasus Covid-19 di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Selain melakukan penyekatan, vaksinasi, tracing, tes antigen, tes swab, dan menangani kasus positif, Polda Jatim juga mengerahkan pasukan untuk membantu menekan lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan. Para personel Polri pun disebar di empat kecamatan yang masuk zona merah yakni Kecamatan Bangkalan, Arosbaya, Klampis, dan Geger. 


Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta saat memaparkan kondisi terkini perkembangan kasus di Bangkalan, mengatakan, data terakhir per tanggal 8 Juni 2021, kasus di Bangkalan mencapai 1.899 kasus. Sedangkan total kasus aktif Covid-19 sebanyak 190 orang. Nico menyebut ada kenaikan 75 kasus dibanding hari sebelumnya.


Lalu, ada satu pasien sembuh dengan kumulatif pasien yang sembuh ada 1.521. Sedangkan pasien meninggal dunia ada empat orang sehingga total pasien meninggal sebanyak 188 orang.


Selain itu, Nico mengatakan, kondisi Bed Occupancy Rate (BOR) di ruang isolasi RSUD Bangkalan mencapai 84% dan BOR ICU RSUD Bangkalan mencapai 50%.  Untuk itu, Nico mengatakan, langkah pencegahan penyebaran Covid-19 di Bangkalan terus dilakukan dengan pelaksanaan testing dan vaksinasi. 


Upaya ini dilaksanakan oleh 5 tim dengan masing-masing tim terdiri atas 15 orang. Dalam testing ini masyarakat juga diberikan bantuan beras 900 kg, dan mie instan 100 dus untuk mendorong masyarakat agar bersedia dilakukan tes swab atau vaksinasi.


"Testing dan vaksinasi dilaksanakan di dua kecamatan dari empat kecamatan yang menjadi pusat konsentrasi yaitu Kecamatan Arosbaya dan Klampis," kata Nico di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Rabu (9/6/2021).


Nico memaparkan di Kecamatan Arosbaya, jumlah masyarakat yang melakukan swab antigen sebanyak 114 orang. Hasilnya ada 17 orang reaktif dan 97 orang nonreaktif. Lalu, ada bantuan sembako sebanyak 80 paket dan mie instan 50 dus.


Untuk Kecamatan Klampis, masyarakat yang melakukan swab antigen sebanyak 30 orang, dengan hasil 5 reaktif dan 25 nonreaktif. Untuk bantuan sembako 100 paket dan mie instan 50 dus.


Selain itu, warga diimbau melakukan swab dan vaksinasi dengan memasang spanduk di 25 titik. Imbauan yang dilakukan Dit Intelkam Polda Jatim, Dit Binmas bersama Sat Intelkam Polres, dengan menggandeng takmir masjid, tokoh agama, tokoh masyarakat agar masyarakat bersedia diswab dan divaksin.


"Kami juga melakukan penyemprotan disinfektan oleh Ditsamapta Polda Jatim di empat kecamatan, penyemprotan ini menggunakan kendaraan Gunner sebanyak 6.000 liter oleh PMI Provinsi Jatim, dengan rute jalan sekeliling wilayah Kecamatan Arosbaya dan Kecamatan Klampis," paparnya.


Sementara penyekatan dengan swab antigen dilakukan di Suramadu dari arah Surabaya menuju Bangkalan. "Langkah-langkah tersebut dilaksanakan bersama Forkopimda Provinsi dengan Kabupaten," pungkasnya.


Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko, menambahkan, empat kecamatan zona merah sudah dilakukan kegiatan preemtif dan preventif di bidang lalu lintas, sekaligus membagikan sembako, masker dan hand sanitizer di Kecamatan Arosbaya. 


"Petugas sudah membagikan sembako, masker dan hand sanitizer di Kecamatan Arosbaya," kata Gatot saat ditemui di Surabaya, Rabu (9/6/2021).


Gatot memaparkan di Kecamatan Arosbaya, "srikandi lalu lintas" Satlantas Polda Jatim melakukan patroli di rumah-rumah penduduk. Mereka memberikan imbauan kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan guna memutus penyebaran Covid-19.


Selain itu Brimob Polda Jatim juga melakukan patroli di wilayah zona merah. "Anggota Brimob juga melaksanakan patroli di empat kecamatan zona merah, mengoptimalkan fungsi PPKM Mikro, serta menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif," tambahnya.


Sedang Satuan Binmas Polda Jatim membagikan 194 paket beras sembako kepada warga kurang mampu, dan memberi imbauan penerapan prokes dengan 5M. Yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.


Selain itu, Bidhumas Polda Jatim juga membuat flyer yang disebarkan di media sosial terkait lonjakan Covid-19 di Bangkalan. Gatot mengatakan pihaknya juga menggandeng tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk memberi imbauan masyarakat agar mematuhi prokes.  "Kegiatan ini terus kita lakukan, sebagai upaya pencegahan Covid-19 di Bangkalan, khususnya di 4 kecamatan zona merah," katanya.


Mencekam


Sekretaris MWC NU Arosbaya, Kabupaten Bangkalan, Soepandi, saat dihubungi Koran Global News, Rabu 9 Juni 2021, membenarkan, bahwa petugas gabungan termasuk dari kepolisian gencar melakukan sosialisasi prokes khususnya kepada keluarga yang terkena Covid-19, agar bersedia di-tracking atau tracing. Tujuannya mendeteksi dan mencegah secara dini kemungkinan terjadinya penyebaran Covid-19.


"Kami warga NU sangat mendukung upaya semua pihak yang secara maksimal melakukan kegiatan itu agar situasi ini segera pulih. Kami dari MWC NU Arosbaya  berharap masyarakat patuh dan disiplin menerapkan prokes, bermasker dan tidak keluar rumah kalau tidak ada kepentingan yang sangat memaksa. Kami imbau terus meningkatkan ibadah, berdoa dan memohon kepada Allah SWT agar situasi ini segera pulih dan normal kembali seperti sedia kala. Tapi jangan cemas, jangan takut, cukup waspada dan hati hati saja," katanya.


Sejumlah pihak mengkhawatirkan tradisi “toron” alias mudik saat Lebaran Idul Adha 1442 Hijriyah mendatang akan memicu lagi melonjaknya Covid-19 di Bangkalan. Namun Soepandi memastikan tradisi “toron” tidak akan banyak dilakukan oleh warga Arosbaya pada Lebaran Idul Adha 1442 Hijriyah kali ini. "Kalau di Arosbaya, saat Idul Adha cenderung tidak ada peningkatan orang toron," ujarnya. 


Di tempat terpisah Moch. Amin SAg M.Ikom, ketua PWI  Bangkalan, menambahkan saat ini kondisi di Bangkalan cukup sepi. Tidak seperti biasanya. Kondisi itu membuat suasana bertambah  mencekam. Terlebih dengan adanya hilir mudik mobil polisi bersirine yang mengawal petugas atau pejabat yang mengunjungi daerah zona merah. 


"Warga takut keluar rumah sebab banyak mobil polisi mengawal pejabat, petugas, dan ambulans hilir mudik dengan bunyi sirinenya. Warga tidak takut virus Corona atau Covid-19, tapi takut ke aparat yang melakukan tes antigen di jalan-jalan kabupaten yang dilakukan secara masif. Ini juga membuat warga betah tinggal di rumah sebab keluar rumah memang sangat berbahaya," kata Amin kepada Global News Rabu 9 Juni 2021.


Sebelumnya seorang pengendara asal Madura kembali berusaha melarikan diri saat akan dilakukan swab tes antigen di pos penyekatan Jembatan Suramadu sisi Surabaya. Berdasarkan informasi, pengendara tersebut diduga takut lantaran mengira akan disuntik petugas tenaga kesehatan. Padahal, petugas di sana hanya akan melakukan tes antigen kepada yang bersangkutan. 


Sontak, aksi itu membuat petugas kalang kabut. Mereka langsung mengejar yang bersangkutan, kemudian menenangkannya sembari memberikan edukasi. "Dia lari takut. Dia bilang saya jangan disuntik. lho yang mau nyuntik itu siapa?" kata Camat Sawahan M Yunus kemarin yang ikut mengejar warga bernama Abdullah itu.


Yunus mengungkapkan, dirinya memberikan pemahaman kepada yang bersangkutan terkait pelaksanaan kegiatan penyakatan disertai tes antigen, di pintu masuk Jembatan Suramadu dari arah Madura menuju Surabaya. "Akhirnya walaupun berat, ya saya coba kejar. Saya sampaikan ke dia, ini pemerintah mau ngobatin panjenengan, bukan mau diapa-apain," ujar Yunus. 


Yunus kemudian juga memberikan pengertian kepada pengendara tersebut, bahwa di tempat isolasi yang disediakan pemerintah, dia akan dirawat dan diberikan makanan sehat serta vitamin. "Sampeyan di sana disuruh istirahat, makan enak, minum vitamin. Edukasi saja, kalau Covid-19 itu bukan disuntik," kata Yunus.   Pengendara itu, kata Yunus, merupakan warga dari Kecamatan Geger, Bangkalan. Saat dilakukan tes swab antigen, hasilnya reaktif Covid-19. "Hasilnya positif antigen, diisolasi," ungkap dia.


Penyekatan Pamekasan


Sementara itu, Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam, memimpin langsung penyekatan lalu lintas untuk mencegah penyebaran covid-19 di terminal barang Jalan Raya Larangan Tokol, Tlanakan, Selasa (8/6/2021).  Pantauan di lapangan, Bupati Pamekasan yang memimpin penyekatan tersebut didampingi Kapolres AKBP Apip Ginanjar, dan Dandim 0826 Pamekasan Letkol Inf Tedjo Baskoro. Orang nomor satu di bumi Gerbang Salam itu meminta pengendara roda empat turun untuk dites swab gratis demi kesehatan bersama.


"Kita bersama Forkopimda bergerak cepat untuk bisa melaksanakan penyekatan orang yang masuk ke Pamekasan. Mulai hari minggu kemarin kita lakukan penyekatan," kata Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam, di sela-sela acara penyekatan.


Hasil sementara, hasil tes swab yang dilakukan terhadap 23 orang, tiga di antaranya dinyatakan positif covid-19. Namun, tiga orang itu bukan warga Pamekasan. Sehingga pihaknya akan memperketat beberapa orang yang akan masuk ke bumi Gerbang Salam.


"Kita koordinasikan dengan satgas covid-19 di kabupaten yang bersangkutan agar mereka ditindaklanjuti. Lonjakan covid-19 di Madura sungguh membuat kita semua, kapolres, dan dandim akan bekerja lebih keras lagi untuk memastikan warga Pamekasan tidak terpapar covid-19," ungkapnya.


Mas Tamam melanjutkan, pihaknya akan mengantisipasi adanya kemungkinan warga luar Pamekasan masuk dari beberapa pintu berbeda. Seperti pintu di wilayah pantura dan beberapa pintu lain untuk mengelabuhi petugas.


Sementara itu, Kapolres Pamekasan, AKBP Apip Ginanjar menyampaikan, sinergitas forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) akan terus dilakukan untuk mencegah penyebaran covid-19 di daerahnya.


"Kami berterimakasih kepada bapak bupati, dandim atas sinergitasnya karena kita semua kompak melihat yang terjadi di Bangkalan. Sehingga kita melakukan penyekatan atas inisiasi dari Forkopimda," pungkasnya. (gas/mas/det)



No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update