Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Berkurban Tanpa Plastik, Komunitas Akta Bhumi Bagikan 3.100 Besek Sekaligus Angkat Ekonomi Perajin

Sunday, July 18, 2021 | 20:15 WIB Last Updated 2021-07-18T13:15:55Z

 


SURABAYA (DutaJatim.com) – Panitia kurban biasanya membagikan daging kurban ke warga dengan dimasukkan kantong plastik alias tas kresek. Kebiasaan ini tidak sehat untuk kelangsungan ekosistem sebab sampah plastik tidak bisa diurai saat tertimbun di tanah. Karena itu panitia kurban disarankan tidak memakai kantong plastik saat membagikan daging kurban. Solusinya, bisa memakai besek, yang terbuat dari anyaman bambu. Dengan memakai besek, hasil karya parajin besek pun jadi terserap oleh pasar menjelang Idul Adha sehingga ekonominya pun terangkat.


Solusi itu ditawarkan oleh Komunitas Abyakta Acitya Bhumi atau Akta Bhumi. Mereka tidak hanya memberi saran, tapi langsung  membagikan total 3.100 besek bambu untuk wadah daging kurban ke beberapa daerah di Jawa Timur Minggu (18/07/2021).


Ketua Komunitas Akta Bumi, Praja Firdaus, memaparkan bahwa kegiatan pembagian besek bambu sebagai pengganti plastik tersebut sudah dimulai sejak tahun 2019. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh keresahan serta keprihatinan komunitas tersebut akan bahaya plastik bagi kesehatan dan lingkungan.


“Kami bersyukur program ini dapat terlaksana walau sedang dalam masa pandemi. Kegiatan ini merupakan kesuksesan bersama, baik dari komunitas Akta Bumi maupun dari rekanan kami, yaitu Pemerintah Desa Tegaren di Trenggalek, Pimpinan Cabang (PC) Muhammadiyah Sepanjang dan kampus Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jawa Timur. Semoga dapat terlaksana secara berkelanjutan,” papar Praja Firdaus.


Dalam keterangannya, Praja mengatakan jika pendistribusian besek ini dilakukan dalam rangka program “Bekurban”, yakni besek untuk daging kurban dalam perayaan Idul Adha tanpa plastik dengan mengganti kantung plastik sebagai wadah daging dengan besek yang terbuat dari bambu.

 

Ia menjelaskan bahwa melonjaknya kebutuhan kantong plastik menjelang Idul Adha menjadi sorotan sendiri bagi Komunitas Akta Bumi. 


Ia menilai penting untuk memulai langkah mengurangi sampah plastik yang dihasilkan selama Idul Adha dengan menggantinya dengan besek.

 

Lebih lanjut, Praja Firdaus mengatakan jika kegiatan sore hari ini juga berkolaborasi dengan 3 organisasi yakni Komunitas Nol Sampah Surabaya, Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah Sepanjang, dan Biotaid yang menggalang dana dan menghasilkan 155 kodi besek atau total 3.100 besek bambu yang juga didistribusikan di tiga Kota dan Kabupaten seperti Surabaya, Sidoarjo dan Jombang.


Habib Rosyidi, Ketua Pelaksana pada kegiatan sore hari ini, menambahkan jika mereka memilih besek bukan tanpa alasan. Besek dipilihnya sebagai pengganti kantong plastik di program “Bekurban” bukan hanya dengan alasan lebih ramah lingkungan. Selain besek bisa dipakai berulang-ulang, besek merupakan salah satu komoditas produksi yang dihasilkan oleh perempuan di Desa Tegaren, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek.


“Nah.. Desa Tegaren merupakan desa binaan Komunitas kami. Melalui program ini, kami berusaha menghubungkan desa dan kota dalam satu gerakan lingkungan hidup dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa, terlebih mereka sangat terdampak karena pandemi. Kami berupaya untuk mempromosikan besek Desa Tegaren ke berbagai masjid dan berbagai kelompok masyarakat yang ada di kota sehingga masyarakat bisa memperoleh akses pasar yang lebih luas untuk menjual besek-besek mereka,” tambah Habib.


Tidak hanya itu, pada kegiatan sore hari ini digelar di wilayah eks lokalisasi Dolly, yakni di Putat Jaya Surabaya. Selain daripada itu pada akhir keteranganya Habib berharap melalui program berkurban tanpa plastik, masyarakat semakin sadar akan kondisi lingkungan disekitarnya. (ndc)



No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update