Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Rachmawati, Megawati, dan Jalan Politik yang Selalu Berbeda

Saturday, July 3, 2021 | 11:03 WIB Last Updated 2021-07-03T04:03:15Z

 

Rachmawati bersama Prabowo dan tokoh Gerindra lain. (TEMPO).

JAKARTA (DutaJatim.com) - Kabar duka datang dari keluarga besar Soekarno. Salah seorang anak mantan presiden Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri meninggal dunia pada Sabtu, 3 Juli 2021, pukul 06.45 WIB di RSPAD Gatot Subroto.

Banyak kalangan mengenang Rachmawati sebagai tokoh politik yang juga anak ideologis ayahandanya 
Presiden pertama Soekarno. Selain itu kiprah politiknya  selama ini dikenal selalu berbeda arah  dengan kakaknya, Megawati Soekarnoputri. Misalnya, ketika mendirikan Partai Pelopor pada 2002, Rachmawati terang-terangan menyebut Megawati hanyalah anak biologis Soekarno, bukan anak ideologis.

Rachmawati juga pernah menuding Ketua Umum PDI Perjuangan itu telah melakukan makar saat menjadi wakil presiden pendamping presiden (almarhum) KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pada 1999-2001.

Rachmawati menyebut makar yang dilakukan Megawati terjadi ketika Gus Dur hendak menetapkan Chairuddin Ismail sebagai Kapolri. Menurut dia, Megawati melakukan tindakan insubordinasi atas pilihan Gus Dur agar Suroyo Bimantoro bisa menjadi Kapolri.

Dilansir dari tempo.co, Rachmawati juga pernah menyebut kakaknya itu membuka peluang penyebaran komunisme di Indonesia, karena menjadi bagian dari pemerintah yang mengajarkan rakyat untuk berbuat tidak adil.

Rachmawati Soekarnoputri juga menyinggung ketika Megawati menjabat sebagai presiden kelima menandatangani amandemen ketiga dan keempat UUD 1945. Ia menilai keputusan tersebut karena Megawati ingin menjalankan pemerintahan yang liberal kapitalistik


Pada 2012, Rachmawati pernah bergabung dengan Partai NasDem. Ia mengaku punya visi dan misi yang sama dengan partai yang dipelopori Surya Paloh itu.

Lulusan Fakultas Hukum Universitas Bung Karno ini hanya 2 tahun bertahan di NasDem. Pada 2014, ia memutuskan untuk mundur karena sikap politik yang berseberangan. Partai NasDem ketika itu mendukung pasangan calon presiden-wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla. Sedangkan Rachmawati mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Sekarang, Rachmawati Soekarnoputri merupakan Dewan Pembina di Gerindra. (tmp)


No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update