Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tinjau Vaksinasi di Ponpes Lirboyo, Gubernur Khofifah Berterimakasih kepada Masyayikh

Thursday, August 26, 2021 | 21:06 WIB Last Updated 2021-08-26T14:06:43Z

 


KEDIRI (DutaJatim.com) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama jajaran Forkopimda Jatim yakni Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto dan Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta terus memantau pelaksanaan vaksinasi berbasis pondok pesantren (ponpes) yang ada di Jawa Timur.


Setelah sehari sebelumnya mendampingi Panglima TNI dan Kapolri meninjau pelaksanaan vaksinasi di Ponpes Tebu Ireng Jombang, hari ini, Kamis (26/8), Gubernur Khofifah bersama Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya, meninjau pelaksanaan vaksinasi di Ponpes Lirboyo Kota Kediri.


Turut dalam peninjauan ini Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Jawa Timur Budi Hanoto, Plh. Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono, Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Prov. Jatim dr. Kohar Hari Santoso, Direktur RSU Haji Surabaya dr. Herlin Ferliana, serta Kepala Bapenda Jatim Abimanyu Poncoatmodjo.


Setibanya di Ponpes Lirboyo, Gubernur Khofifah disambut oleh para Pengasuh Ponpes yakni KH. Muhammad Anwar Manshur, KH. Abdullah Khafabihi Mahrus dan KH. An’im Falahuddin Mahrus. 


Pelaksanaan vaksinasi di Ponpes Lirboyo ini berlangsung selama dua hari yakni 25-26 Agustus 2021 dengan total sasaran sebanyak 5 ribu orang santri. Total santri di Ponpes ini sendiri sebanyak 36 ribu orang, dan yang sudah mengikuti vaksinasi sebanyak 12 ribu orang.


Saat melakukan peninjauan proses vaksinasi, Gubernur Khofifah menyapa langsung para santri yang sedang menunggu giliran divaksin. “Gimana, grogi  ga mau divaksin?,” tanya Gubernur Khofifah. Yang kemudian dijawab salah satu santri, “Gak bu, tapi panik,” kata santri yang langsung disambut gelak tawa teman-temannya.


Gubernur Khofifah pun memberikan semangat sekaligus memberikan apresiasi atas antusiasme para santri yang bersedia mengikuti vaksinasi. Dirinya pun berpesan agar tetap mematuhi protokol kesehatan meskipun telah divaksin, serta meminta para santri mengajak keluarganya untuk bersedia divaksin.


“Setelah ini jangan lupa tetap pakai masker dan patuhi protokol kesehatan meskipun sudah divaksin. Jangan lupa juga orangtua dan keluarganya diajak ikut vaksin juga ya,” pesan Khofifah.


Usai berkeliling, orang nomor satu di Jatim ini mengatakan bahwa proses akselerasi vaksinasi berbasis pondok pesantren di Jatim terus dilakukan. Dimana sampai saat ini telah dilakukan vaksinasi di 110 ponpes yang tersebar di seluruh wilayah Jatim.


“Sebetulnya vaksinasi berbasis pesantren ini dilakukan serentak dalam komando Pangdam V Brawijaya, dilaksanakan  sesuai dengan stok vaksin yang ada. Oleh karena itu jikalau kebutuhannya misal 36 ribu untuk Lirboyo. Dua hari ini kan baru 5 ribu, jadi nanti akan diteruskan bahkan tim dari TNI/Polri akan sampai 7 September mendatang,” terangnya.


“Jadi kita ingin ada vaksinasi yang lebih masif sehingga proses untuk pengendalian sampai tahap menghentikan penyebaran Covid-19 semua bisa kita maksimalkan,” imbuhnya.


Menurutnya, selain nakes, keberhasilan proses vaksinasi di ponpes ini juga tidak luput dari peran para pengasuh pondok pesantren yang ada di Jatim, termasuk para santri. Untuk itu, dirinya menyampaikan terimakasih kepada seluruh masyayikh, para ulama, para santri serta nakes yang sudah berupaya maksimal melakukan percepatan vaksinasi.


“Terimakasih kepada seluruh masyayikh terutama di Ponpes Lirboyo ini serta para nakes dari berbagai institusi yang sudah bersatu padu untuk melakukan vaksinasi di ponpes Lirboyo dan tentu terimakasih kepada ponpes lainnya,” katanya.


Sementara itu, Pengasuh Ponpes Lirboyo KH. Abdullah Khafabihi Mahrus menyampaikan terimakasih atas dukungan Pemerintah bagi Pesantren Lirboyo. Terutama dalam proses vaksinasi ini.


“Alhmadulillah Lirboyo aman, karena disamping proses vaksin, para santri juga istighosah tiap malam karena kami menyadari yang bisa menghilangkan virus covid adalah Allah SWT,” katanya.


Zona Merah di Jatim Tinggal Empat Kab/Kota


Sementara itu, dalam kesempatan ini, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa berdasarkan data per (25/8), jumlah kab/kota di Jatim yang zona merah hanya tinggal empat, yakni Kab. Ponorogo, Kab. Nganjuk, Kota Batu, dan Kab. Blitar.


“Mohon tetap menjaga protokol kesehatan dengan ketat agar makin banyak zona beresiko rendah. Bahkan kita berharap segera ada zona hijau atau terkendali,” kata Khofifah.


Sementara itu kondisi Bed Occupancy Rate (BOR) di Jatim terus mengalami penurunan dibandingkan tanggal (3/7) lalu. Dimana BOR ICU di Jatim dari 78% pada (3/7) telah turun 29 % pada (25/8) menjadi 49 %. Kemudian BOR Isolasi dari 81 % pada (3/7) telah turun 52 % menjadi 29 %.


"Alhamdulillah tingkat keterisian bed di rumah sakit terus menurun signifikan. Semoga terus melandai dan terkendali. Mohon do'a dan support semua. Mohon tetap disiplin protkes," tutupnya.

(gas)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update