Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Muat Ribuan Ton Batu Bara, Kapal Tongkang Gold Trans Karam di Teluk Pangpang Banyuwangi

Sunday, November 7, 2021 | 10:15 WIB Last Updated 2021-11-07T03:15:12Z

 


BANYUWANGI (DutaJatim.com) - Kapal Tongkang Gold Trans 308 mengalami kebocoran di perairan Teluk Pangpang, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi. 


Akibatnya kapal tongkang yang mengangkut 7.500 metrik ton batu bara itu karam dan tidak bisa melanjutkan perjalanan.


Kapal tongkang ini, sebenarnya sudah berada di perairan tersebut sejak Selasa (2/11/2021). Namun keberadaannya baru diketahui Pos Polairud Muncar pada Rabu Malam (3/11).


Kasat Polair Polresta Banyuwangi, Kompol jeni Al Jauza mengatakan, kapal tongkang Gold Trans 308 ini berangkat dari Banjarmasin dan hendak menuju Cilacap, Jawa Barat. 


Namun sesampainya di Teluk Pangpang kapal tongkang tersebut diduga mengalami kebocoran lambung. Posisi tongkang kemudian miring hingga 30 derajat.


"Hingga kini kapal masih di posisi yang sama," kata Kompol Jeni Al Jauza, Sabtu (6/11). 


Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Sebanyak 10 kru kapal berhasil selamat dan bertahan di atas kapal. Namun sebagian muatan batu bara berguguran ke laut.


Hasil penyelidikan, bocornya lambung kapal sebetulnya sudah diketahui sejak kapal itu berada di Kepulauan Sepudi, Kabupaten Sumenep. 


Namun nahkoda kapal tetap melanjutkan perjalanannya, dan memilih mengandaskan kapal di perairan Teluk Pangpang. "Nahkoda beralasan agar proses perbaikan lebih mudah dijangkau," bebernya.


Hingga kini, Jeni menambahkan, pihak perusahaan kapal masih melakukan perbaikan. 


"Kepada pihak perusahaan juga kami minta untuk segera merampungkan perbaikan. Karena jika kebocoran tak segera ditangani, dikhawatirkan tumpahan batu bara yang jatuh semakin banyak dapat mengancam atau merusak ekosistem di dalam laut," tukasnya.


Kondisi itu dibenarkan oleh salah satu kru kapal Tugboat KR 306 Samarinda yang betugas menarik kapal tongkang tersebut. Kebocoran mengakibatkan air laut masuk ke dalam lambung kapal, dan saat ini sedang dilakukan penyedotan.


“ Saat ini air yang masuk pada tabung (manhole) kita keluarkan, kita sedot pakai mesin," kata Hardianta.


Meski belum diketahui pasti apa yang menjadi penyebab utama kebocoran lambung sebelah kiri kapal, namun ada dugaan bagian plat yang tidak kuat menahan hempasan gelombang air laut. 


“Dugaan saya mungkin dari sambungan plat yang dilas kurang rapat, jadi ada celah air untuk masuk. Bisa juga ada plat yang berkarat, sehingga tidak kuat menahan hempasan gelombang air laut,” ujarnya. (yan/ndc)


No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update