Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Pemilik New York Indonesia Fashion Week Beli Batik Pamekasan Dipasarkan di Amerika dan Eropa

Wednesday, December 1, 2021 | 01:23 WIB Last Updated 2021-11-30T18:23:00Z
Vanny Tousignant (dua dari kanan) bersama Konjen RI di New York Dr Arifi Saiman saat New York Indonesia Fashion Week 2021.

NEW YORK (DutaJatim.com) - Desainer yang juga founder dan produser New York Indonesia Fashion Week (NYIFW), Vanny Tousignant,  benar-benar berkomitmen membantu UMKM batik di Pamekasan, Madura. Khususnya batik dari perajin di Dusun Congkak, Desa Toket.


Bukan hanya saran kurasi, tapi Vanny juga membeli batik karya salah seorang perajin Desa Toket untuk didesain yang kemudian dipromosikan di New York Amerika Serikat. Untuk itu Vanny sudah memesan batik Toket setelah melihat motif dan coraknya berbeda dari batik lain. Batik Toket, kata dia, memiliki keunikan dan khas.


Desain batik Toket ini selanjutnya dipajang di Rumah Singgah Indonesia Boutique and Art di New Jersey. Bahkan, Vanny akan membawa batik Toket untuk dipromosikan ke Eropa saat terlibat fashion show tahun 2022. 


"Saya beli batik di salah satu perajin yang menghubungi saya lalu memberikan penjelasan, foto-foto dan video yang menarik saat proses membatik. Saya belum tahu yang lain. Semoga saya lebih banyak tahu batik Pamekasan khususnya batik Toket. Yang jelas ini perajinnya buat corak karakter dan saya ada penjahit saya  di Cirebon yang sudah kerja untuk saya hampir 8 tahun menilai juga khas, sehingga saya beli untuk saya desain busana yang sesuai pasar Amerika. Nanti juga saya bawa ke Eropa," kata desainer Vanny Tousignant, yang pada Februari 2022  mendatang kembali menggelar New York Indonesia Fashion Week 2022, kepada DutaJatim.com dan DutaIndonesia.com.


"Saya di sini juga lagi sibuk sana sini, ngurus Rumah Singgah (semacam ruang pameran untuk etalase produk UMKM Indonesia,Red.) dan prepare untuk February. Banyak permintaan zoom meeting dari Indonesia juga, untuk mengedukasi UMKM agar tahu kondisi pasar Amerika," katanya lagi kepada DutaIndonesia.com Selasa 30 November 2021.


Vanny mengatakan, dia senang melihat perajin  Dusun Congkak, Desa Toket, sedang membatik seperti dalam video ini. "Sangat senang melihat mereka membatik melalui video video yang dikirim ke saya," ujarnya.


Selain dari Pamekasan, Vanny sudah membeli karya perajin dari Kalimantan berupa kalung kalung dan tas yang juga cukup digemari di Amerika. Ada juga perajian dari Candi Sidoarjo yang menghubunginya.


"Untuk Sidoarjo belum. Yang Kalimantan dalam 1 bulan saya sudah 3x ambil dari perajin di sana, yang mana sudah dengan saya sejak tahun 2014," katanya.


Karena itu Vanny berharap bisa bermitra dengan perajin Pamekasan. Sebab dia menilai karyanya bagus.


"Perajin di Toket membuat corak corak yang saya rasa bisa mudah dipasarkan di Amerika. Sehingga saya pun order beberapa dari dia, dan sekarang sudah dibuatkan rok dan baju untuk saya coba pasarkan di New York sini," ujarnya.


Dia mengatakan, perkenalannya dengan perajin Pamekasan terjadi lewat media sosial. Perajin Toket itu belum tahu kalau posisi saya di New York Amerika.


"Saya lihat waktu dia add saya , tapi dia ngga tahu saya di NY, waktu saya message ke Ibu Eriyna ini, lalu saya bilang penjahit saya order untuk saya dari Cirebon. Dia kaget saat  saya bilang bahwa saya di NY. Terus dia kirim video video yang mana saat itu mereka sedang membatik padahal sudah jam 10 malam. Dia senang sekali yang mana saya bilang saya mau share videonya di sini. Dia hanya mengharapkan suatu saat dia bisa ikut juga ke NY. Ikut event New York Indonesia Fashion Week," katanya. 


Untuk itu perlu sponsor atau bantuan dari Pemda agar UMKM batik di banyak daerah di Indonesia bisa menjajal pasar luar negeri. "Saya siap membantu, termasuk UMKM dari Pamekasan, tentu dengan melalui kurasi dari tim kami dulu," kata Vanny. (wis)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update