Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Koleksi Ratusan Piringan Hitam Koes Plus hingga The Beatles

Saturday, January 22, 2022 | 15:49 WIB Last Updated 2022-01-22T08:49:58Z

 


MAGETAN (DutaJatim.com) - Yan Pieter Soplanit (70 tahun), warga lingkungan Kauman Kelurahan Kecamatan/ Kabupaten Magetan, tak hanya suka musik. Dia ternyata juga mengkoleksi piringan hitam lebih dari 200 buah. Meski usia alat penyimpan musik ini sudah puluhan tahun, sejak tahun 1955 masih bisa diputar dan berbunyi dengan sempurna. Ia mengaku sangat menyayanginya. Koleksi piringan hitam itu antara lain dari The Beatles, kelompok pemusik Inggris beraliran rock yang dibentuk di Liverpool pada tahun 1960, yang sangat legendaris. Selain itu juga ada Koes Plus, yang juga legendaris.


Saat ditemui Sabtu 22 Januari 2022 siang di rumahnya, Om Yan--panggilan laki -laki berkacamata dengan berowok putih ini, tampak sedang membersihkan piringan hitamya agar awet dan suaranya tetap jernih. Hobby koleksi piringan hitam ini dimulainya dari orang tuanya yang juga hobby musik seperti umumnya laki-laki Indonesia bagian timur lainya. Dia memang ada keturunan  Ambon.


Kemudian menurun dirinya hingga sekarang ini. " Saat itu saya masih kelas 4 SD, saya ada bakat musik dari almarhum ayah saya," kata Yan.



Selain itu, lajutnya, dia juga les biola di Pegangsaan Tengah Jakarta saat itu, mendapat latihan biola dari berbagai guru baik Indonesia maupun guru dari luar negeri. 



" Awalnya semua musik dan lagu kita dengar dari piringan hitam ini sebelum ada CD memory card seperti sekarang ini. Selain 200 lebih piringan hitam saya juga ada alat pemutarnya 4 buah berbagai merek," terangnya. 



Meski piringan hitam ini usia tua, perawatannya mudah. Tidak mudah rusak, hanya perlu dicuci dengan air dan detergent saja. 



Lebih lanjut ditanya apakah mau menjual koleksi piringan hitamnya bila ada orang yang berminat. " Tidak, saya koleksi sendiri," ujarnya. 



Satu piringan hitam saat ini bila di pasaran harganya satu jutaan per keping. Didesak apabila ada kolektor yang membeli lebih mahal dirinya akan lihat-lihat dulu. 



" Saya lihat lihat dulu, apakah orangnya suka dan tahu tentang piringan hitam. Jika tidak saya nggak akan lepas nanti malah tidak terawat. Sayang dengan piringannya. Baiknya nggak usah," pungkasnya. 



Bila ingin melihat dan ingin sama- sama dengarkan musik, Yan Pieter Soplanit mempersilahkan datang ke rumahnya. (nto)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update