Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Puasa Ramadhan di Inggris, Indahnya Bukber di Masjid Agung London

Sunday, April 24, 2022 | 10:36 WIB Last Updated 2022-04-24T03:38:03Z
Indahnya WNI di Inggris menjalankan ibadah Ramadhan di Masjid Agung London.


LONDON (DutaJatim.com) - Muslim di London, Inggris, menjalankan ibadah puasa Ramadhan agak lebih ringan. Pertama, karena waktu beribadah puasa tidak terlalu panjang. Berkurang sekitar dua jam menjadi 16 jam dari biasanya 18 jam. Kedua, cuaca di ibukota Inggris itu sekarang sedang nyaman. Tidak terlalu panas. 


"Kami berpuasa, Alhamdulillah cuma 16 jam. Dan cuacanya juga enak, nggak begitu panas. Dibanding dengan tahun-tahun lalu yang masih 18 jam, sekarang lebih enak," kata Ketua Pengurus Cabang Istimewa Muslimat Nahdlatul Ulama (PCI MNU) Inggris Raya, Hj. Yayah Indra, kepada DutaJatim.com.


Karena itu, dalam menjalankan ibadah puasa kali ini tidak terlalu berat bila bersamaan dengan waktu kerja. Sebab, Ramadhan di Inggris tak ubahnya hari-hari biasa mengingat muslim di negeri ini termasuk minoritas, meski jumlahnya terus meningkat. Studi pemerintah Inggris mengatakan bahwa Muslim adalah kelompok agama yang tumbuh paling cepat di Inggris, sementara penganut Kristen terus menurun, menurut laporan Daily Mail, 4 Januari 2020 lalu. 


"Insya Allah, puasa sama saja dengan berpuasa di Indonesia. Apalagi tiap hari kami juga kerja. Bekerja dan ibadah memang tidak boleh dipisahkan sebab satu kesatuan.  Pulang dari masjid jam 11 malam sampai rumah. Bikin masakan untuk besok berbuka. Tidur jam 1, bangun lagi jam 3.30 untuk sahur,  paling ngopi atau teh. Subuh jam 4.25. Jam 5 tidur lagi, bangun jam 7 untuk siap-siap kerja. Jam 18 sore pulang kerja. Siap-siap bikin buka bersama atau bukber untuk ke masjid jam 7 malam. Kan saya jam 7.30 sampai ke masjid. Jam 8 malam Maghrib. Sampai jam 10.30. Sampai rumah jam 11.00 malam. Begitu seterusnya. Selagi kita masih bisa, mudah-mudahan segala sesuatunya Allah meridhoi dan dijadikan amal ibadah kita di bulan suci Ramadhan ini. Ramadhan kareem," katanya.


Yang menarik, diaspora muslim Indonesia di kota London melakukan ibadah salat di Masjid Agung London atau  London Central Mosque. Bukan hanya salat Maghrib, Isya', dan Taraweh, mereka juga menggelar bukber atau iftar dengan warga Indonesia lain. Bahkan, acara bagi-bagi menu makanan untuk berbuka puasa itu juga untuk muslim dari sejumlah negara lain. Indahnya Ramadhan terlihat dari kebersamaan antar warga muslim, tanpa melihat suku bangsa negara atau mazhab.    


"Hanya orang Indonesia saja yang ngadain bukber di London Central Mosque reriungan sambil bawa makanan sendiri-sendiri untuk  saling sharing bersama. Itu ibu-ibu lakukan tiap hari. Sharing makanan bukan hanya untuk kita-kita saja. Tapi ada dari berbagai negara yang pas berdekatan dengan kami, seperti ibu-ibu dari Pakistan, Bangladesh, Moroko, Palestine, negara-negara Arab lain, Dubai, atau Malaysia. Ya, makanan bukber porsinya sama segitu-gitu aja hehehe. Mentok-mentoknya sepiring. Yang terpenting bil niatullah, niat hanya karena Allah SWT," katanya. (gas) 

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update