Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Ada Jamaah Haji Gantikan Orang Tuanya, Satu Jamaah Wafat Saat Tiba di Tanah Suci

Sunday, June 5, 2022 | 11:28 WIB Last Updated 2022-06-05T04:28:54Z
Imla Rosyidi (kanan)

MADINAH (DutaJatim.com) -  Gelombang pertama jamaah haji Indonesia sudah tiba di Tanah Suci. Salah satunya Imla Rosyidi. Jamaah berusia 19 tahun ini  adalah jemaah haji Indonesia termuda di kloter 1 Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG 1). Dia tampak senang berangkat haji menggantikan ayahnya yang wafat. Imran Rosyadi wafat sebab penyakit jantung pada Februari 2021 atau saat musim wabah Covid-19. Umur Ahmad Imron saat itu baru menginjak tahun ke-46.

Imla berangkat bersama ibunya, Lilis Laelasari (45 tahun). Lilis mengungkapkan perasaan bahagia dan sedih sesaat setelah mendarat di Bandara Amir Mohammed bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah, Sabtu (4/6/2022). JKG 1 adalah kelompok terbang (kloter) kedua yang tiba di Madinah. Sebelumnya, sudah mendarat kloter 1 embarkasi Solo (SOC 1).

“Sedih campur bahagia, Imla bisa dampingi saya haji,” ungkap Lilis sambil memegang erat-erat tangan Imla, anak pertama dari empat bersaudara. Lilis tampak menahan air matanya. Dia menceritakan dirinya dan almarhum suaminya mendaftar haji tahun 2011, dengan setoran pertama masing-masing 25 juta.

“Setoran pelunasan masing-masing 17 juta setahun sebelum suami meninggal. Tidak menyangka saya haji sama anak perempuan,” ungkap Lilis yang berasal dari Jakarta Selatan. Imla sendiri tidak bersedia diwawancarai.

Imla Rosyidi lahir di Jakarta, 30 April 2003. Imla tercatat sebagai mahasiswa semester dua, Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) Jogjakarta, jenjang D1. Untuk sementara waktu, Imla cuti dari kuliahnya, untuk menunaikan perjalanan suci, menggantikan ayahanda tercinta. 

Jamaah Wafat

Sementara itu, jamaah haji Indonesia wafat setibanya di Tanah Suci. Jamaah ini bernama Suhati Rahmat Ali. Dia jamaah yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 1 embarkasi Jakarta – Pondok Gede (JKG 1) wafat setelah mendapat perawatan di poliklinik Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.

Kepala Daker Bandara Haryanto mengatakan JKG 1 mendarat di Bandara AMAA Madinah sekitar pukul 11.48 waktu Arab Saudi. Setelah melewati proses imigrasi dan pemindaian barang bawaan, Suhati merasakan sakit sehingga dibawa ke klinik yang ada di bandara Madinah. 

“Setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas Kesehatan di Bandara Madinah dan poliklinik Bandara, selang beberapa saat kami menerima informasi bahwa jemaah tersebut wafat,” terang Haryanto di Madinah, Sabtu (4/6/2022).

Setelah diketahui almarhum wafat, Certificate of Death (CoD) dikeluarkan oleh pihak otoritas kesehatan Arab Saudi. Proses selanjutnya adalah pemakaman. "Proses selanjutnya akan diatasi oleh Muassasah Al Adilla. Almarhumah akan dimakamkan di pemakaman Baqi Madinah," katanya. 

"Suami sudah ikhlas," lanjutnya.

Almarhumah berangkat haji bersama suaminya, Zainal (64), yang terus mengucurkan air mata karena tak kuasa ditinggal istrinya. Dia bercerita, bahwa saat di pesawat, istrinya masih dalam kondisi sehat, bercanda dan cerita bersama.

"Ya Allah, saya mohon maaf bu. Tadi masih cerita-cerita di atas pesawat. Bercanda sama saya," kenang Zainal, sembari tak kuasa menahan tangis karena ingat istri dan harus berpisah di tanah suci Madinah.

Zainal lalu berkisah, bahwa nenek dari istrinya, beberapa tahun silam juga wafat di Madinah. Neneknya itu bernama Hj Sati'ah. "Neneknya istri saya itu beberapa tahun lalu juga meninggal di sini. Saat mau haji," katanya. 

Zainal mengaku sudah sangat tabah dan menerima atas meninggalnya istrinya di Madinah. Rasulullah dan keluarganya, serta para sahabat nabi dan ulama yang cinta nabi juga banyak yang wafat di Madinah dan dimakamkan di Baqi.

Suhati, wafat di Tanah Suci. Semoga niat berhaji dan semua amal ibadahnya diterima Allah Swt. Aamiin. (kmg)




No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update