Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Hadiri Haul Ronggosukowati, Mahfud MD Ajak Jadikan Islam Sebagai Inspirasi Pembangunan

Wednesday, November 23, 2022 | 23:26 WIB Last Updated 2022-11-23T16:26:39Z

 


PAMEKASAN (DutaJatim.com) -Pemkab Pamekasan, Selasa (22/11/22) malam melaksanakan Haul Ronggosukowati dan Do’a Bersama di Masjid Agung Asyuhadak Pamekasan. Event ini dilaksanakan sebagai puncak acara dalam rangka kegiatan memperingati Hari Jadi Pamekasan ke 492 tahun 2022.


Kegiatan ini dihadiri oleh Menkopolhukam RI Prof Dr  M. Mahfud MD, Bupati Pamekasan Baddrut Tamam dan wakilnya Dr Ir RB Fattah Jasin MS, dan pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Pamekasan. Juga tampak hadir  Bupati Sampang H Junaidi dan perwakilan undangan  dari tiga kabupaten lainnya di Madura.



Bupati Baddrut Tamam dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini digelar dalam rangka mengetuk pintu langit dan bersholawat atas Baginda Nabi Muhammad SAW. Tujuannya untuk memastikan program pembangunan Pamekasan kedepan bisa  berjalan baik dan lancar.


“Dengan kegiatan ini Pamekasan tahun ini dan seterusnya, kita akan mendapatkan pertolongan dan bimbingan dari Allah SWT. Di hari ini kita gelar haul Ronggosukowati sebagai raja Islam pertama yang memerintah di Pamekasan,” katanya.


Dalam kesempatan tersebut Baddrut Tamam juga  mengungkapkan tentang beberapa langkah  pembangunan yang telah membuahkan manfaat besar bagi masyarakat, di antaranya program beasiswa santri pada 6.000 santri, dan terakhir bantuan pada empat orang pelajar Pamekasan yang studi di Tiongkok.


Dia juga mengemukakan pada  tahun 2023 mendatang Pemkab Pamekasan berencana akan memberangkatkan umroh gratis bagi guru ngaji yang miskin.  “Tiap desa akan diambil satu guru ngaji, diseleksi dan diumrahkan secara gratis,” tandasnya.


Sementara Mengkopolhukam Prof Dr Mahfud MD, saat memberikan orasi kebangsaan mengatakan lahirnya Pamekasan dikaitkan dengan nama besar Ronggosukowati. Dia adalah raja pertama di Pamekasan yang secara terang-terangan menyebarkan Islam. 
Ronggosukowati dalam menjalankan roda pemerintahannya menjadikan Islam sebagai acuan dalam kehidupan sehari hari. Karena itu pantas kalau Pamekasan mengadakan haul atau peringatan  atas wafatnya Ronggosukowati. 


“Mari kita belajar dari Ronggosukowati  ini tentang pemahaman sejarah. Bahwa orang yang baik sekalipun meninggal sebenarnya dia tidak meninggal. Maknanya dia meninggalkan  ide ide dan kebijaksanaan yang hidup dan tetap diingat dan diikuti oleh masyarakat,” katanya.


Kalau manusia ingin dikenal, kata Mahfud,  maka harus selalu berbuat baik bagi bangsa dan negara. Dia lalu mencontohkan tentang Indonesia yang unsurnya beragam ada Arab, China, Jawa Madura, dan lainnya. Bangsa Indonesia ini harus bersatu dalam perbedaan.


Itulah sebabnya, kata Mahfud, Nabi Muhammad ketika mendirikan negara Madinah, yang didalamnya terdiri berbagai macam golongan, yang diproklamirkan pertama kebersamaan atas beda agama, suku dan adat istiadat. Lalu perlindungan terhadap hak hak asasi manusia, dan yang terakhir peraturan hidup bersama dalam bernegara dan pemerintahan.


“Mari kita jaga bangsa ini dengan semangat kebersamaan dengan nilai nilai Islami  yang ada pada bangsa ini. Islam harus menjadi inspirasi dan menjadi jiwa dalam membangun bangsa dan negara ini, Islam yang rahmatan lilalamin,” ajaknya. (mas)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update