Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Puasa Ramadhan di Kanada: Biasanya Sampai 20 Jam, Alhamdulillah Kali Ini Hanya 15 Jam

Friday, April 7, 2023 | 10:47 WIB Last Updated 2023-04-07T03:49:13Z

IFTAR, berbuka puasa bersama di rumah karena lokasi masjid sangat jauh.

 

Muslim Kanada menjalani ibadah puasa Ramadhan 2023 kali ini agak lebih ringan. Bila tahun-tahun sebelumnya Ramadhan jatuh pada musim dingin di mana para muslim harus berpuasa sampai 19-20 jam, tapi tahun ini hanya sekitar 15 jam. Desainer Kanada asal Indonesia, Entin Gartini, dan keluarganya, pun harus menghadapi tantangan berat beribadah Ramadhan di negeri berjuluk Pecahan Es lantaran sebagian wilayahnya berada di kutub utara tersebut.  


Oleh Gatot Susanto


ENTIN GARTINI, desainer Kanada asal Semarang, Jawa Tengah, dan masa kecilnya pernah tinggal di Pujon, Jawa Timur, sudah biasa  menjalani puasa Ramadhan selama 19 sampai 20 jam. Karena itu, saat puasa Ramadhan 1444 Hijriyah pas musim semi di mana durasinya hanya sekitar 15 jam, dia merasa lebih ringan. Namun tetap saja, puasa di Kenada harus menghadapi tantangan berat ketimbang saat di Tanah Air.


Pasalnya, umat Islam Kanada minoritas. Meski populasi muslim di Kanada telah meningkat lebih dari tiga kali lipat sejak 1996 berdasarkan survei tentang religiusitas oleh StatsCan, tapi jumlah umat Islam saat ini hanya sekitar 1.053.945 orang saja. Mayoritas mereka menganut Islam Sunni. 


Tantangan ibadah puasa di Kanada yang muslimnya minoritas selain faktor cuaca dan durasi berpuasa yang panjang, juga suasana Ramadhan tidak terasa sama sekali. Apalagi bagi muslim yang tinggal di luar kota. Keluarga Entin Gartini sendiri tinggal di luar Kota Montreal, atau sekitar 30 menit perjalanan menggunakan mobil.


"Suasana di sini berbeda. Jarang ada masjid, tidak terdengar adzan dan bacaan Quran. Karena itu kami bila ingin mendengar bacaan Al Quran atau adzan, ya harus putar sendiri di Youtube. Sedang lama puasa kali ini, Alhamdulillah Ramadhan akhirnya jatuh di musim semi. Jadi waktu puasa tidak sepanjang seperti kalau puasa di musim dingin yang sampai 19 -20 jam.  Puasa tahun ini hanya sekitar 15 jam," kata Entin Gartini, yang sekarang lebih sering jadi guru fashion dan pelatih UMKM Indonesia ini, kepada DutaJatim.com, Rabu (5/4/2023) siang. 


Bagi muslim yang tinggal di Kota Montreal—yang berada di Provinsi Quebec-- atau di ibukota Ottawa, memang bisa beribadah di masjid yang ada di kota tersebut. Namun bagi yang tinggal di pinggiran kota, pasti merasakan sulitnya mencari masjid untuk beribadah baik untuk salat lima waktu atau salat tarawih. 


"Kalau yang tinggal di kota besar seperti Montreal itu ada satu dua masjid besar dan beberapa masjid kecil, tapi tetep harus ditempuh dengan mobil. Masih tetep jauh untuk jalan kaki. Sedang saya tinggal di outside city alias di pinggiran yang jaraknya 30 menit dari Montreal. Jadi tidak ada masjid sama sekali di sini, harus beribadah sendiri dengan keluarga. Dan dengerin pengajian online juga ceramah-ceramah di Youtube," katanya. 


Diaspora asal Indonesia yang beragama Islam di Montreal, sebuah kota yang indah hingga dijuluki The Paris of Canada, memiliki perkumpulan tersendiri. Nama komunitas itu adalah Syiar Montreal. Tempat berkumpul bagi para muslim asal Indonesia. Mereka membuat  acara Ramadhan seperti salat Tarawih berjamaah, pengajian offline maupun online dan buka puasa bersama.  


Namun karena jarak dan waktu yang terbatas membuat Entin tidak bisa aktif dalam kegiatan perkumpulan tersebut. "Waktu saya terbatas. Jadi saya tidak bisa hadir dalam acara-acara yang mereka buat, seperti buka bersama atau pengajian offline. Tapi kalau ada online taushiyah saya juga ikut," katanya.


Yang menarik, kata dia, Kanada cukup melimpah makanan halal. Bahkan di daerah tempat tinggal Entin bisa ditemukan makanan halal. 


"Makanan halal dan lainnya masih gampang ditemukan di daerah saya. Hampir kita temukan di semua grocery store di sini ada makanan halal. Tapi kalau mau yang lebih komplet ya harus ke Montreal," ujarnya. 


Bagaimana dengan keluarga Entin sendiri dalam menjalankan ibadah Ramadhan, khususya suami yang bule Kanada? "Ya, karena di sini muslim adalah minoritas, artinya perusahaan-perusahaan besar di tempat anak dan suami kerja, mereka tidak mempedulikan Ramadhan. Jadi mau tidak mau kita harus mengikuti jam kerja perusahaan, yang berdampak kita kadang tidak bisa buka puasa bersama. Karena ada yang belum pulang dari kerja atau terkena macet di jalan," katanya. 


Orang Kanada dikenal tidak peduli pada urusan orang lain. Begitu pula saat tahu tetangga atau temannya berpuasa Ramadhan, mereka tidak peduli. 


"Tetangga di sini tidak seperti di Indonesia, mereka tidak peduli dan bahkan tidak tahu kalau kita puasa, hanya paling teman- teman kerja anak-anak dan suami yang tahu, karena di saat istirahat kerja, suami dan anak saya tidak makan," ujarnya. 


"Di tempat suami saya kerja ada 5 orang muslim karena mereka imigran pendatang dari Maroco, Syiria, Lebanon, dan lain-lain. Jadi suami saya merasa lebih nyaman karena jarang ada yang makan karena sama-sama puasa.  Kalau anak saya temen kantornya rata-rata bule dan mereka bukan muslim sehingga makan minum seperti biasa. Jadi untuk anak saya di tempat kerja, lebih berat buat dia puasa. Paling pas jam makan siang dia harus menyendiri atau jauh dari tempat makan bersama. Hanya saja karena anak saya sudah 12 tahun di Kanada dan selalu menjalankan ibadah puasa, jadi sudah terbiasa. Tapi orang Kanada sendiri sangat baik dan ramah. Jadi walaupun mereka makan tapi tetap menghargai yang berpuasa," katanya.


Fokus Ibadah


Lalu apa ada fashion show selama Ramadhan? Saat ini Entin Gartini masuk jajaran desainer papan atas di Kanada. Apalagi setelah dia mendapat penghargaan Ottawa Award 2021 sebagai “The Best Designer” dan mendapat tawaran dari media fashion internasional ternama British Vogue Magazine serta busana karyanya dipajang di Amazon Video Series di situs resmi Amazon Canada–yang keuntungannya digandeng ecomerse raksasa ini tidak main-main tentunya. Dia tampil bersama lima designer pada highlight interview dengan celebrity stylish Brad Goreski. Karena itu, karyanya pun banyak diminati publik fashion Kanada.


Saat Ramadhan Entin sendiri ada tawaran untuk acara fashion show. Namun dia memilih fokus beribadah sebab Ramadhan bulan penuh berkah. Apalagi Allah SWT menjanjikan malam Lailatul Qadar yang pahalanya setara dengan beribadah selama 1.000 bulan.


"Sebenernya ada tawaran tapi saya mau fokus beribadah saja di bulan puasa ini.  Karena membuat event walaupun tidak puasa saja effortnya sangat besar apalagi puasa," katanya. 


Lalu apa Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri banyak orang berbaju baru seperti di Indonesia? Ternyata orang Kanada, termasuk diaspora Indonesia di Kanada, tidak konsumtif dan karena lebaran di Kanada tidak seperti di Indonesia yang memiliki tradisi unjung-unjung bertemu sanak saudara keluarg besar dan ke rumah tetangga serta teman-teman, sehingga seperti menjadi lifestyle untuk punya baju baru. 


"Sementara di Kanada, berlebaran tak ada yang melihat selain keluarga kecil kita sendiri, juga baju lebaran tahun tahun lalu dipakai lagi, jadi ini juga menjadi salah satu kenapa kita tidak konsumtif. Jadi jualan baju di sini juga biasa-biasa saja," katanya. (*)



No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update