Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Perang Israel vs Hamas Mengganas, Pengusaha Semakin Cemas

Friday, October 13, 2023 | 05:49 WIB Last Updated 2023-10-12T22:49:27Z

 


PARIS (DutaJatim.com)  -  Perang Ukraina melawan Rusia belum mereda, tiba-tiba saja perang kembali pecah di Jalur Gaza, Palestina. Serdadu Israel membombardir Jalur Gaza saat melakukan serangan balasan terhadap Hamas. Korban terus bertambah. Hingga Senin siang dilaporkan 1.500 warga tewas, tapi kemudian bertambah 1.600 tewas.

BNO News melaporkan, 900 orang tewas dan 2.161 orang terluka dari pihak Israel.  Sementara dari Palestina, 687 orang tewas dan 3.725 orang lainnya terluka. Perang Israel vs Hamas Palestina juga dikhawatirkan meluas ke Lebanon.  Hal ini disebut setelah Tel Aviv melancarkan serangan udara ke perbatasan Lebanon.


Kota Gaza juga diblokade total. Kapal-kapal milik Angkatan Laut Israel, menurut laporan Al Arabiya, melancarkan beberapa serangan udara ke area Pantai Gaza dan Khan Younis. 

Perang Israel vs Hamas Mengganas, Pengusaha Semakin Cemas  


Dampak perang Israel melawan Hamas ini tak hanya dirasakan oleh warga Israel atau Palestina saja tapi juga warga sekujur dunia.  Ekonomi dunia yang mencoba pulih dari deraan akibat perang Ukraina vs Rusia, kini kembali terpuruk akibat perang yang seakan tak berujung dipicu penjajahan Israel atas Palestina tersebut. Para pengusaha pun ketar-ketir dampak perang di Jalur Gaza ini akan membuat perekonomian dunia semakin memburuk. 


Salah seorang pengusaha ekspor-impor asal Yogyakarta di Prancis, Agus "Pego" Kurniawan, mengaku bahwa dia bersama sejumlah pengusaha baru saja membahas serangan Hamas itu.

 

"Kita di sini (Prancis) banyak membicarakan serangan Hamas. Dan pasti Israel membalas secara brutal serangan Hamas ini. Namun untuk sementara belum banyak pengaruhnya di Prancis, tapi ke depan pasti ada, apalagi perang Rusia melawan Ukraina juga belum berhenti," kata Agus Rabu (11/10/2023).

Agus yang sering mengekspor barang kerajinan hasil karya UMKM Indonesia ke Prancis, mengatakan, dunia bisnis di negeri berjuluk La France itu sejak 3 bulan lalu sudah mengalami penurunan lantaran harga bahan bakar dan listrik merangkak naik. Hal itu pasti juga diikuti kenaikan harga bahan pokok. 


"Ini membuat semua orang mengencangkan ikat pinggang dan banyak yang mengantisipasinya dengan cara membeli barang yang memang dibutuhkan dan diperlukan saja.  Saya sendiri berhubung musim panas sudah habis dan toko kita sudah tutup 1 Oktober kemarin jadi tidak ada pengaruhnya yang signifikan dengan kita," katanya.


Agus sudah lama memiliki toko di Prancis. Dua tokonya itu ada di Kota Villeneuve-lès-Maguelone, sebuah kota di Prancis Selatan yang terkenal dengan pantainya yang indah.  Nama tokonya Escale a Java dan Escale a Bali.  Sedang di Yogyakarta diberi nama Oasis yang didirikan sejak 1992. Selain itu dia juga membuka toko di Bali.

Soal dampak perang di Jalur Gaza, kata Agus, para pengusaha khawatir sebab dampaknya biasanya akan terasa 3-6 bulan ke depan. "Kekhawatiran untuk waktu dekat pasti ada dan jangka panjangnya pasti ada tetapi belum kita rasakan sekarang ini, biasanya akan terasa 3-6 bulan ke depan," ujarnya.


Namun demikian Agus masih optimistis barang kerajinan Indonesia tetap akan diminati warga Prancis. Hanya saja dia harus melakukan antisipasi pembelian barang untuk container 40 HC bulan Februari nanti tidak terlalu banyak dibanding sebelumnya.


"Be smart dalam pembelian barang yang akan di-export ke Prancis serta membawa selalu produk yang penjualannya bagus dan barang model baru yang bisa menjadi sumber penjualan yang laris di Prancis. Alhamdulillah sudah mulai saya produksi. Saya di Indonesia 1 November - 20 Maret dan insya Allah kirim container lagi ke Prancis," katanya.


Agus sendiri tengah menyiapkan Pameran Total tentang Indonesia di Prancis pada 21 - 23 Juni 2024.  Pameran ini akan mengajak semua pemda di Tanah Air. 


"Semua ada, mulai culinaires, batik, tari, mebel, aksesories, jewelery, garment handicraft in-ex terieur déco, pencak silat, musique, dan lain-lain. Sekarang baru kita garap proposalnya. Kita juga jual stan ke pemkot-pemkab yang mau datang ke pameran ini. Misal di sektor pariwisata, UMKM, dan kita coba untuk bisa menjadi sponsor/ surat undangan yang mau datang ke Prancis untuk acara ini. Kalau berhasil acara ini akan saya jadikan agenda tahunan dan saya akan bikin 2 kali setahun di mana harapan saya semua provinsi di Indonesia bisa gantian ikut acara ini," katanya. Dia optimistis pameran itu nantinya tidak terpengaruh perang.


Namun banyak kalangan khawatir konflik meluas ke seluruh wilayah hingga pasokan minyak dapat terancam. Perdamaian apa pun antara Israel dan Arab Saudi dan potensi peningkatan produksi minyak Saudi tidak akan mungkin dilakukan oleh kedua negara jika Israel dan Palestina sedang berperang.


Jika Iran dianggap telah memicu permusuhan di Gaza dan Israel selatan, maka AS kemungkinan akan memperketat penegakan sanksi yang ada terhadap ekspor minyak Iran. Semua faktor ini kemungkinan akan mendorong harga minyak naik dalam waktu dekat dan oleh karena itu meningkatkan ketakutan terhadap inflasi secara global.

"Konflik terbaru ini diperkirakan akan lebih lama dan lebih parah daripada yang sebelumnya, jelas memiliki dampak yang lebih negatif terhadap ekonomi dan anggaran fiskal," kata Jonathan Katz, kepala ekonom di Leader Capital Markets dikutip Senin (9/10/2023).


Semakin Kacau


Perang Israel vs Hamas Palestina semakin kacau. Serdadu Israel secara brutal  melakukan serangan balasan setelah sebelumnya Hamas melancarkan serangan udara skala besar ke Israel dan menyandera ratusan warga pada Sabtu (7/10/2023). Per Senin (9/10) malam, total lebih dari 1.600 orang tewas dan 6.434 orang lainnya terluka.

Seorang pejabat intelijen Mesir mengungkapkan bahwa Israel sudah diperingatkan bahwa "sesuatu yang besar" sedang terjadi dari kelompok militan Hamas yang menguasai jalur Gaza tersebut.  Pejabat intelijen Mesir yang tidak disebutkan namanya itu mengklaim, para pejabat Israel meremehkan ancaman dari Gaza dan malah berfokus pada Tepi Barat yang diduduki. Serangan Hamas itu juga balasan atas kekejaman Israel selama ini di Palestina.


Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan sikap Indonesia terhadap eskalasi konflik Israel dan Palestina yang kini tengah bergejolak. Jokowi mendesak agar perang Israel dan Hamas Palestina segera dihentikan.


Hal itu diungkapkan Jokowi dalam keterangan pers melalui video yang diunggah akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (10/10/2023). Jokowi menilai eskalasi konflik kedua negara dapat menimbulkan dampak kemanusiaan yang besar.


"Indonesia mendesak agar perang dan tindakan kekerasan segera dihentikan untuk menghindari semakin bertambahnya korban manusia dan hancurnya harta benda, karena eskalasi konflik dapat menimbulkan dampak kemanusiaan yang lebih besar," kata Jokowi.


Saat wawancara dengan VOA, mantan  Wakil Presiden Indonesia M. Jusuf Kalla menyerukan semua pihak melihat masalah ini dengan jernih karena menilai serangan Hamas ke Israel itu beralasan. Hamas Palestina ingin merdeka dari penjajahan Israel.


“Negara atau bangsa yang diduduki tentu ingin merdeka, ingin bebas. Semua negara begitu. Seperti Indonesia, kita berperang melawan Belanda dulu karena ingin merdeka. Tentu itu alasannya (Hamas Palestina)," kata Jusuf Kalla.


Artinya alasan Hamas menyerang Israel bisa diterima. “Tentu! Tapi terbelah juga, mereka yang mendukung Palestina tentu menilai serangan Hamas baik. Tetapi mereka yang mendukung Israel, seperti Amerika, pasti menilai serangan Hamas itu tidak benar,” imbuhnya.


Hal senada disampaikan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Dr. Sudarnoto Abdul Hakim. “Serangan ini tidak akan dilakukan Hamas jika Israel menaati solusi dua negara yang ditetapkan PBB,” ujarnya.


Lebih jauh ia menambahkan “penyelesaian two-state-solution itu sudah sangat moderat tapi tidak bisa dilaksanakan karena terjadi pelanggaran-pelanggaran yang sangat fundamental. Beberapa kali, bahkan sering kali dilanggar, terutama yang terakhir di Masjid Al Aqsa, di mana kenyamanan orang untuk beribadah terganggu, adzan tidak diperbolehkan, sementara orang-orang Yahudi meniup terompet, yang mengganggu sekali.”


Sudarnoto menilai “kesalahan-kesalahan yang dilakukan Israel sudah bertumpuk luar biasa dan masyarakat di Palestina, terutama faksi-faksi yang ada, seperti Hamas, gerah juga. Jadi yang dilakukan Hamas ini adalah upaya yang kesekian kalinya untuk memerdekan Palestina. Walaupun memang berisiko tinggi karena akhirnya warga sipil yang menjadi korban, baik di Palestina maupun Israel.”


Meskipun demikian Sudarnoto menyerukan digunakannya pendekatan kemanusiaan dan keadilan untuk mencari solusi, dan menghentikan kekerasan di wilayah itu.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyerukan dihentikannya segera kekerasan yang berujung perang ini. “Hentikan kekerasan di wilayah keduanya,” ujar Gus Yahya.

Gus Yahya yang selama ini aktif dalam kampanye perdamaian global dan kerap mendorong agama sebagai solusi konflik dunia menyerukan agar anggota-anggota tetap Dewan Keamanan PBB “tidak menggunakan hak veto hanya demi membela salah satu pihak.”


“Masyarakat internasional harus bertindak dengan langkah-langkah yang lebih tegas (decisive) menuju penyelesaian yang adil atas masalah Israel dan Palestina sesuai hukum dan kesepakatan-kesepakatan internasional yang ada,” tegasnya. (gas/det/cnni/cnbci)


No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update