![]() |
Pengendara antre sebab jalur buka tutup. |
MALANG (DutaJatim.com) - Hati-hati melintas di wilayah pegunungan saat musim hujan sebab jalannya rawan longsor. Jalur seperti Kandangan (Kediri) menuju Pujon (Malang) atau Kota Batu termasuk rawan longsor saat hujan. Begitu pula Lumajang - Malang yang baru saja longsor.
Saat ini tengah dilakukan pembersihan material tanah longsor yang terjadi di jalur penghubung Kabupaten Lumajang-Malang. Para petugas terlihat mempercepat pembersihan tanah longsor. Sebanyak dua unit alat berat diterjunkan untuk membersihkan tanah longsor serta batu berukuran lebih dari 5 meter.
Alat berat tersebut, yakni backhoe untuk membersihkan material tanah longsor. Lalu, ada sebuah alat berat jenis breker atau penghancur batu, yang digunakan untuk memecah batu berukuran lebih dari 5 meter yang ikut terbawa tanah longsor.
"Untuk pembersihan material tanah longsor ini menggunakan dua unit alat berat, yakni jenis backhoe serta pemecah batu," ujar Manajer Pusdalops Dwi Nur Cahyo dikutip dari detikJatim, Sabtu (1/3/2025).
Selama proses pembersihan longsor, arus lalu lintasLumajang-Malang dilakukan sistem buka tutup. Pengendara jalan pun harus mengantre secara bergantian untuk bisa melewati jalurLumajang-Malang ini.
Menurut Imron, seorang pengguna jalan, ia sudah menunggu selama satu jam untuk melanjutkan perjalanan ke Pronojiwo dari Lumajang. "Sudah satu jam, saya mau ke Pronojiwo dari Lumajang, mau jualan," ujar Imron.
Peristiwa tebing setinggi 50 meter yang longsor di jalur Lumajang-Malang ini terjadi pada Jumat (28/2/2025). Longsor akibat tanah di perbukitan yang labil setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut.
Longsor terjadi di jalur penghubung Lumajang-Malang di kilometer 57, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Material tanah longsor setinggi 3 meter disertai batu besar menutup bahu jalan. Beruntung peristiwa longsor tersebut tidak sampai menyebabkan korban. (det)
No comments:
Post a Comment