Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Imam Nahrawi Pamitan, Para Atlet Terpukul

Thursday, September 19, 2019 | 12:04 WIB Last Updated 2019-09-19T05:04:13Z


JAKARTA (DutaJatim.com) - Segera setelah  mengajukan pengunduran dirinya ke Presiden, Imam Nahrawi langsung menggelar pertemuan dengan pejabat Kemenpora di Auditorium Kemenpora, kawasan Gerbang Pemuda, Senayan, Kamis 19 September 2019 siang ini.Imam bertemu dengan seluruh pejabat mulai dari eselon I, II, III, dan IV, di lingkungan Kemenpora. Acara dimulai pada 12.30 WIB atau usai Salat Dhuhur. Imam menyampaikan kata pamit perpisahan setelah meletakkan jabatannya sebagai Menpora. Suasana haru mewarnai pertemuan ini.

Bukan hanya para petinggi Kemenpora, para atlet juga kaget dengan nasib Imam. Bagaimana tidak, selama ini Imam dikenal dekat dengan stakeholder olahraga nasional, khususnya atlet. Dunia olahraga menggeliat.

Bahkan, beberapa jam sebelum penetapan tersangka, Imam sempat menjamu barisan juara Asia sambo. Ya, itu terlihat lewat akun instagram Imam.  Dalam unggahannya, Imam menerima beberapa atlet sambo yang mampu meraih medali dalam Kejuaraan Asia di India, 11 hingga 16 September 2019 lalu.

Imam juga memberikan apresiasi terhadap atlet yang mampu meraih medali dalam Kejuaraan Dunia di Korea Selatan, 1 hingga 6 September 2019 silam.

"Kami kaget. Hanya beberapa jam sebelumnya, kami diterima Pak Menteri di kediamannya. Tentu, kami begitu terpukul," kata Ketua PB Persambi, Krisna Bayu, Kamis 19 September 2019.

"Saat menyambut kami, yang meraih tiga emas, satu perak, dan tiga perunggu, Beliau begitu mendukung sambo Indonesia. Beliau heran, dengan anggaran terbatas, sambo Indonesia bisa berprestasi. Pun, beliau memberi dukungan kepada kami untuk mencatatkan prestasi lain," lanjutnya.

Hal menarik lainnya, saat dijamu, seluruh atlet sambo Indonesia sempat melayangkan permintaan. Mereka minta diakomodir oleh Imam untuk bisa menggelar pemusatan latihan di Uzbekistan jelang menghadapi berbagai ajang bergengsi.

"Atlet yang sempat ketemu kaget. Pastinya, mereka juga terpukul. Mereka sampai telepon saya, tanya kepada saya bagaimana kelanjutan aspirasi untuk TC di Uzbekistan. Ada juga yang tanya, jabatannya kan tinggal sebulan lagi, kenapa penetapannya saat masih menjabat sebagai menteri," ujar Krisna.

Krisna menyatakan penetapan Imam sebagai tersangka harus ditinjau secara objektif. Pun, stakeholder olahraga nasional, disebutnya, bakal menghormati proses hukum yang berjalan.

"Olahraga Indonesia sedang berduka. Setelah olahraga nasional berada dalam titik tertinggi pada Asian Games 2018, di akhir tahun kita dikejutkan dengan adanya OTT KPK. Hingga akhirnya, berujung pada penetapan tersangka Pak Menteri. Tentu, semua harus disikapi secara objektif dan kami menghormati proses hukum yang berjalan," jelas legenda judo Indonesia itu.

Siapa Pengganti Imam?

Seperti diberitakan DutaJatim.com, Imam Nahrawi akhirnya memutuskan mengundurkan diri dari posisinya sebagai Menpora setelah ditetapkan menjadi tersangka kasus suap dana hibah KONI. Imam menemui Presiden Jokowi untuk menyampaikan surat pengunduran dirinya itu Kamis 19 September 2019 pagi tadi. 

Selanjutnya Kepala Negara dalam sehari ini mempertimbangkan untuk menggantikan posisi Imam Nahrawi dengan tokoh lain atau mengangkat Plt. "Segera kita pertimbangkan, apakah diganti dengan orang baru atau memakai Plt," kata Presiden Joko Widodo saat ditemui wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (19/7/2019). 

Imam sendiri menyatakan mengundurkan diri kepada Presiden Jokowi. Namun Jokowi belum memutuskan apakah menerima atau tidak pengunduran dirinya itu.
"Sudah disampaikan kepada saya surat mengundurkan diri dari Bapak Menpora Imam Nahrawi. Tapi belum (diputuskan), baru satu jam lalu disampaikan ke saya suratnya. Kita pertimbangkan dalam sehari," kata Jokowi.

Seperti diberitakan DutaJatim.com, sebelumnya KPK menetapkan Imam Nahrawi sebagai tersangka Rabu (18/9/2019) malam. Dia diduga menerima total suap Rp 26,5 miliar.

Soal penetapan tersangka itu Imam mengaku siap menghadapi kasus dugaan suap hibah KONI tersebut. Politikus PKB itu mengatakan dirinya tidak seperti yang dituduhkan.

"Tentu pada saatnya harus kita buktikan bersama-sama karena saya tidak seperti yang dituduhkan dan kita akan ikuti nanti seperti apa proses yang ada di pengadilan," kata Imam saat menemui wartawan di rumah dinas Menpora, Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Rabu (18/9) malam.

Presiden Jokowi menghormati penetapan tersangka Menpora Imam Nahrawi oleh KPK. Jokowi mengaku sudah bertemu langsung dengan Imam atas status tersangka itu.

"Tadi pagi Imam Nahrawi sudah bertemu dengan saya. Saya menghormati apa yang sudah diputuskan oleh KPK bahwa Pak Imam Nahrawi sudah menjadi tersangka karena urusan dana hibah dengan KONI," kata Jokowi.

Pengumuman status tersangka Imam disampaikan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam jumpa pers pada Rabu, 18 September kemarin. Imam melalui asisten pribadinya, Miftahul Ulum, diduga menerima uang Rp 14,7 miliar pada kurun waktu 2014-2018. Imam juga diduga meminta Rp 11,8 miliar dalam rentang 2016-2018. "Sehingga total dugaan penerimaan Rp 26,5 miliar," ujar Alexander.

Uang itu diduga merupakan commitment fee atas pengurusan hibah yang diajukan pihak KONI kepada Kemenpora pada 2018. Penerimaan juga diduga terkait dengan Ketua Dewan Pengarah Satlak Prima dan penerimaan lain yang berhubungan dengan jabatan Imam.(hud/vvn/det)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update