Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Livi Zheng Menjawab Tuduhan 'Sineas Karbitan' (2)

Saturday, September 7, 2019 | 10:01 WIB Last Updated 2019-09-07T03:01:58Z


JAKARTA (DutaJatim.com) - Nama Livi Zheng mendadak ramai dibicarakan oleh netizens setelah gencar tampil di media massa mengungkap kiprahnya di industri film Hollywood. Livi Zheng juga sering tampil bersama petinggi negeri ini. Bahkan mendapat order sejumlah produksi film. Paling heboh Livi selama ini menyebut kalau filmnya diputar di bioskop Amerika Serikat hingga masuk ke dalam penilaian Oscar di ajang Academy Awards.

Namun kemudian Livi Zheng dan kariernya diulas habis-habisan di sebuah artikel media yang isinya bernada miring. Meragukan berita di media massa tersebut dan terkesan menuduhnya sebagai "sineas karbitan". Predikat sutradara, produser, dan pemain film yang melekat pada Livi terkesan hanya "settingan" saja dengan kapitalisasi promosi yang besar dan canggih.

Namun Livi Zheng menilai berita itu berusaha menjatuhkan namanya. Dia menanggapinya sebagai hoax. Dia  dengan santai mengatakan, “Biarkan karya saya yang menjawab. Film saya, Bali: Beats of Paradise, kan sudah tayang di bioskop-bioskop Indonesia mulai Kamis 22 Agustus.”

Livi Zheng mengaku dirinya sudah banyak berkiprah di Amerika. Dalam catatan prestasinya dia mengklaim juga di bidang akademik. Livi lulus sarjana Ekonomi dari University of Washington-Seattle, almamater Bruce Lee. Ketika lulus dia diundang menjadi anggota International Economics Honors Society karena prestasinya di bidang akademik. Lalu Livi melanjutkan S2, di universitas jurusan produksi film terbaik di Amerika, University of Southern California, alumninya di antaranya George Lucas sutradara Star Wars, Brian Grazer produser A Beautiful Mind, dan Robert Zameckis dengan filmnya Forrest Gump.


Di samping prestasi di bidang akademik, Livi Zheng telah menjuarai 26 medali dan piala di bidang bela diri di antaranya US Open dan Washington State Karate Federation Invitational Tournament and USA National Karate Federation Qualifier. 

Melalui keahliannya di bela diri Livi pernah menjadi stunt woman dan aktris di serial Laksamana Cheng Ho, garapan sutradara Thailand, Nirattisai Kaljareuk, yang pernah bekerja sama dengan Nicolas Cage. Berbasiskan serial TV ini, lahirlah 2 film The Empire’s Throne dan Legend of the East. Ide ini dilahirkan hasil diskusi sutradara Thailand, Nirattisai Kaljareuk, dan Livi Zheng, ketika ia mulai kuliah S2 produksi film di Los Angeles. 

Livi bukan hanya murid yang baik tetapi juga dosen yang andal. Livi sudah menjadi pembicara dan dosen tamu di lebih dari 30 kampus, di antaranya di Yale University, UCLA, Communication University of China, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Universitas Telkom dan Universitas Islam Indonesia.

Yale University alumninya di antaranya 3 Presiden Amerika, George H. W. Bush (Presiden AS periode 1993-2001), Bill Clinton (President AS periode 1993-2001), dan George W. Bush  (President AS period 2001-2009). UCLA alumninya diantaranya Ben Stiller dan Jack Black.

"Film pertama yang disutradarai Livi Zheng, Brush with Danger, langsung tayang di jaringan bioksop terbesar di dunia di AMC Theatres. Padahal, sebagian besar film layar lebar tidak bisa masuk bioskop Amerika karena persaingan yang sangat ketat," katanya dalam rilis yang dikirim ke redaksi DutaJatim.com.

Film Bali: Beats of Paradise sudah tayang di bioskop-bioskop Amerika dan Korea. Film ini juga diundang tayang di Walt Disney Studios. Bukan hanya itu, melalui film Bali: Beats of Paradise, Livi ditawari kontrak oleh Walt Disney.  Sejak Januari lalu Livi menjadi Konsultan untuk Asia Tenggara Walt Disney Animation Studios, Amerika Serikat.

Melalui film Bali: Beats of Paradise, Livi Zheng juga mendapatkan penghargaan di Amerika bersama sutradara Crazy Rich Asians Jon M. Chu dan aktor Star Trek John Cho di Unforgettable Gala. Unforgettable Gala adalah acara penghargaan tertua yang paling bergengsi di Amerika yang diberikan untuk tokoh-tokoh Asia.  Livi mendapatkan Culture Ambasador Award. 

Menanggapi simpang siur informasi mengenai piala Oscar, film Bali: Beats of Paradise masuk seleksi nominasi piala Oscar untuk kategori Best Picture. Siapapun punya kesempatan untuk bersaing di kategori Best Picture piala Oscar, jika filmnya memenuhi kriteria Oscar dengan tanpa dipungut biaya apapun. Tapi kriteria itu tidak mudah karena filmnya diharuskan tayang di bioskop-bioskop komersial di Amerika. Sangat sedikit jumlah film dari Asia Tenggara yang bisa masuk bioskop komersial di Amerika. Sementara itu film- film Livi tayang di jaringan bioskop terbesar di dunia yaitu AMC Theatres. 

Fokus Livi memproduksi dan mendistribusikan film-filmnya di bioskop-bioskop dan jalur distribusi internasional agar karyanya yang banyak mengangkat kebudayaan dan kesenian Indonesia dapat dinikmati penonton di seluruh dunia. Di samping layar lebar Livi dan timnya sering membuat film iklan dan membantu pemerintah mempromosikan Indonesia.

“Saya tinggal di luar negeri pertama ketika saya berumur 15 tahun. Waktu itu saya pindah ke Beijing. Pertama kalinya saya merasa bahwa rawon dan nasi pecel itu adalah sebuah hal yang langka. That’s when I appreciate Indonesia even more. Pada waktu saya berusia 18 tahun saya pindah ke Amerika. Ternyata masih banyak orang Amerika yang belum tahu Indonesia. Saya sangat sedih kenapa tidak semua orang mengenal tanah air saya. Sejak itu saya bercita-cita untuk membuat layar lebar yang lokasi syutingnya di Indonesia dan terus mempromosikan Indonesia, baik melalui film ataupun keseharian saya. Saya memboyong 1 kontainer furniture dari Indonesia untuk studio saya di Amerika. Silakan mampir jika main ke Los Angeles. Saya juga sering menyeduhkan kopi Indonesia untuk tamu-tamu saya. Di samping itu, juga sering memakai kebaya dan batik ketika menghadiri acara di Amerika,“ ujar Livi.

Livi sering membantu Konsulat Jenderal Republik Indonesia-Los Angeles (KJRI LA). Mulai dari menyutradarai iklan untuk pembutan visa sampai meliput penghitungan suara ketika Pilpres 2019. 
Baru-baru ini Livi diminta menyutradarai video pariwisata DKI Jakarta yang berjudul Vibrant Jakarta yang sudah dirilis Juni kemarin memperingati ulang tahun Jakarta.  Livi juga pernah membantu Pemkab Blitar untuk membuat video pariwisata Amazing Blitar. Di waktu luangnya Livi dan tim sering menjelajahi Indonesia untuk mendapatkan inspirasi untuk film selanjutnya.

Ketika hadir di acara QNA yang tang di Metro TV beberapa waktu lalu, dia membuat beberapa pengakuan lain. Livi cerita kalau filmnya diputar di Walt Disney Studio dan ditonton oleh para petinggi perusahaan tersebut. Setelahnya ia bilang ditawari kontrak kerja oleh Disney. 

Tanggapan Disney

Tentu banyak yang kaget  dan bertanya-tanya bagaimana Livi mendapat tawaran tersebut. Pihak Walt Disney Company pun akhirnya memberikan tanggapan. Seperti dikutip dari KapanLagi.com, berikut pernyataan dari Walt Disney Company: 

"The Walt Disney Company has confirmed the filmmakers RAYA AND THE LAST DRAGON engaged with so many wonderful people in South East Asia during their research trips to the region, including Livi Zheng (Walt Disney mengkonfirmasi kalau para filmmaker dari  RAYA AND THE LAST DRAGON terlibat dengan banyak orang hebat di Asia Tenggara selama perjalanan penelitian mereka di wilayah tersebut, termasuk Livi Zheng)," ujar pihak Disney.


Jadi Disney memang membenarkan kalau mereka meminta bantuan banyak orang termasuk Livi selama melakukan penelitian untuk film RAYA AND THE LAST DRAGON di Asia Tenggara.
Soal RAYA AND THE LAST DRAGON sendiri adalah proyek animasi ke-59 Disney yang bakal tayang pada 25 November 2020. Film tersebut bercerita tentang Raya, seorang prajurit yang tinggal di sebuah wilayah bernama Kumandra dan mencari naga terakhir yang ada di dunia. Kumandra sendiri disebut terinspirasi dari berbagai negara di Asia Tenggara termasuk Indonesia, khususnya Bali. Pengisi suara untuk RAYA AND THE LAST DRAGON antara lain Cassie Steele dan Awkwafina serta disutradarai oleh Paul Briggs dan Dean Wellins.

Lalu apa saja berita yang dianggap hoax oleh Livi Zheng? Hasil penelusuran DutaJatim.com, salah satunya artikel di tirto.id. Media ini memang dikenal dengan liputan indepth reporting-nya tentang isu aktual di masyarakat. Karena itu maklum bila tirto.id mengangkat isu Livi Zheng yang memang banyak menghiasi media massa dengan prestasi internasionalnya. Judul di media massa, "Sutradara Hollywood asal Blitar", menjadi daya tarik awal dari sosok Livi Zheng ketika pertama muncul di media Indonesia. 

Dalam artikelnya tirto.id antara lain menulis judul: Sisi Gelap Surga Livi Zheng: Koneksi Bisnis Bapaknya di Kemayoran. Apa saja isi laporan itu? (Gatot Susanto)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update