Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Begini Cara Menghadapi Aksi Menyimpang Kaum Crosshijaber

Monday, October 14, 2019 | 11:42 WIB Last Updated 2019-10-14T04:42:04Z
(foto: Instagram)

SURABAYA (DutaJatim.com) - Islam akan selalu direcoki oleh musuhnya. Sampai akhir zaman. Sampai dunia ini dilipat episodenya oleh Allah SWT. Karena itu, jangan terlalu mencemaskannya sebab Allah SWT sendiri yang akan menjaga kemurnian agama Islam. Namun demikian, tugas umat Islam tetap: berdakwah dengan sabar dan ikhlas! Tanpa kekerasan.


Termasuk dalam menghadapi usaha merecoki simbol Islam. Paling heboh saat ini komunitas crosshijaber. Klub ini berisi para pria yang berpenampilan menggunakan hijab. Bahkan bergaya ala hijab syar'i lengkap dengan cadar. Tujuannya, apalagi, kalau bukan untuk menghina Islam. Tugas umat Islam mengingatkan orang-orang yang menghina Islam itu sebab bisa jadi mereka tidak tahu.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) maupun ormas Muhammadiyah menilai fenomena crosshijaber menyimpang dari ajaran Islam. Karena itu Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, meminta polisi segera menyelidiki kelompok crosshijaber itu. Termasuk melacak akun media sosialnya.

Polisi juga bisa menyelidiki motif di balik crosshijaber. Bila ternyata sengaja memfitnah, menebar kebencian, dan hoax, tentu pelakunya harus dihukum, seperti dialami sejumlah orang lain yang melakukan pelanggaran serupa.

"Polisi dapat menyelidiki akun media sosial yang mereka gunakan. Selain itu polisi dapat menyelidiki siapa para pelaku dan motif di balik aksi mereka itu," kata Abdul Mu'ti kepada wartawan, Minggu (13/10/2019).

Bila ternyata mereka sengaja melakukan perbuatan itu untuk meresahkan masyarakat, maka dapat dilakukan proses hukum lebih lanjut. Sampai pengadilan.

Istilah crosshijaber diambil dari kata yang lebih dulu popular: crossdressing. Mereka ini pria yang mengenakan gaun wanita dan tampil dengan makeup. Dari sana lalu diadopsi menjadi  crosshijaber. Bahkan mereka memiliki komunitas di Facebook dan Instagram. Ada pula tagarnya sendiri.
Mu'ti mengatakan kelompok crosshijaber ini bisa jadi mengalami penyimpangan psikologi sehingga mereka harus dilakukan pembinaan. Seorang pria yang sengaja mengenakan hijab dan cadar menyimpang ajaran agama Islam.

"Mereka para laki-laki sengaja berbusana perempuan bercadar, memang tidak dapat dibenarkan. Tetapi solusinya tetap berupa pembinaan agama. Itu jelas menyimpang. Seperti laki-laki menyerupai perempuan. Laki-laki ya harus ditegaskan dalam sebuah lingkungan sosial agar tetap mengembangkan jiwa laki-lakinya. Jangan dibiarkan jadi perempuanan," kata Ketua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi, Masduki Baidlowi, saat dimintai tanggapan, Minggu (13/10/2019).

Masduki mengatakan pencegahan fenomena crosshijaber perlu dilakukan supaya tidak makin menjadi-jadi. Terlebih, tidak dibenarkan seorang laki-laki yang menyerupai kaum perempuan.

"Tren menyimpan harus dicegah. Budaya apa pun kalau menyimpang dari nilai-nilai dasar itu harus dicegah agar tidak menjadi kebablasan. Jangan sampai menjadi semacam virus yang terus berkembang akhirnya berbahaya," katanya.

Namun, sebaiknya Begini Cara Menghadapi Aksi Menyimpang Kaum Crosshijaber. Dibina dengan baik.  Istilah pembinaan jiwa tepat sebab masalah mereka terkait kondisi psikologis. Namun, jangan sampai terjadi persekusi, bully, dan kekerasan fisik maupun psikis dan sosial, sebab hal itu akan merugikan banyak orang.

Lebih dari itu, dalam kasus crosshijabers ini bisa jadi pelakunya bukan dari komunitas laki-laki berpakaian ala perempuan atau memiliki orientasi seksual sebagai perempuan, tapi memang gerakan yang sengaja memojokkan Islam. Hal inilah mengapa polisi sangat perlu melakukan penyelidikan agar masalahnya tidak semakin gawat.

Dijaga Allah

Namun demikian, kekerasan terhadap mereka jelas dilarang oleh agama. Nah, sebaiknya Begini Cara Menghadapi Aksi Menyimpang Kaum Crosshijaber.

Mengutip muslim.or.id, "Jangan merisaukan Agama Islam, bagaimanapun usaha kaum kafirin, kaum munafikin, dan siapapun yang mengikuti jejak mereka untuk menjatuhkan dan menghinakan Islam, sungguh Islam takkan terpengaruh, Islam akan tetap terjaga dengan baik, karena Allah telah menjamin untuk menjaganya. Allah telah berfirman (yang artinya): “Sungguh Kami telah menurunkan Adz-Dzikr (Al Qur’an), dan Kami pula yang benar-benar akan menjaganya“. (QS. Al-Hijr: 9).

Begitulah, Allah SWT akan selalu menjaga kemurnian Al Qur’an. Karena itu Allah juga akan menjaga kemurnian Islam, karena kandungan Al Qur’an, tidak lain adalah Islam yang murni itu sendiri.

Sudah sejak zaman Nabi Muhammad SAW Islam dilecehkan, difitnah, diolok-olok. Sejak zaman dulu kala hingga sekarang. Dulu hijab atau jilbab dikekang. Pemakaian jilbab dilarang di mana-mana, tapi sekarang ketika semua perempuan boleh berjilbab, usaha merecoki simbol dan ajaran Islam dilakukan dengan cara lain. Yakni dengan  merendahkan simbol dan ajaran Islam tersebut. Bila cara ini gagal, pasti musuh Islam akan mencari cara lain. Begitu seterusnya. Sampai mereka mati kelelahan sendiri.

Sebagai umat muslim tentu geram melihat tingkah polah mereka yang sangat membenci Islam itu. Tapi jangan marah, sebab kemarahan adalah tujuan setan mempedaya manusia. Jangan anarkis sebab setan selalu mengajak anarkisme.

Allah telah berfirman (yang artinya): “Mereka ingin memadamkan ‘cahaya Allah’ dengan mulut mereka, namun Allah menolak kecuali menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang orang kafir membencinya“. (QS. Attaubah: 32).

Yang dimaksud “cahaya Allah” dalam ayat ini adalah petunjuk dan agama haq yang dibawa oleh Nabi Muhammad shollallohu alaihi wasallam (Tafsir Ibnu Katsir: 4/136).

Lihatlah bagaimana agungnya agama ini, agama yang dijamin Allah akan selalu hidup sempurna di muka bumi, sehingga tidak perlu kita mengkhawatirkannya lagi.  Justru yang perlu kita takutkan adalah diri kita, sudahkah kita menerapkan agama ini dalam hidup kita? sudahkah kita peduli dengan agama kita? Sungguh Islam tidak akan rugi tanpa kita, namun kita akan rugi total tanpa Islam.

Justru mereka yang berusaha merendahkan Islam itulah yang seharusnya waspada, karena tindakan mereka itu hanya merugikan dan membinasakan diri mereka sendiri, Allah ta’ala berfirman (yang artinya): “Maka harusnya orang-orang yang menyelisihi perintah Rosul itu takut akan tertimpa bencana atau terkena adzab yang pedih“. (QS. Annur: 63).

Yang harus digarisbawahi di sini, bahwa ketika kita tidak merisaukan Islam, bukan berarti kita tidak membela dan memperjuangkan Islam. Namun, seharusnya kita tetap berusaha mendakwahkan Islam, karena Allah telah memerintahkan kita untuk terus berdakwah memperjuangkan Islam.

Sepantasnya kita berusaha menjadikan diri sebagai pejuang Islam, karena kalau bukan kita, pasti Allah memilih orang lain untuk mengisinya. Dan ingatlah bahwa semakin kita berjuang untuk Islam, maka semakin banyak kemuliaan yang kita dapatkan darinya. Maka, teruslah berdakwah. Syiar Islam akan terus menyala dengan dakwah tanpa lelah. Hingga para musuh Islam akan silau sendiri akan cahaya-Nya. (gas/det/moi)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update