×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Kiai NU Berharap Calon Bupati Sidoarjo dari NU- PKB Satu Nama, Bisakah?

Monday, November 18, 2019 | 06:31 WIB Last Updated 2019-11-17T23:31:13Z

SIDOARJO (DutaJatim.com) - Menjelang Pilkada Sidoarjo 2020 sejumlah bakal calon bupati dan calon wakil bupati bermunculan. Saat ini Bupati Saiful Ilah merupakan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). 

Karena itu, dipastikan Saiful Ilah akan menjagokan orangnya untuk menjadi bupati penggantinya yang juga dari PKB. Kabarnya Saiful yang sudah berkuasa selama 20 tahun--dua periode menjadi wakil bupati dan dua periode bupati sampai 2021--akan mendorong putranya untuk maju pilkada 2020.


Abah Ipul, panggilan Saiful Ilah, bahkan sebelumnya kepada media sudah menyatakan bakal all out mendukung Putra Mahkota, Achmad Amir Aslichin, yang sekarang duduk sebagai anggota DPRD Jatim, sebagai calon bupati. Tentu saja harus menunggu rekom DPP PKB dulu. 

PKB Sidoarjo punya 16 kursi, cukup untuk mengusung calon bupati dan wakil bupati sendirian, tanpa harus berkoalisi dengan partai lain. Lalu apakah Iin--panggilan Amir Aslichin--bisa mulus maju pilkada 2020? Apakah dia  kader PKB atau NU satu-satunya yang maju pilkada Sidoarjo? 

Kiai NU Berharap Calon Bupati Sidoarjo dari PKB Satu Nama, Bisakah? Semua tergantung lobi yang bersangkutan dan Abah Ipul ke DPP PKB.

Bursa Pilbup Sidoarjo 2020 sendiri memang didominasi kandidat dari PKB. Selain Iin  juga ada Nur Ahmad Syaifuddin (Wabup saat ini, ketua LPP DPC PKB Sidoarjo). Lalu Ahmad Muhdor (putra pengasuh Ponpes Bumi Sholawat, KH Agoes Ali Masyhuri), Sullamul Hadi Nurmawan atau Gus Wawan (ketua DPRD Sidoarjo periode 2014-2019), hingga Anik Maslachah (anggota DPRD Jatim). 

Untuk itu  NU  akan all out mendukung calon PKB. Setidaknya ini bisa dilihat dari pernyataan Rais Syuriyah PCNU Sidoarjo, KH Rofiq Siroj,  yang berharap bupati pasca Saiful Ilah tetap dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

“Lho enggih, sesuai rekomendasi muktamar. Muktamar yang direkom kan cuma PKB. NU itu kan membantu PKB, gitu lho istilahnya,” katanya usai menghadiri Maulid Nabi Muhammad SAW di Waru, Sidoarjo, Sabtu (16/11/2019).

Jangan sampai, tandas Kiai Rofiq, Sidoarjo dipimpin calon dari luar PKB. Apalagi Sidoarjo adalah basis PKB, dan Parpol yang kelahirannya dibidani NU tersebut memiliki perwakilan terbanyak di DPRD Sidoajo, 16 kursi hasil Pileg 2019 dari sebelumnya 13.


“Nanti kalau ada calon non PKB gitu ya, jangan sampai terjadi di Sidoarjo,” katanya. 

Saat dipertegas, apakah yang dimaksud tersebut jangan sampai yang memimpin (bupati) Sidoarjo bukan dari PKB? “Ya, mestinya begitu,” ucap Kiai Rofiq.

Nah, untuk mewujudkannya, kalangan NU dan PKB harus kompak agar bupati pasca Saiful Ilah tidak direbut calon dari Parpol lain. “Kalau tidak kompak atau tidak bersatu, ya mungkin kena yang lain,” katanya.

Lantas, dari sekian nama yang muncul di bursa Pilbup Sidoarjo 2020, siapa yang dikehendaki kiai-kiai NU? “Belum ada, belum,” ujar Kiai Rofiq.

Soal nama-nama yang sudah muncul? “Dereng (belum) kok. Hanya sekadar di media-media, iku kalam khobar (kalam berita),” ucapnya.

Kalam berita, jelas Kiai Rofiq, bisa mukhtamil siddiq (mungkin benar), bisa pula mukhtamil khadib (mungkin tidak benar). “Coro santri ngoten (istilah santri begitu),” katanya.

Namun Kiai Rofiq berharap, para bakal calon yang muncul bisa dirembuk agar hanya satu nama saja yang muncul dari kalangan NU dan diusung PKB.

Kiai NU Berharap Calon Bupati Sidoarjo dari PKB Satu Nama, Bisakah?

“Kita ini kan ingin bersatu. Nah nanti masalah pribadi calon-calonnya, ya kita rembuk yang enak gitu kalau bisa. Insyaallah bisa dirembuk,” katanya. (gus)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update