Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tuntut Keadilan, Ibu Atlet Senam Dituduh Tak Perawan Wadhul Presiden Jokowi

Friday, November 29, 2019 | 15:22 WIB Last Updated 2019-11-29T08:22:04Z

Ayu Kurniawati (kiri) menunjukkan penghargaan yang diraih putrinya.  

SURABAYA (DutaJatim.com) - Atlet senam artistik SEA Games asal Kota Kediri, Shalfa Avrila Sania, trauma akibat dituduh tidak perawan. Shalfa Avrila Sania pun akhirnya batal ikut bertanding di arena SEA Games 2019 Manila gegara tuduhan tersebut.

Bukan hanya Sania, orang tuanya pun syok. Tuduhan itu sungguh "kejam" baginya. Ibunda Sania, Ayu Kurniawati, pun tidak terima dengan tuduhan tersebut. Tuntut Keadilan, Ibu Atlet Senam Dituduh Tak Perawan Wadhul Presiden Jokowi.

Saat dihubungi di kediamannya di  Kediri Jumat 29 November 2019, Ayu mengatakan pada 13 November 2019 lalu dia mendapat telepon yang meminta agar dirinya menjemput sang putri. Ayu pun bertanya-tanya mengapa dia harus membawa Sania pulang ke Kediri.

Telepon itu ternyata dari sang pelatih. Alasan Sania dipulangkan karena dia sering keluar malam. Bukan hanya itu, putrinya juga diduga sudah tidak perawan lagi.

"Minta maaf, Bu...! Sekarang Shalfa harus pulang. Karena, itu Bu...Shalfa sering keluar malam. Kelihatannya selaput daranya juga sudah sobek. Seperti orang diperkosa," kata Ayu menirukan kata-kata sang pelatih yang disampaikan via telepon tersebut.


Kontan saja Ayu langsung syok. "Saya lemas. Saya nggak bisa berkata apa-apa," katanya lagi.
Setelah suaminya pulang, Ayu pun segera berangkat menuju Gresik untuk menjemput anaknya. Ayu tiba di Gresik tengah malam. Lokasi pelatnas sudah sepi. Sudah tak ada staf maupun pelatih di asrama pusdiklat tersebut.

Namun, saat dia bertanya kepada teman-teman Sania, memang semua membenarkan ada isu bahwa putrinya  sudah tak perawan lagi. Untuk itu, saat tiba di rumah, Ayu pun menginterogasi Sania. Sang putri mengaku bila dia pernah keluar malam bersama pacarnya. Bukan hanya itu, Ayu juga melakukan tes keperawanan ke dokter. Hasilnya, Sania masih perawan.

Imam Moklas, selaku kuasa hukum Shalfa Avrila Sania sangat menyayangkan perlakuan tim pelatih yang menuduh atletnya semacam itu. Imam menegaskan akibat kejadian itu, Shalfa Avrila Sania sampai mengalami trauma.

Lebih tragis lagi, dia sudah menjadi atlet senam sejak kelas 2 sekolah dasar, tapi kini Sania justru  ketakutan bila mendengar "senam" atau yang berhubungan dengan masalah tersebut. Sania juga sempat enggan masuk sekolah di SMA Negeri 1 Kebomas, Gresik, selama tiga hari sejak kasus itu. Orang tuanya pun harus membujuknya.

"Saya ajak ngomong soal kronologi, tapi dia trauma kalau menyebut soal senam atau pelatihnya. Dia ketakutan," kata Imam, Jumat (29/11/2019).

Sania juga sudah membuktikan dirinya masih perawan sesaat setelah "diusir" dari Pelatnas SEA Games 2019 Filipina di Gresik. Imam Moklas menceritakan kronologi "pengusiran" tersebut yang tak disertai dengan surat resmi tapi hanya dengan telepon ke orang tua Sania di Kediri. 

Imam menyebutkan pihak pelatih tidak menyertakan surat resmi untuk pengembalian Sania ke orang tua ataupun surat keterangan bahwa Sania sudah tidak perawan. Orang tua Sania, kata dia, lalu mencoba melakukan tes keperawanan di dokter kandungan Rumah Sakit Bhayangkara dan hasilnya tidak seperti yang disebutkan pelatih. Sang ibu, Ayu Kurniawati kembali mencoba menghubungi tim pelatih namun hasilnya nihil.

"Pelatihnya minta dites lagi. Ini kan menurut kami hal yang sangat janggal," katanya.

Tim kuasa hukum juga mencoba melakukan komunikasi dengan Indra Sabarani, Kabid Profesi tim kepelatihan. Namun lagi-lagi jawaban yang tidak mengenakkan diterima pihak tim kuasa hukum.

"Saya sebenarnya (menyampaikannya dengan) enak, 'mohon izin bapak saya dari kuasa hukumnya Shalfa ingin menghadap untuk klarifikasi'. Jawabanya sangat simple 'tidak'," tuturnya.

Wadhul ke Presiden

Ayu juga mengaku sangat kecewa atas apa yang menimpa anaknya. Dia mengatakan, tim pelatih tidak memberikan surat pemberitahuan terlebih dahulu.

"Ya kaget. Tidak nyangka dibuat sama pelatihnya, terus dilempar begitu saja. Tidak ada surat tidak pemberitahuan. Langsung disuruh ambil saja," kata Ayu kepada wartawan di Kediri, seperti diberitakan Antara, Jumat (29/11/2019).

Ayu membenarkan dia langsung memeriksakan anaknya ke Rumah Sakit Bhayangkara di Kota Kediri. Hasil tes menyimpulkan hymen intak, yang artinya selaput dara atlet masih utuh.
 "Saya merasa legal karena hasilnya masih virgin kata dokternya. Tetapi pihak pelatih meragukan hasil itu. Katanya harus dites lagi di Rumah Sakit Petro," kata Ayu.

Ayu menyatakan, anaknya saat ini terpukul dengan kejadian tersebut. Apalagi pemeriksaan kesehatan dari rumah sakit itu menunjukkan alasan pelatih tidak terbukti.

Ayu mengaku sudah menggandeng kuasa hukum untuk mengadukan masalah ini ke berbagai pihak. Bahkan dia juga wadhul kepada Presiden Joko Widodo dan Kemenpora. Ya, Tuntut Keadilan, Ibu Atlet Senam Dituduh Tak Perawan Wadhul Presiden Jokowi.

"Permasalahan adik kita atlet nasional ini, setelah kami konfirmasi dan ditemukan fakta, bahwa ada sebuah tindakan yang tidak prosedural. Kami sudah menyampaikan pengaduan pertama ke Presiden Jokowi, mengingat eksistensi dari Shalfa ini untuk mewakili negara kita ke Sea Games," kata Imam Muklas, kuasa hukum keluarga Shalfa.(ara/det/swr)

Foto: Antara

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update