Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

1.130 Website Film Bajakan Diblokir, tapi Muncul Lagi dengan Alamat Baru, Pemerintah Akui Kewalahan

Monday, December 23, 2019 | 19:47 WIB Last Updated 2019-12-24T01:14:50Z

JAKARTA (DutaJatim.com) -  Industri film bajakan melalui situs website streaming film bajakan IndoXXI sudah cukup besar. Mereka sudah beroperasi cukup lama.

Karena itu sulit diberantas. Apalagi alamat situsnya sangat banyak. Bahkan ada yang tidak mengarah ke nama situs film online tapi toh peminatnya sangat banyak. Netizen tetap bisa mencari alamat dan menonton film bajakan gratis. Film-film yang disajikan pun tergolong baru. "Saya hampir tiap hari nonton gratis. Filmnya lengkap. Kalau bisa jangan diblokirlah, Pak Menteri," kata Roni, warga Surabaya, Senin 23 Desember 2019 malam.

Tentu saja pengelolanya mendapat banyak keuntungan dari iklan yang tayang di situs tersebut. Kebanyakan iklan judi online dan produk berbau seks.

Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pun sudah berjibaku memusnahkan situs bajakan film ini. Memblokir situs streaming film bajakan IndoXXI sebenarnya mudah, tapi masalahnya alamat situsnya  tidak hanya satu alamat. Bahka  Kominfo mengaku sudah memblokir keluarga IndoXXI yang jumlahnya mencapai 1.130 website.

"Sebanyak 1.130 website streaming ilegal sudah kami blokir," ujar Plt Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo, Ferdinandus Setu, Senin (23/12/2019).

Ferdinandus mengatakan, IndoXXI sudah diblokir, tetapi ternyata situs streaming film bajakan tersebut hadir lagi dengan menggunakan alamat lain.
Alamat IndoXXI yang telah ditutup aksesnya oleh Kominfo, antara lain indoxxi.city, indoxxi.site, indoxxi.my.id, movieindoxxi.vip, indoxxi.biz.id, indoxxi.co.uk, hingga bioskopindoxxi.xyz dan lain-lain. Pemerintah tetap menindak tegas situs -situs itu.

"Kami blokir website tersebut meski muncul dengan nama baru," katanya.



Upaya ini dilakukan pemerintah sebagai bentuk mendukung penuh seluruh produk atau karya kreativitas, seperti film, musik, dan lainnya.


Hasil survei YouGov menemukan fakta mencengangkan bahwa 63% konsumen online di Indonesia mengakses website film bajakan. Adapun situs IndoXXI (Lite) jadi aplikasi populer dan digunakan oleh 35% pengguna ISD.

Sebagai informasi, ISD yang merupakan singkatan dari Illicit Streaming Devices merujuk pada sebutan perangkat streaming ilegal.

Survei yang ditugaskan Coalition Against Piracy (CAP) menemukan 29% konsumen Indonesia memanfaatkan perangkat tersebut untuk streaming konten televisi dan video atau film bajakan. Dengan alat ini, pengguna terhindar dari kewajiban membayar konten yang seharusnya dipenuhi dalam mengakses video.

CAP tak hanya menemukan fakta bahwa IndoXXI jadi aplikasi yang diminati masyarakat untuk menonton film bajakan. Tetapi juga, demografis usia pengakses situs tersebut yang kebanyakan usia muda antara 18-24 tahun.

Temuan lainnya dari survei yang dilakukan pada 19-20 September lalu, CAP juga mengatakan 63% konsumen mengaku mengakses website streaming bajakan, 62% menyatakan bahwa mereka membatalkan semua langganan berbayar dari layanan legal.

Untuk melawan pembajakan online, Video Coalition of Indonesia (VCI) telah bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk mengidentifikasi dan memblokir domain yang terkait dengan website pembajakan.

Sampai saat ini, mengacu data sejak Juli 2019 tercatat lebih dari 1.000 situs pembajakan dan aplikasi ilegal yang telah diblokir oleh Kominfo.

Sekedar informasi, anggota VCI yang termasuk Coalition Against Piracy (CAP), di antaranya APFI, APROFI, GPBSI, Emtek Group, MNC Group, Viva Group, Telkom Indonesia, Cinema 21 Group, CGV, Cinemaxx, HOOQ, iflix, Viu, Rewind, SuperSoccerTV and Catchplay satu suara melawan pembajakan online.

"APFI terkejut dengan hasil studi baru yang ditugaskan oleh CAP yang mengungkap 63% dari konsumen online Indonesia telah mengakses situs pembajakan dan situs torrent," kata Ketua APFI Chand Parwez dalam siaran persnya, Senin (23/12/2019).

"Pencurian konten dari penciptanya tidak dapat disangkal menyakiti industri kreatif Indonesia. Situs web ilegal ini juga berisiko tinggi pengguna terkena malware," katanya. (det/hud)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update