Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Jemaat Gereja di New York Benarkan Hartadinata Kristen

Thursday, December 12, 2019 | 10:05 WIB Last Updated 2019-12-12T04:10:53Z


SURABAYA (DutaJatim.com) - Berita viral di media sosial Kamis 12 Desember 2019 pagi ini menyoal Hartadinata, anak dari Richardus Harianto,  yang ternyata orang Kristen tapi gencar bisnis Syariah di Indonesia. Pria muda itu memakai perusahaaannya yang didaftarkan di Amerika Serikat.

Bunyi berita viral yang menyertakan link berita yang dimuat di timesindonesia (times.co.id) itu meminta agar umat Islam tidak tertipu. Apalagi Jemaat Gereja di New York Juga Sebut Harta Kristen.

"Silahkan cari tahu di kota New York...Umat harus segera sadar!  Sekarang masuk pesantren, menjual Syariah, cari investor, dll. Perusahaan atas Nama Syariah Indonesia didaftar di NY. Untuk memudahkan menjual Nama itu bagi masyarakat Muslim yang semangat dengan Syariah saat ini. Pintar betul orang-orang ini." Demikian berita yang disertai link-artikel ini: 

https://www.google.com/amp/s/amp.times.co.id/read/news/228461/stern-resources-group-kembangkan-investasi-berbasis-syariah

Imam Shamsi Ali--imam Masjid di New York Amerika Serikat--sendiri menerima berita itu. Dia membenarkan orang Kristen bisnis syariah yang diduga abal-abal tersebut. Dia juga langsung menghubungi koleganya sesama orang Indonesia di New York yang merupakan jemaat salah satu gereja di kota megapolitan tersebut. 
Hasilnya, jemaat gereja itu membenarkan bahwa Hartadinata memang pernah ke gerejanya tapi tidak sering. Jemaat itu membenarkan bila Hartadinata Kristen. Bukan Katolik. 

Berikut petikan dialog antara Imam Shamsi dengan jemaat gereja tersebut yang dilakukan via What'sapp seperti disampaikan oleh Imam Shamsi kepada Redaksi DutaJatim.com, Kamis 12 Desember 2019 pagi:

Jemaat gereja: Iya saya pernah dikenalin sama orang gereja juga dulu karena Harta ke acara gereja Katolik.

Imam Shamsi: Maaf Bu, Hartadinata ke gereja mana di NY?

Jemaat gereja: Dulu pernah ke misa Katolik yang Indonesia di Ressurection diundang Pak Indra Dharma tapi hanya sekali atau dua kali saja, setelah itu tidak pernah lagi, kayaknya mereka Kristen bukan Katolik.


Terkejut

Karena itu Imam Shamsi terkejut mendapat pertanyaan dari banyak kalangan muslim di Indonesia tentang berita di portal moeslimchoice.com berjudul "Kebangkitan Ekonomi Syariah Indonesia bersama Stern Resources Group". Pasalnya, dalam berita itu diceritakan sosok pengusaha yang digambarkan sukses di Amerika Serikat dan dalam waktu dekat ini, akan menghadirkan sejumlah proyek pembangunan berbasis syariah di Indonesia, yang pembiayaannya didanai oleh Syariah Indonesia (SI) LLC, sebuah perusahaan pembiayaan yang juga berbasis Syariah.
Untuk wilayah Jawa Timur,  Stern Resources (SR) Group sendiri sudah mulai meluncurkan sebuah sistem pembiayaan bernama Syariah Indonesia (SI) LLC di Pondok Pesantren Nurul Khidmah, Tandes, Surabaya, Senin (9/9/2019) malam lalu. Namun siapa orang di balik perusahaaan itu hingga sekarang bagi Imam Shamsi masih misterius. 

Karena itu Imam Shamsi Ali pun mengingatkan agar umat Muslim di Tanah Air berhati-hati menjalin kerjasama dengannya.

"Mana ada orang Kristen peduli Syariah?" katanya dengan nada tanya.
Imam Shamsi lalu bicara soal mudahnya jadi pengusaha di Amerika. Dia menegaskan, bahwa yang perlu diketahui jika kita mempunyai SS (Social Security) di Amerika maka dengan sangat mudah pula mendaftarkan nama perusahaan. Bisa sendiri lewat website Department of Commerce. Atau tinggal ke Accountant. "Kita bisa punya nama perusahaan dan menjual ke orang-orang," katanya.

Lalu bagaimana dengan isi berita itu bahwa orang tersebut digambarkan sudah banyak membangun hotel dan lain-lain, kata Imam Shamsi, itu  adalah kebohongan. 

"Alamat kantornya saja tidak ada. Pernah ada wartawati berusaha ketemu dan mewawancarai dia. Tapi dia berkelit menghindar akhirnya sampai saat ini belum ketemu. Dulu bapaknya namanya, Richard Harianto, pernah menipu banyak orang. Mengumpulkan uang dari beberapa orang (investment) untuk mendirikan channel TV di US. Ternyata juga kebohongan," kata Imam Shamsi Ali.

"Jadi mohon di- alert sama teman-teman di Indonesia mengenai dia. Jangan sampai banyak yang jadi korban kebohongan dia. Mohon yang kenal mereka di foto ini bisa mengontak saya. Jangan nama besar Amerika mudah dipakai untuk membohongi masyarakat, termasuk pengusaha kita," kata pendiri Pondok Pesantren Pertama di Amerika Serikat ini.

Sekadar info, dalam berita itu, disebutkan pula bahwa perusahaan itu akan memberikan inovasi finansial bagi komunitas global yang terdiri dari berbagai negara.

"Untuk mendanai beberapa proyek pembangunan di Indonesia yang saat ini sedang berkembang,” kata Hartadinata Harianto sebagai CEO SR Group, didampingi oleh Suparmono selaku Country Manager Syariah Indonesia LLC, Praktisi Syariah Valentino Dinsi, dan Business Development Manager SR Group Ali Syaukany.

Adapun proyek pembangunan berbasis syariah tersebut, meliputi bidang Properti Syariah, HealthCare Syariah (Rumah Sakit & Klinik), Halal Tourism (Haji & Umroh ) dan Agro Bisnis. 

"Kantor pusat kami berlokasi di New York City dengan kantor cabang di beberapa kota besar dan kabupaten sebagai perwakilannya.

Perlu diketahui, salah satu pendiri Syariah Indonesia LLC adalah Hartadinata Harianto, seorang Master Finance dari Claremont Mc Cenna (salah satu sekolah finance terbaik di Amerika), berdomisili di New York City, USA.Di usia yang masih 25 tahun saat ini, Hartadinata dengan SR Group telah membangun beberapa gedung apartement dan hotel di New York, antara lain: Four Point Hotel, Holiday Inn Hotel dan Westin Hotel. Berita selengkapnya ada di sini:

https://www.moeslimchoice.com/read/2019/09/08/26172/-kebangkitan-ekonomi-syariah-indonesia-bersama-stern-resources-group

Berikut data perusahaan Hartadinata Harianto di New York. Dua perusahaan didaftarkan berselang hanya dua hari yakni tanggal 10 Desember 2018 dan 11 Desember 2018. Selanjutnya pada tanggal 28 Agustus lalu didaftarkan lagi satu perusahaan atas nama Syariah Indonesia LLC dengan atas nama orang yang sama. 



(gas)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update