Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Nagara Rimba Nusa Juara 1 Desain Ibukota Negara Baru, Apa Saja Keunikannya?

Wednesday, December 25, 2019 | 06:39 WIB Last Updated 2019-12-25T00:59:38Z

JAKARTA (DutaJatim.com) - Dewan Juri Sayembara Gagasan Desain Kawasan Ibu Kota Negara yang baru akhirnya mengumumkan pemenang sayembara. Juri memutuskan desain bertema “Nagara Rimba Nusantara” sebagai juara pertama. Desain ini dibuat oleh Urban+. Sebuah perusahaan yang didirikan oleh Sofian Sibarani. 

Untuk itu Juara 1  menerima piagam penghargaan dan hadiah sebesar Rp2 miliar. Sayembara gagasan IKN ini diikuti 755 peserta dari hampir seluruh provinsi di Indonesia, termasuk dari luar negeri.

Desain Ibu Kota Negara yang dibuat Urban+, tampak unik menanamkan nilai-nilai alam, peradaban serta kesejahteraan rakyat. Pada tata letak bangunan juga mengacu pada nilai Pancasila sebagai dasar negara.

Sofian Sibarani sendiri,  seperti dilihat pada laman constructionplusasia, Jakarta, Rabu (25/12/2019),  merupakan pendiri dan direktur Urban+ . Perusahaan Urban+ didirikan pada akhir 2016 dengan beberapa ahli perkotaan dan desain utama untuk membantu pemerintah dan swasta dalam menciptakan proyek perkotaan yang menarik.

Sofian Sibarani mempelajari arsitektur di Institut Teknologi Bandung (ITB). Dia meraih gelar master dalam Pengembangan dan Desain Urban di Universitas New South Wales, Sydney, Australia.

Setelah lulus, dia bekerja di Singapura (TAK Design dan RSP Architects) dan Hong Kong (SOM Asia dan EDAW Asia) sebelum bergabung dengan AECOM Singapura pada 2007. 

ECOM mengakuisisi EDAW Asia, dan dia diminta untuk membuka divisi Perencanaan dan Desain di Singapura. Pada 2011, Sofian Sibarani pindah ke Jakarta untuk membuat Perencanaan dan Desain di Indonesia hingga meninggalkan AECOM pada 2016.

Dengan kekayaan pengalaman dan jaringan mereka, Sibarani dan timnya Urban+ mempelopori beberapa perencanaan strategis yang digerakkan oleh infrastruktur (yaitu pengembangan berorientasi transit, Aerotropolis dan Port City) dan komunitas perencanaan utama lainnya atau proyek-proyek penggunaan campuran, dengan tujuan mengembangkan suatu lingkungan yang dibangun lebih baik.

Dia membantu beberapa kota dan kabupaten (seperti Bogor dan Bandung) dan berfungsi sebagai sumber ahli untuk Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Dewan Perumahan Publik Indonesia (Perumnas), dan Green Building Council Indonesia.


Survei Lokasi IKN

Sementara itu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mengirim tiga pemenang teratas Sayembara Gagasan Desain Kawasan Ibu Kota Negara (IKN) ke lokasi calon IKN di Kalimantan Timur. Hal ini dilakukan dengan tujuan penajaman gagasan desain dengan kondisi lapangan.

"Diharapkan dengan melihat ke lokasi, akan didapatkan pengalaman dan sense terbaik sebagai dasar penyusunan detail desain yang akan dimulai tahun 2020,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono seperti dilansir setkab, Jakarta, Selasa (24/12/2019).

Menteri PUPR menilai survei ini perlu dilakukan dengan maksud memastikan rancangan yang akan disusun telah sesuai dengan rencana lokasi pembangunan prasarana dasar seperti Bendungan Sepaku Semoi yang akan dibangun pada 2020.

Survei langsung ke lapangan ini akan dilaksanakan pada Januari 2020 selama kurang lebih 2-3 hari. Menteri PUPR berharap para pemenang desain akan mendapat gambaran langsung untuk nantinya dapat menyusun desain yang lebih terperinci yang mengadopsi kondisi alam dan budaya Kalimantan. Selain itu juga desain terinci ini diharapkan dapat mencerminkan visi Indonesia kedepan.


Sementara detail desain akan dimulai dari titik pusat Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP)-IKN untuk rencana pembangunan prasarana dasar yakni jalan, bendungan, dan drainase dengan luas 4.000-6.000 Ha.

“Terkait pembangunan jalan menuju IKN juga harus dilaksanakan dengan hati-hati, karena di hulu lokasi IKN tepatnya di Teluk Balikpapan terdapat tempat yang menjadi habitat Bekantan yang harus dilindungi. Bekantan ini hanya ada di Kalimantan dan mungkin terbanyak di Teluk Balikpapan, untuk itu akan dilindungi dengan pagar sehingga tidak akan terdampak pembangunan,” jelas Basuki.


Detail desain IKN ini diungkap Menteri PUPR akan menjadi tahapan pertama setelah adanya landasan hukum berupa Undang-Undang (UU) pemindahan ibu kota. Sehingga harapannya pada semester kedua, kuartal keempat tahun 2020, groundbreaking pembangunan fisik IKN dapat terlaksana.

Untuk tahapan selanjutnya, Menteri PUPR berharap agar para pemenang dapat terbuka dan kolaboratif atas hasil karya mereka sehingga bisa didapatkan hasil terbaik untuk detail desain. Sesuai pesan Presiden Jokowi, Menteri PUPR juga menyampaikan nantinya detail desain IKN tidak hanya bagus, namun juga memiliki nilai pembeda dari desain-desain ibu kota negara lain di dunia.

“Sebagai contoh jika kita mendengar kata White House pasti identik dengan Washington DC di Amerika. Untuk itu nantinya gedung yang akan dibangun di IKN juga harus unik. Boleh desain luarnya mengangkat tema tradisional, namun di dalamnya fasilitas harus modern yang menunjukkan smart building. Rencananya akan ada sayembara tersendiri untuk desain gedung-gedung pemerintahan,” ujar Basuki.

Untuk mewujudkan semuanya itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan butuhnya peran besar dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) seperti halnya dalam kesuksesan pembangunan dan renovasi venue Asian Games 2018. “Untuk itu IAI Kaltim harus diperkuat, jika diperlukan kantor pusat IAI dipindah ke Kaltim. Ini merupakan kerja besar bagi para arsitek, urban designer, dan city planner,” tutur Basuki.

Terkait kualitas Urban Design IKN yang lebih paripurna, Menteri PUPR juga mengatakan akan segera mengundang ahli-ahli terkait lainnya baik dari tingkat nasional maupun internasional untuk berperan sebagai perancang maupun penasehat/reviewer.

Juara Lain

Pada sayembara ini,  juara ke-2 dengan desain bertema “The Infinite City” berhak mendapatkan piagam penghargaan serta hadiah sebesar Rp1,25 miliar. Juara ke-3 yakni desain bertema “Kota Seribu Galur” berhak mendapatkan piagam penghargaan serta hadiah Rp1 miliar.

Dua finalis lainnya mendapatkan gelar juara harapan I dan harapan II. Desain bertema “Zamrud Khatulistiwa” ditetapkan sebagai juara harapan I berhak mendapatkan piagam penghargaan dan hadiah sebesar Rp500 juta.

Sedangkan harapan II adalah desain bertema “Benua Rakyat Nusantara” juga berhak mendapatkan piagam penghargaan serta hadiah sebesar Rp250 juta.


Sedangkan harapan II adalah desain bertema “Benua Rakyat Nusantara” juga berhak mendapatkan piagam penghargaan serta hadiah sebesar Rp250 juta.


Direktur Jenderal Cipta Karya, Danis H Sumadilaga selaku Ketua Tim Pelaksana Sayembara IKN menjelaskan, sayembara gagasan IKN diikuti 755 peserta dari hampir seluruh provinsi di Indonesia, termasuk dari luar negeri.

Sampai batas akhir 29 November 2019, ada 292 peserta yang memasukkan desain ibu kota negara yang cerdas, hijau, indah, modern dan berkelanjutan.

Sebanyak 257 karya dari 292 dinyatakan lulus evaluasi administrasi. Selanjutnya pada tahap penjurian 9 sampai 13 Desember dipilih 30 karya melalui mekanisme voting dan tahap akhir dipilih lima karya terbaik melalui sistem scoring berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditetapkan,” ungkap Danis. (okz/hud)



No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update