Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Rudiantara Gagal Jadi Bos PLN, Ternyata Ini Sebabnya

Tuesday, December 24, 2019 | 06:13 WIB Last Updated 2019-12-24T01:13:09Z


JAKARTA (DutaJatim.com) - Rudiantara akhirnya gagal menjadi Dirut PLN setelah Menteri BUMN Erick Thohir memilih Zulkifli Zaini sebagai bos perusahaan setrum pelat merah itu. Padahal dalam berbagai kesempatan nama Rudiantara terus disebut-sebut akan mengisi posisi Dirut PLN. Bahkan nama Rudiantara sudah disebut oleh Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir sendiri untuk mengisi posisi orang nomor satu di perusahaan listrik milik negara tersebut 

Mantan menteri BUMN Dahlan Iskan juga sudah menulis khusus soal Rudiantara yang dinilai cocok sebagai bos PLN.  Tapi mengapa justru nama mantan Menkominfo ini urung jadi dirut PLN?
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menjelaskan, Pemerintah  lebih memilih Zulkifli karena dianggap lebih cocok dengan kebutuhan PLN saat ini.  PLN lebih fokus untuk memperluas distribusi listrik dibandingkan membangun pembangkit.

“Saat ini yang terbaik bagi PLN adalah Pak Zulkifli,” kata Arya saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (23/12/2019).


Saat ini PLN membutuhkan sosok yang mampu memperbaiki keuangan PLN. Salah satu caranya dengan melakukan efisiensi. Karena itu, kata  Arya, Erick Thohir menilai sosok Zulkifli lebih tepat dibandingkan Rudiantara lantaran background Zulkifli seorang banker.

“Pak Zulkifli  ahli  management keuangan, kebutuhan PLN saat ini kita lihat ingin ekspansi dan perkuat distribusi, artinya cash flow harus kuat,” katanya.

Arya membantah Rudiantara tak dipilih karena alasan politis.  Dia menegaskan pemilihan dirut PLN hanya melihat kebutuhan perseroan. Bukan politis.
Namun demikian dia membenarkan Rudiantara masuk dalam salah satu bursa bos PLN bersama tiga orang lain. Hanya saja dirinya tidak menyebutkan salah satu nama dari tiga nama yang diajukan sebagai bos BUMN.

Sebelumnya tiga nama diajukan kepada Tim Penilai Akhir (TPA) untuk mengisi jabatan Bos PLN. Ketiga nama tersebut adalah Rudiantara, lalu PLT Direktur Utama PLN Sripeni Inten dan satu nama yang dirahasiakan.  Apakah nama itu Zulkifli Zaini? Tidak dijelaskan.

Sementara soal kelanjutan nasib Rudiantara, Arya menyebut mantan Menteri Komunikasi dan Informatika itu tidak akan digantungkan begitu saja. Pihaknya pasti akan mencarikan posisi yang pas untuk mengisi jabatan Bos perusahaan BUMN.

"Nanti kita lihat kalau ada kebutuhan BUMN bisa kita mintakan lagi beliau. Apalagi datanya kami sudah dapat," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir secara resmi menunjuk Zulkifli Zaini sebagai Direktur Utama PT PLN (Persero). Ini kejutan sebab sebelumnya nama calon dirut PLN yang beredar di masyarakat adalah mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.


Zulkifli Zaini ditunjuk sebagai dirut untuk menggantikan Sofyan Basyir yang dijadikan tersangka oleh KPK atas kasus suap PLTU Riau I.

Baca Juga: Antara Rudiantara

Selain Zulkifli, Erick Thohir yang mantan pemilik klub sepak bola Inter Milan itu juga menunjuk Amien Sunaryadi sebagai Komisaris Utama PLN. Duet Amien - Zul cocok untuk memimpin PLN.

“Baik Pak Amien maupun Pak Zulkifli memiliki rekam jejak yang sangat baik, siap berkeringat dan berakhlak. Sama dengan dirut dan komut BUMN lainnya. Saya akan intens bertemu secara reguler setiap bulan untuk memastikan berbagai rencana besar yang menjadi prioritas pemerintah,“ kata Erick dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/12/2019).

Erick menjelaskan, ke depannya, PLN akan memiliki tugas yang berat, mulai dari merealisasikan rasio elektrifikasi 100 di Indonesia hingga menciptakan tarif listrik yang efisien, baik untuk masyarakat maupun industri.



Selain itu, para pimpinan PLN ini juga ditugaskan untuk meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan sebagai sumber listrik. Salah satu yang harus dipenuhi PLN adalah pemenuhan listrik ramah lingkungan di ibu kota baru.

“PLN juga akan membentuk ekosistem bisnis yang sehat dengan swasta, BUMD, dan BUMDes dalam memproduksi listrik. PLN akan fokus pada distribusi," kata Erick.

Amien Sunaryadi adalah Wakil Ketua KPK periode 2003-2007. Selama masa jabatannya itu, Amien memperkenalkan pemberantasan korupsi yang progresif dan menjadi konseptor dari tindakan penggeledahan dan surveillance yang dilakukan oleh KPK untuk mengungkap kasus korupsi high profile. (hud/okz)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update