Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Gubernur Khofifah Dorong Penguatan Germas dan PHBS untuk Optimalisasi Promotif dan Preventif Kesehatan

Sunday, January 12, 2020 | 08:16 WIB Last Updated 2020-01-12T01:21:02Z

SURABAYA (DutaJatim.com)  - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta Kadis Kesehatan Provinsi Jawa Timur untuk mendorong  penguatan Gerakan Masyarakat Sehat (Germas), Pola hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mengoptimalkan upaya promotif dan preventif kesehatan di seluruh lapisan masyarakat.

Germas dan PHBS  merupakan suatu tindakan terencana yang dilakukan bersama-sama oleh seluruh komponen pemerintah di semua tingkatan dan elemen masyarakat secara menyeluruh dan bersama- sama  dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan berperilaku hidup sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.

"Tren dunia kesehatan saat ini memang lebih kepada promotif dan preventif. Untuk itu penguatan Germas dan PHBS  perlu kita dorong terus. Apalagi, Germas dan PHBS  merupakan sebuah gerakan untuk mengajak hidup sehat yang melibatkan masyarakat umum," terang Khofifah sapaan akrab Gubernur Jatim saat memimpin rapat terbatas  bersama OPD di lingkup Pemprov Jatim, di Kantor Gubernur Jatim, Jl. Pahlawan No. 110, Surabaya, Jumat (10/1/2020) sore.

Khofifah menambahkan, dalam rangka menguatkan Germas dan PHBS, selain elemen ormas dan organisasi profesi serta kampus  juga perlu melibatkan kelompok millenial seperti  raka-raki dan alumni paskibraka  untuk menjadi duta kesehatan yang bisa melakukan sosialisasi pola hidup bersih dan  sehat. Khususnya di kalangan remaja maupun di sekolah-sekolah. Sedangkan, untuk pendekatan di desa bisa dengan melibatkan kader PKK. Hal ini perlu dilakukan, mengingat PKK memiliki anggota hingga di level dasawisma.

"Pelibatan raka-raki atau cak-ning juga perlu kita lakukan untuk ikut mensosialisasikan pola hidup bersih dan sehat maupun menurunkan  stunting dimulai dari hulunya yaitu  kalangan para remaja dan pelajar di sekolah agar menjaga pola hidup sehat sehingga kesehatan reproduksinya juga sehat," ungkap orang nomor satu di Jatim ini.

Lebih lanjut disampaikan Khofifah, berbagai upaya pola  hidup bersih dan  sehat ini juga sebagai salah satu bentuk upaya untuk menurunkan angka stunting di Jatim. Terlebih, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018 masih terdapat beberapa wilayah di Jatim yang angka stuntingnya sangat tinggi bahkan ada yang  diatas 40 persen. 

"Jika ada stunting, maka bisa menjadi  calon kemiskinan masa depan , sehingga sejak dini harus diantisipasi. Karenanya, dibutuhkan komitmen untuk menurunkan stunting oleh semua pihak termasuk peningkatan kesadaran masyarakat atas bahaya stunting," tegas Khofifah.

Selain itu, peningkatan kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat juga perlu terus dilakukan, mengingat penyebaran rumah sakit baik milik pemerintah maupun swasta relatif cukup  merata. Sehingga, pelayanan kesehatan bagi masyarakat seharusnya dapat dikaksanakan  secara lebih maksimal. Saat ini yang harus kita kordinasikan adalah pemerataan dokter spesialis terutama di kepulauan. 

"Peran Puskesmas dan Ponkesdes perlu kita perkuat,  pastikan tidak ada puskesmas tanpa dokter jaga. Berikutnya adalah  menempatkan para dokter-dokter spesialis di berbagai rumah sakit terpencil dan kepulauan. Dengan demikian, kebutuhan layanan kesehatan masyarakat akan bisa terlayani relatif merata sampai dengan  lini yang paling terbawah," tukas Khofifah.

Pada kesempatan tersebut, mantan Menteri Sosial ini juga meminta kepada OPD terkait untuk membantu pondok pesantren (ponpes) khususnya ponpes yang melaksanakan  pengasuhan  anak yatim  dan yatim piatu agar sanitasinya  sehat.  Termasuk di dalamnya adalah tentang jambanisasi dan kelistrikan. Ia mencontohkan, salah satu ponpes yang bisa menjadi role model terkait sanitasi  yang bersih dan sehat adalah  pesantren Bahrul Maghfiroh di Dinoyo Malang. Pesantren ini mengasuh santri yatim dan yatim piatu secara gratis tetapi lingkungan sanitasinya bersih dan sehat. Tentu masih banyak contoh lainnya. (gas/hms)



No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update